BAB 4 | Apa Kamu Sudah Gila?

150 37 8
                                    

Jane segera membuka aplikasi chatting yang sejak tadi terus berbunyi nyaring memekakkan telinga.

"Buset, ini grup ada gosip apa lagi sih, heboh bener?" cicit Jane.

Dengan malas segera menandai pesan di grup chatting yang dinamakan sebagai Grup Askara, sesuai dengan nama perusahaan penerbitan yang menaungi mereka.

Jane tidak peduli saat ada seseorang yang menandai dirinya pada kolom chat di grup tersebut. Dia segera pindah pada jendela chat di grup kecil yang hanya beranggotakan dirinya, Kinara dan juga Geni dengan nama Grup G.O alias Gibah Online.

Geni: [Jane mana sih, Ki? Kok dia sama sekali nggak panas ya diomongin se-RT di grup sebelah?]

Kina: [Aduh buset ini lakik, kok punya mulut gatel amat ya? Dasar lambe turah! 😒]

Geni: [🤣 lah emang iya, hasil didikan siapa coba Geni bisa jadi seperti ini, kalau bukan gara-gara kalian? 😎]

Kina: [Aku bingung sih sebenarnya, kenapa Fiona selalu bawa-bawa Jane dalam masalah percintaan dia sama si anak desain itu.]

Kina: [Duh, aku lupa, siapa nama dia?]

Geni: [Duh dasar ya, yang sebentar lagi kepala tiga, nama orang sampai lupa siapa.]

Kina: [Nggak usah bawa-bawa umur dasar bocah ingusan, buru kasih tau deh siapa nama cowoknya si Fiona?]

Geni: [Nama dia Angling, Kak Kina.]

Kina: [Nah iya itu si lingling 😗 susah banget nama dia sudah kayak sinetron kolosal jadul.]

Geni: [Stop, jangan ngomong hal yang anak muda ini nggak tahu 🥲]

Geni: [Lagian si Jane kemana dah, lama bener, apa di sono nggak ada sinyal apa gimana?]

Kina: [Tunggu aja, kali dia sibuk. Dia kan sedang ada acara tunangan.]

Geni: [Hah? Kak Kina serius, Jane pulang kampung buat acara tunangan?]

Geni: [Kok Jane jahat nggak ngasih tau Geni, lagian kenapa nggak tunggu Geni lamar aja dah?]

Kina: [Coba deh Geni, kamu telepon Jane.]

Jane menepuk jidatnya, bisa-bisanya Kina berbohong kepada Geni. Laki-laki yang sudah dia anggap adik itu pernah memproklamirkan bahwa dirinya sebagai fans nomor wahid seorang Jane Natalie.

Pantas saja Geni menghubungiku sampai lima belas kali panggilan masuk, ucap Jane dalam hati setelah dia sempat bingung ada apa dengan Geni.

"Siapa lagi sih, sudah malam begini?" tanya Jane saat mendapati nomor tidak dikenal menghubungi dirinya, dan dia memilih untuk mengabaikan panggilan tersebut.

Selang beberapa menit dari panggilan itu, ada sebuah pesan pada aplikasi chat miliknya. Jane membuka dan membaca isi pesannya.

+62: [Jane, ini aku, Geni. Angkat teleponku, penting!]

Jane kembali menepuk jidatnya sambil lalu, senyum tipis terbit di wajahnya yang sudah terlihat kuyu. Bagaimana pun, saat ini yang ingin dia lakukan adalah segera sampai rumah, mandi, lalu tidur. Sayangnya perjalanan masih lumayan lama mengingat mobil yang dia dan keluarganya kendarai terjebak macet.

Jane menekan tombol jawab saat sekali lagi sebuah panggilan masuk pada ponselnya.

"Iya, Geni, ada apa?" sahut Jane saat dari seberang telepon pria bernama Geni itu berbicara tanpa jeda.

Let's Get Married ✔️ (TERBIT) ‼️Where stories live. Discover now