Diary 2 | • Kataku, Mataku, Rasaku •

115 28 3
                                    

Saat tiga hal tidak pernah bisa berjalan berdampingan, semua menjadi abu-abu

Kataku, dia adalah laki-laki yang menemani setiap lelahku,

Kataku, dia adalah laki-laki yang dekapnya begitu hangat membiarkanku berangan-angan dengan wajah yang tersenyum,

Kataku, dia adalah tempat ternyaman

Mataku, tanpa jemu menatap setiap titik garis wajahnya, indah. 

Dalam diam diri ini berkata, "Dia hanya orang asing."

Rasaku, kubiarkan bermain dalam sebuah adegan monokrom beraroma manis, dengan tabur bunga cinta dalam Niskala.

Bandung, saat bintang di atas sana tidak pernah benar-benar lelah bersama malam dengan langit gelapnya. JN.

☘️☘️☘️

Jane menyimpan buku diary miliknya, tersenyum tipis sembari menatap layar ponsel, di sana terpampang wajah ayunya tengah menatap wajah pria berlesung pipi, wanita itu yakin dilihat dari manapun dia tengah tertegun.

"Dasar orang asing menyebalkan, bisa-bisanya kamu begitu tampan," gumamnya dengan jari telunjuk yang sengaja ia hantamkan bertubi ke arah layar ponsel.

"Sejak kapan sih aku bisa lihat pria tampan lain, selain Chanyeol? Uh, sebal!" Sekali lagi wanita dengan gaun tidur bergambar kelinci berwarna merah muda itu bermonolog.

"Maaf ya, pria asing kamu harus jadi tumbalku, salahmu sendiri kenapa sudah sok akrab denganku!" gerutu Jane dengan bibir manyun lima centimeter.

"Bagiku, kamu tetap pria asing, aku bahkan nggak tahu siapa nama kamu, pacarku," ucapnya diakhiri dengan tawa geli yang segera berubah menjadi sebuah garis lengkung ke bawah.

Miris ya kamu, Jane .... Wanita itu menghempaskan tubuhnya ke atas kasur yang empuk, memilih untuk memejamkan matanya dan membiarkan setiap lelah menguap dalam lelap.

Saat dusta dimulai dari satu mulut, terdengar oleh telinga yang lain, tersebar cepat lewat bisik berisik di luar sana. Setidaknya hal itu yang diharapkan Jane dengan dusta miliknya.

Wanita cantik itu berharap, semua hal buruk tentang betapa nelangsa dirinya yang dilabeli sebagai perawan tua oleh keluarganya sendiri itu bisa perlahan-lahan berubah, dan musnah seiring berjalannya waktu. Itu harapannya.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Let's Get Married ✔️ (TERBIT) ‼️Where stories live. Discover now