Eps. 4 Alun-alun

8 0 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan lebih tiga puluh menit, pagi ini Mona dan teman-temannya akan pergi ke alun-alun sesuai rencana yang mereka bicarakan beberapa hari lalu.

Mona beranjak berdiri dari kursi yang ia duduki, lalu ia menatap lurus ke arah jalan yang agak ramai "Anjir, ini pada kemana dah. Kita udah nunggu setengah jam di sini, tapi belom ada yang dateng." Gerutu mona dengan wajah yang sudah mulai kesal. Siapa yang tidak kesal jika ada di posisi mona? Janjian jam berapa datang jam berapa, kenapa teman-teman nya belum ada yang sampai? Apakah kondisi jalan raya saat ini ramai hingga menyebabkan kemacetan di jalan atau karena ada urusan yang mendadak?. Tidak ada yang tau gimana kabar teman-teman nya sekarang karena mereka belum mengirim pesan kabar sedikit pun.

Carissa mendekati Mona dengan pelan dan hati-hati, ia sebisa mungkin menjaga suasana hati Mona agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan "Iya haduh, keburu panas di sana. Aily jadi ngajak Selena kah?" Ucap Carissa, ia mencoba mencari topik lain.

Mona melirik kearah Carissa, lalu membuka bungkus permen coklat yang ada di tasnya. Sebelum Mona menjemput Carissa di rumahnya ia sempat berhenti di minimarket untuk membeli permen, itung-itung untuk mengisi kegabutan saat menunggu.

"Iya jadi, tapi tadi katanya dateng nya bakal agak telat." Jelas Mona dengan singkat, lalu Mona balik kanan dan kembali duduk di kursi. Carissa mengangguk paham. Ia masih setia berdiri disitu, selang beberapa menit sebuah mobil dengan warna cat silver berhenti di depan mereka, mobil itu tak lain adalah mobil milik Arbie. Carissa melambaikan tangannya, Arbie tersenyum singkat.

"Eh Arbie dah dateng. Dianter siapa bie? Ayah kamu?" Tanya Carissa dengan wajah penasaran nya.

"Bukan, temen mama itu tadi. Ayah gue mah sibuk, di rumah juga jarang. Kok cuman ada kalian? Yang lain belom pada dateng?" Tanya Arbie, setelah menatap sekeliling nya sepi.

"Belom huhuhu. Kejebak macet kali ya? Tapi pas aku otw ke sini di jalan lancar-lancar aja deh." Ucap Mona dengan nada yang sedikit lesu dan eskpresi Wajah sedih yang ia buat-buat.

"Entahlah. Eh iya tadi gue dapet kabar, Dinda gabisa ikut soalnya lagi gaenak badan." Jelas Arbie lagi, waktu di dalam mobil Dinda menelepon nya dan memberi kabar kalo kondisi Dinda kurang fit.

"Yahh berkurang satu, cepet sembuh Dinda." Ungkap Carissa kurang semangat dan menundukkan kecewa. Rasanya kurang asik kalo ada temannya yang tidak bisa ikut.

"Jadi cuman gue, lo berdua, Gita sama Aily nih?" Tanya Arbie memastikan lagi

"Iyap betul, oh iya sama Selena. Tapi bakal telat dikit katanya. Ini Gita kemana ya, daritadi gaada kabar." Jelas Mona

"Ohh oke deh." Ucap Arbie, lalu duduk di sebelah Mona dan menatap layar ponselnya.

Tak lama terlihat Gita tak jauh dari sana. Dia pun berhenti dan memarkirkan motornya di dekat mereka duduk. "Maaf ya semuanya gue telat. Tadi ada urusan sebentar di rumah. Maaf udah buat nunggu lama." Ucap Gita yang baru saja datang, ia merasa bersalah karena membuat teman-temannya menunggu lama.

"Santai ajaa. Untung aja lo dateng nya gak terlalu mepet. Yaudah yok kita langsung ke alun-alun aja." Ucap Mona lalu beranjak pergi. Sebelum mona menjauh dari tempatnya tadi, Carissa sedikit menarik pergelangan tangan Mona.

"Loh, Aily sama Selena gimana?" Tanyanya dengan bingung dan menatap Mona penuh tanya.

"Nanti nyusul kok. Tadi dia ngechat gue nyuruh duluan aja. Nanti dia sama Selena langsung ke alun-alun." Jelasnya, lalu menunjukkan sekilas isi chat yang Aily kirim.

"Oke ayo jalan. Gita, gue bareng sama lo ya." Ujar Arbie.

"Oke bie. Tiati naik nya." Jawab Gita dengan wajah gembira karena akan segera bersenang-senang.

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang