BAB 25| Hingga Tua Bersama

233 33 13
                                    

Jane merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang empuk. Mengambil sebuah buku yang selalu menemani setiap hari dalam tiga puluh tahun hidupnya, buku yang tahu terlalu banyak tentang semua curahan hatinya.

15 Mei, pada malam penuh lampu dan kelip bintang yang jauh di sana.

Hari ini, Kutautkan jemariku pada setiap buku-buku jari yang mengalirkan rasa hangat, nyaman dan aman diwaktu yang bersamaan.

Kutatap dalam kearah matanya yang menatapku, membiarkan diriku merasakan betapa semua beban berat berangsur hilang saat manik biji kopinya menatapku, seolah meyakinkan diri ini bahwa, dia akan selalu ada bersamaku.

Sebuah kecupan terasa begitu hangat menjalar dari punggung tanganku pada relung hatiku, masih dari tatapannya aku merasakan, kalau senyumku mengembang begitu saja.

Lalu sekali itu aku siap untuk lupa, kalau semua hal indah yang kurasakan bisa saja hanya sekedar mimpi sempurna yang bisa hilang saat kuterjaga. Lalu saat itu aku tahu, kalau aku masih sendiri terjebak dalam dunia dongeng yang kuciptakan sendiri.

Tapi, saat netraku terbuka, aku tahu, di sana, dia berada, di sampingku, mendekapku dengan jemari yang saling bertautan.

Satu hal yang pasti, kilau dari lingkaran cantik yang berbeda di jari manisku adalah bukti yang membuatku yakin semua hal indah yang terjadi, akan tetap menjadi indah pada dua hati yang sedang berjalan dalam terpaan angin semanis gulali rasa cinta.

Ini bukan hanya tentang diriku, tapi ini tentang aku dan dia yang sebentar lagi menjadi kita dalam sebuah janji suci diantara dua hati.

Setelah menulis di buku hariannya Jane memejamkan netranya dan tertidur pulas. Wanita itu bahkan lupa mulai sejak kapan tepatnya dia bisa tidur dengan nyenyak lagi.

***

Tepat sebulan setelah acara pertunangan Jane dan Zefran, sesuai janji yang terucap dari mulut Zefran, sebuah upacara pernikahan terselenggara dengan megah dan penuh suka cita.

Pernikahan dengan tema outdoor di daerah Lembang Bandung itu begitu mempesona setiap mata yang datang. Bukan hanya pemandangan alamnya, bukan juga dekorasi pernikahan yang serba putih dan begitu kontras dengan warna alam hijau, tapi lebih dari semua keindahan itu, ada dua insan yang sedang dimabuk kepayang yang baru saja melambungkan janji suci pernikahan di hadapan Tuhan dengan saksi para tamu undangan yang hadir hari itu.

Janji suci pernikahan diucapkan keduanya dengan lantang dan diakhiri dengan sebuah kecupan singkat yang terasa manis bagi keduanya.

"Arter," panggil seorang wanita cantik berbalut gaun pengantin berwarna putih yang terlihat begitu pas dengan riasan pengantin sederhana namun tetap menawan di wajahnya.

Pria berbalut setelan tuxedo berwarna hitam menatap kearah wanita cantik itu, sebuah senyum mengembang di wajah tampannya. "Hm, ada apa, Sayang?"

Mendengar kata sapaan yang diucapkan oleh pria tampan yang baru saja resmi menjadi suaminya itu sertamerta membuat dada Jane berdebar kencang. Dia bahkan mengibaskan tangannya untuk menghilangkan rasa gerah yang tiba-tiba bersamaan dengan rona merah muda yang bersemu di wajahnya.

"Kenapa? Kamu nggak suka ya aku panggil, Sayang?" tanya pria itu.

Dia lalu mendekatkan diri hingga jarak diantara mereka hanya berkisar lima centimeter saja. Pria itu lalu berkata, "Atau kamu mau aku panggil, istriku?" godanya.

Jane mencubit tangan pria yang duduk satu pelaminan dengannya itu dengan gemas. "Kamu nih ya, bisa-bisanya malah ngeselin," celetuk Jane.

"Loh kok ngeselin sih? Kan aku benar, kamu kan sudah resmi jadi istriku, jadi sudah betul dong kalau aku memanggilmu dengan sebutan istriku, sayangku, my love, my--" Belum sempat Zefran melanjutkan kalimatnya Jane sudah terlebih dulu membungkam mulut pria itu dengan telapak tangannya.

"Kalau kamu terus-terusan buat aku kesal, aku nggak akan buka pintu!" ucap Jane sekenanya, berharap kalau sang suami akan berhenti menggodanya. Ancaman Jane berhasil, Zefran segera membungkam mulutnya sendiri.

Jane terkekeh geli melihat perubahan tingkah laku Zefran.

"Kok tumben kamu nurut? Biasanya kamu nggak mau berhenti jahil, kenapa nih ...?" sindir Jane seraya menghentikan tawanya.

"Karena kalau aku nurut, malam ini aku yang akan buka semua baju kamu," celetuk Zefran seraya berbisik, kontan saja kalimat Zefran membuat Jane menutupi wajahnya dengan telapak tangan.

"Jane, Pak Bos," panggil suara yang mereka kenali.

"Oh, halo, Geni," sahut Jane saat melihat sosok pria tampan dengan setelan jas hitam dengan tatanan rambut rapi.

"Kamu datang sama siapa?" tanya Jane saat tidak melihat siapapun di sebelah pria itu.

Air wajah Geni langsung berubah, kentara sekali kalau Geni menahan diri untuk tetap menjaga senyum di wajahnya. "Untuk saat ini, aku datang sendiri," ucap Geni mencoba untuk tetap tenang.

Jane mengiakan dengan anggukan. "Terima kasih ya sudah mau datang," ucapnya seraya mengusap lengan Geni, berusaha memberikan pria tampan itu kekuatan.

Geni tersenyum singkat, setelah diajak berfoto bersama dengan Kinara dan Dokter Levin, Geni pamit undur diri.

Sebenarnya ada perasaan bersalah yang terbesit di benak Jane dan Zefran karena Geni masih sendiri di hari pernikahan mereka. Hanya saja dalam hati kedua pasutri baru itu sama-sama mendoakan kebaikan untuk Geni, agar pria malang itu mendapatkan pasangannya sendiri pada akhirnya.

Sementara, wajah Jane terlihat senang saat melihat Kinara dan Dokter Levin bersama. Jane sangat berharap kalau akan ada kabar baik dari mereka berdua setelah pesta pernikahannya dengan Zefran.

Setelah acara foto, acara selanjutnya adalah acara pelemparan buket bunga pernikahan. Tepat pada saat itu orang yang berhasil mengambil buket bunga itu adalah Dokter Levin yang berada tidak jauh dari Kinara. Semua bersorak gembira untuk kedua pasangan baru, berdoa agar kebahagiaan senantiasa mendekap keduanya hingga tua bersama.

T•A•M•A•T

Terima kasih untuk semua yang sudah mampir baca cerita Let's Get Married dan mendukung cerita ini sampai tamat 🥰❤️🙏 Semoga terhibur, SALAM

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Terima kasih untuk semua yang sudah mampir baca cerita Let's Get Married dan mendukung cerita ini sampai tamat 🥰❤️🙏 Semoga terhibur, SALAM.

Let's Get Married ✔️ (TERBIT) ‼️حيث تعيش القصص. اكتشف الآن