First Love 05

254 239 82
                                    

Sengaja aku tulis di awal biar pada inget.

Tolong vote + komennya, sayangkuuuu🙏🏻☺️

---

Pintu lift terbuka dengan sempurna ketika tiba di lantai 5. Taeyong melangkahkan kakinya berjalan keluar, membuat beberapa karyawan yang berlalu lalang di kanan kirinya membungkukkan badan, bermaksud memberikan hormat.

Ia memasuki ruangan bagian personalia di sebelah kanan. Disusul dengan beberapa karyawan yang semula terduduk—tengah fokus pada pekerjaannya masing-masing, lantas berdiri dan membungkukkan badan sekilas kala melihatnya berjalan masuk. Sebagai atasan, Taeyong hanya cukup membalasnya dengan menganggukkan kepala.

Langkah kakinya lalu berhenti kala ia memasuki ruangan tunggal dan berdiri di depan meja, yang mana terdapat seorang pria yang tengah sibuk dengan layar monitornya. Laki-laki itu menunduk, melihat tulisan pada kertas dibawahnya kemudian kembali menatap komputer sebelum akhirnya sibuk mengetikkan sesuatu. Hal itu ia ulangi secara terus menerus, menyebabkan Taeyong bersidekap dada melihatnya. "Tidak perlu serajin itu. Itu tidak akan membuat gajimu naik," cibirnya, lantas menyandarkan lengannya di atas meja.

Jaehyun tak menghiraukannya. "Ada perlu apa?" tanyanya kemudian, tanpa mengalihkan pandangan. Laki-laki itu masih setia melakukan kegiatannya.

"Datang ke Apartemenku malam ini. Kita selesaikan pertandingan yang kemarin. Aku benar-benar akan mengalahkan mu kali ini, Jung Jaehyun. Sungguh!" ucap Taeyong penuh percaya diri.

Mendengar itu, membuat Jaehyun seketika tergelak seraya menghentikan pekerjaannya. "Kau bercanda?" remehnya, lantas beralih menghadap ke arah Taeyong sepenuhnya.

"Tentu saja tidak. Aku bersungguh-sungguh! Aku baru saja membeli Play Station baru. Jadi, akan ku pastikan, kau kalah malam ini."

Jaehyun semakin tertawa. "Percuma," singkatnya. "Yang buruk itu kemampuanmu dalam bermain. Sia-sia saja jika kau terus-menerus berganti konsol game, namun keahlianmu masih sama."

"Ck, ini konsol game keluaran terbaru, asal kau tahu."

Jaehyun mengangguk-anggukkan kepalanya pelan. "Ya-ya ... baiklah. Kita lihat saja nanti." Ya, inilah Lee Taeyong. Pria berumur 26 Tahun yang keras kepala. Yang selalu kalah dalam bermain game dengannya, namun tak pernah mau mengakuinya. "Ngomong-ngomong, kau mendapat undangan?" Dia lalu kembali menyentuh komputernya.

Taeyong bergeming. "Undangan?" Jaehyun mengangguk. Terdiam sejenak seraya mencoba mengingat-ingat, Taeyong lantas mengendikkan kedua bahu. "Entahlah."

Hal itu membuat jaehyun lagi-lagi menghentikan kegiatannya. "Memangnya kau tidak menerimanya?"

"Aku tidak peduli," acuh Taeyong. "Undangan apa yang kau maksud?"

"Ck, lagipula meskipun kau menerimanya, sudah dapat ku pastikan jika kau tidak akan menghadirinya." Jaehyun lantas melanjutkan, "Minggu depan, angkatan kita mengadakan reuni."

Taeyong terdiam sejenak. "Yasudah," pungkasnya kemudian.

Jaehyun menghela napas. "Sampai kapan kau akan terus menghindar?" ia jengah. "Kau tidak pernah datang lagi sejak 3 tahun terakhir. Masih belum bisa melupakannya?"

Taeyong yang ditanyai, hanya diam seraya memalingkan wajah.

"Lagipula, ini sudah 3 tahun berlalu, Tae. Dewasalah," keluhnya. "Setiap kali reuni, teman-teman yang lain selalu menanyakanmu. Mereka sampai berasumsi jika kau sangat membenci Han Koeun."

"Sungguh?" kejut Taeyong.

"Bagaimana tidak? Semenjak pernikahannya 3 tahun yang lalu, kau tidak lagi mau bertemu dengannya. Bahkan hanya untuk sekedar saling sapa sekalipun."

The First Love | Lee Taeyong (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang