First Love 07

188 175 42
                                    

"Hei, gadis muda! Kau tidak mau ikut bersama kami?" racau seorang pria mabuk yang kini berdiri di depannya.

"Ayolah ... ikut saja. Mari bersenang-senang," disusul dengan pria lain di sebelahnya yang kemudian terkekeh di akhir kalimat. Jin Yoo berkeringat dingin. Dua orang pemabuk berada di hadapannya saat ini.

Setelah membeli makanan di kedai sekitar area Sungai Han, Jin Yoo berdiam sebentar hingga memutuskan untuk pulang. Namun, ia menyesali perbuatannya karena sekarang ia harus dihadapkan dengan dua orang pemabuk seperti mereka. Jin Yoo kira, mereka tidak akan mengganggu meskipun tengah mabuk. Itu sebabnya ia mengabaikan dan terus berjalan saja melewati mereka.

"Maaf, aku harus pergi." Dia hendak berlalu. Namun, sesaat setelah ia melangkah, salah satu dari mereka menghalangi jalannya dengan langkah gontai.

"Hei hei hei. Aku akan memberimu lebih banyak melebihi kantong yang kau bawa itu." Ia mengendikkan dagu pada kantong plastik yang berada dalam genggaman tangan Jin Yoo. Menemukan itu, Jin Yoo mengalihkan pandangnya sekilas. Suasana di sekitarnya benar-benar sepi. Jujur saja, dia mulai takut.

"Memangnya kau mau kemana, hmm? Tinggalkan pekerjaanmu. Kau terlihat masih sangat muda, bersenang-senang saja." Hingga akhirnya salah satu dari mereka berhasil mencekal tangannya.

"Lepaskan!" sentak Jin Yoo.

Pria itu terkekeh. "Ayolah ... bagaimana jika minum bersama?" Jin Yoo mencoba melepaskan genggaman itu, namun semakin ia mencoba, pria itu semakin erat mencengkeramnya. Membuatnya meringis.

"HEI, KALIAN!!"

Mereka berdua mengangkat pandangan. Jin Yoo yang juga mendengar teriakan itu, lantas menoleh ke belakang. Mendapati Lee Taeyong berdiri tak jauh seorang diri, dengan setelan kerjanya yang masih sama seperti terakhir kali mereka bertemu beberapa saat lalu.

"Lepaskan tanganmu yang kotor itu!" titahnya seraya mendekat.

"Kau siapa, hah?!"

"Aku bilang lepaskan!" Taeyong lantas melepas paksa cekalan pria itu pada pergelangan tangan Jin Yoo.

Membuat pria itu mengumpat. "Sialan!!" lantas memberi ancang-ancang mengeluarkan perlawanan. Taeyong yang menyadari itu, dengan segera menepisnya. Hingga kejadian itu benar-benar berlanjut dan berakhir dengan taeyong yang berkelahi melawan dua pemabuk brutal.

Jin Yoo hanya bisa memandang mereka dengan langkahnya yang perlahan mundur. Ia masih cukup terkejut dan ketakutan di waktu yang bersamaan. Yang bisa ia lakukan hanyalah terdiam hingga taeyong tiba-tiba menarik tangannya dan membawanya memasuki mobil, kemudian melajukannya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Semuanya terjadi begitu cepat.

--First Love--

Setelah dirasa mobilnya telah melaju cukup jauh, taeyong menoleh sekilas ke belakang—memastikan bahwa dua orang pemabuk itu tidak lagi mengejarnya.

Taeyong baru bisa bernafas dengan lega, kemudian terdiam sejenak seraya mengatur napasnya. Diliriknya seorang wanita yang kini duduk terdiam di sampingnya. "Kau tidak apa-apa?" tanyanya.

Jin Yoo menganggukkan kepalanya pelan. "Terima kasih," ucapnya kemudian.

Taeyong memandangnya sekilas. Hingga menyadari jika sedari tadi, gadis itu memegangi pergelangan tangannya—seolah mencoba menutupinya. Namun sayang, dari tempatnya duduk, Taeyong masih dapat melihat dengan jelas jika kulit itu memerah—akibat ulah pemabuk itu beberapa menit lalu. "Kompres dengan air dingin setelah ini. Itu akan mengurangi rasa nyerinya."

Jin Yoo mengerti ke mana arah pembicaraan itu. Maka, untuk kesekian kalinya, ia kembali mengangguk. "Terima kasih. Dan juga, terima kasih telah datang menolong. Jika tidak, aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Sebagai gantinya, aku akan mentraktir mu lain kali."

The First Love | Lee Taeyong (Hiatus)Where stories live. Discover now