First Love 10

100 89 9
                                    

Pagi-pagi sekali, Jin Yoo telah usai menjemur pakaian yang baru saja ia cuci. Lantas menuruni tangga dan segera bergelut dengan bumbu-bumbu dapur untuk kebutuhan perutnya dan Jun Pyo.

Akhir minggu adalah hari di mana sekolah libur. Bertepatan dengan itu pula, jadwal kerja Jin Yoo hari ini juga libur. Setiap pegawai memiliki jatah tiga kali libur dalam satu bulan. Dan dengan itu, maka Jin Yoo akan menggunakannya sebaik mungkin. Seperti sekarang.

Ah, jika kalian menanyakan dimana Jun Pyo, dia di sana. Masih meringkuk di atas ranjang dengan mata yang senantiasa terpejam. Helaan napas teratur beserta dengkuran halusnya itu, membuat Jin Yoo tak sampai hati untuk membangunkannya. Meskipun kini jam dinding di atasnya telah menunjukkan waktu pukul delapan lebih sepuluh menit.

Sampai hari berganti setengah siang ini. Di tengah suasana keramaian pusat perbelanjaan kala itu, kedua sudut bibir Jin Yoo sedikit terangkat setelah sempat menghela napas sesaat. Kala mendapati jumlah saldo rekening dalam ponselnya telah bertambah. Rupanya, Taeyong benar-benar menepati janjinya untuk membayarnya atas apa yang telah ia lakukan waktu itu. Tentu saja, Jin Yoo lega. Bahkan, ia sempat tercekat begitu melihat jumlah nominal yang pria itu kirimkan. Jumlah yang tak pernah dirinya kira sebelumnya. Membuatnya sama sekali tak menyesali keputusannya untuk menyetujui tawaran pria itu waktu itu.

Lantas, Jin Yoo kembali mengantongi ponselnya. Kemudian cepat-cepat berjalan menuju kasir seraya membawa keranjang berisi penuh belanjaan. Mengeluarkan sejumlah uang dan membayarkannya, kemudian keluar dengan dua buah kantong plastik di kedua tangannya.

Ia terus memacu langkah sampai bangunan Penginapan kumuh tempat ia tinggal itu terlihat. Memasuki halaman, kemudian beranjak menaiki anak tangga satu-persatu. Lalu membungkuk singkat kala berpapasan dengan seorang laki-laki paruh baya yang merupakan salah satu penghuni lantai atas.

Sampai ia tiba di depan pintu huniannya. Tangannya terulur dengan susah payah membuka pintu. Kemudian hanya bisa berdiri sejenak di ambang pintu, kala mendapati Jun Pyo yang duduk di atas tikar—tengah belajar bersama seorang perempuan yang duduk membelakanginya.

Melihat itu, Jin Yoo memandang punggungnya dengan pandangan tanya. Sembari mencoba menerka-nerka, siapa perempuan berambut panjang itu. Namun Jun Pyo yang duduk menghadap pintu segera menangkap dirinya yang masih berdiri di ambang sana. "Kakak sudah pulang?" sapanya.

Hal itu membuat perempuan yang duduk di depannya menoleh ke belakang mengikuti arah pandang Jun Pyo, kemudian tersenyum dengan lebar. "Hai, Kak Jin Yoo." Sembari melambai kecil padanya.

Jin Yoo menghela napasnya, merasa lega. Ternyata Jihyo, teman Jun Pyo waktu itu sekaligus adik kandung Jaehyun. Wajahnya yang semula datar, kini menampilkan senyuman tipis. Kemudian melangkahkan kakinya ke dalam guna meletakkan semua barang belanjaannya.

Bersamaan dengan itu pula, pandangan Jun Pyo sedari tadi tak bisa diam mengikuti langkahnya. "Kami sedang belajar bersama untuk persiapan ulangan Bahasa mandarin besok," ujar anak itu. Agaknya Ia merasa tak nyaman dengan respon Kakaknya semenjak masuk tadi. Semalam, ia lupa tidak memberitahunya jika keesokan pagi Jihyo akan datang.

Dilihatnya punggung Kakaknya yang kini tengah berkutat di pantry dapur, membuatnya menghela napas samar. Seharusnya ia tak melupakan kebenaran bahwa Kakaknya sama sekali tak menyukai orang asing yang datang ke rumah. Namun, memang dirinya sendiri yang bodoh. Jun Pyo terlampau senang ketika kemarin Jihyo meminta untuk belajar bersama di rumahnya. Membuatnya tak bisa berpikir jernih.

Atensinya kembali terarah ketika Jin Yoo berbalik badan dan berjalan ke arah mereka. Lantas meletakkan beberapa makanan ringan dan juga minuman kaleng di atas meja. "Belajar yang rajin," ucapnya singkat, lantas kembali berdiri. Jun Pyo spontan tersenyum senang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The First Love | Lee Taeyong (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang