Tak selang lama menunggu, pintu itu terbuka yang menampakan sosok yuri dengan penampilan yang sangat elegant.

Soojin membungkukan badannya untuk memberikan rasa hormat, yuri membuka masker yang ada diwajahnya lalu tersenyum, meletakan tasnya di atas meja kerja lalu menghampiri soojin dan duduk di sofa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soojin membungkukan badannya untuk memberikan rasa hormat, yuri membuka masker yang ada diwajahnya lalu tersenyum, meletakan tasnya di atas meja kerja lalu menghampiri soojin dan duduk di sofa.

"Aku tidak menyangka kau akan datang soojin..." ucap yuri dengan lembut.

"Tadinya memang tidak, tapi aku sangat sangat penasaran" balas soojin.

"Lalu bagaimana?" Tanya soojin.

"Apaa?"

"Kamu bilang orang bisa kaya tanpa harus berpendidikan tinggi?" Ucap soojin tanpa basa basi.

Yuri langsung tersenyum mendengar ucapan soojin yang to the point itu.
"Apakah kamu ingin menjadi idol?" Tanya yuri yang membuat soojin mengerutkan dahi dan menatapnya.

"Aaku tidak pernah berpikir sejauh itu, untuk menjadi seorang idol" ucap soojin memelankan suaranya.

"Kenapa tidak?kamu tidak perlu berpendidikan yang tinggi, kamu hanya harus mengunakan kecerdasan dan kreatif dalam hal seni, bukankah sebagai idol termasuk dalam hal seni? Membuat lagu, membuat ritma nada, dan membuat tarian dalam lagu itu termasuk seni." Jelas yuri.

"Umm" ucap soojin yang tengah berfikir.
Dia bingung diberikan pilihan yang bahkan sama sekali tidak terpikir didalam dirinya.
Menjadi seorang idol? Tiba tiba? Memangnya dia bisa?

Flashback yuri.

Yuri sedang melihat sekitar seperti seorang yang sedang kebingungan. Lalu Ia melihat sosok remaja berambut panjang dengan dua benda yang menutupi telinganya. bersenandung, tengah duduk dikursi taman. Dari jauh ia tersenyum seakan menemukan hal yang ia cari selama ini, lalu ia menghampiri gadis cantik itu.

Yuri, ia bekerja di sebuah perusahaan entertainment. Dulunya ia hanyalah seorang karyawan pada umumnya, karna kecerdasannya ia di putuskan untuk menjalankan perusahaan entertainment itu di bagian kota chuncheon. Dengan beberapa karyawan bawahannya untuk mencari seorang trainee yang ingin menjadi idol dibawah naungan perusahaannya.

Karyawan yang seharusnya mengerjakan bagian pinggir kota chuncheon sedang sakit, mau tidak mau yuri sendiri yang akan turun tangan.

Pada umumnya seorang staff akan mencari trainee di sekitar depan sekolah, jalan, taman, dan tempat" ramai lainnya.
Mereka biasanya mendatangkan seseorang yang mempunyain daya tarik tersendiri, dengan menanyakan tinggi badan orang tersebut, melihat visualnya dan kemenarikannya.

Tak sedikit pula seseorang datang dengan sendirinya keperusahaan untuk mendaftarkannya diri menjadi seorang trainee.

Flashback off.

Yuri menatap perempuan yang tengah bergulat dengan pikiran nya. Dia tau apa yang ada di pikiran soojin. Diberi pilihan secara mendadak oleh orang yang baru ia temui tanpa ada permberitahuan sebelumnya.

"Kamu akan menjadi trainee dan terus berlatih hingga kamu benar benar pantas menjadi idol" ucap yuri dengan jujur.

"Kamu tau kan di dunia ini semua butuh proses, apapun hal yang kamu lakukan tidak ada yang instan untuk menjamin masa depan yang diinginkan." Ucap yuri panjang lebar.

"Tidak ada yang mudah dalam menjalankan hidup, menjadi idol juga sebuah hal yg berat dan mempunyai tanggung jawab yang besar, tidak hanya idol, apapun pekerjaannya." Jelas yuri dengan tegas.

"Jika berhasil kamu akan menjadi orang sukses yang terkenal, dengan fans yang ada disisimu." Lanjut yuri.

Soojin sangat bingung dengan pilihan itu, di lain sisi soojin sangat ingin merubah jalan hidupnya karna dia sudah tidak punya apapun untuk masa depanya. dia sudah tidak sekolah, apa yang bisa dilakukan untuk orang sepertinya? Yang ada ia akan di buang ketempat sampah karna tidak berguna.

Disisi lain dia juga takut, takut akan keputusannya. Jika ia bisa berhasil menjadi idol, itu sangat menjamin masa depannya. Tapi jika tidak? Dia akan membuang waktu dan masa mudanya hanya di dalam sebuah ruangan.

"Eum apakah aku bisa minta sedikit waktu untuk mengambil keputusan?" Ucap soojin setelah lama bergulat dalam pikiran.

"Akanku pikirkan dan bermusyawarah dengan keluargaku setelah dari sini" lanjut soojin.

"Boleh, tapi jangan terlalu membuang waktu hanya untuk berfikir, keputusan ada di tanganmu".

"Ini hidupmu soojin, pilihlah jalan yang kau inginkan bukan apa yang orang lain katakan, karna kesempatan tidak datang dua kali" Seru yuri menyakinkan.

"Baiklah, trimakasih sudah memberanikan diri untuk menemuinku" lanjut yuri lembut.

"Aku yang seharusnya berterima kasih, aku akan pulang sekarang dan membicarakannya dengan kedua orang tuaku" timpal soojin seraya berdiri.

"Aku tunggu kabar baiknya ya soojin" kata yuri dengan tersenyum.

Photo by pinterest.











Vote & komen! 🙌

Bersambung...^

1. StrugglesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang