02 - 07 [Sampah Klan Zenin]

594 103 16
                                    

Malu dan lelah dengan kejadian ini, Yuzura hanya bisa menghela napas. Melihat langit-langit yang tiada bintang dia hanya linglung diam. Mengabaikan sosok Toji di belakangnya dia melangkah maju.

Distrik di sini mirip dengan Kabukichou, hanya saja lebih banyak tempat perjudian dari pada hotel cinta. Kehidupan malam benar-benar meriah dengan banyaknya bar berjajar, tak terlalu menyenangkan jika siswa datang kemari.

Yuzura memandang berbagai wanita yang dirangkul seorang pegawai kantoran mabuk lewat. Hanya sekilas dia merasa seseorang menatap, dia berkedip untuk menghentikan langkah. Wanita yang balik melihat hanya diam dengan senyum rubah di bibir merah cerahnya, baju sexy yang dipakai hampir tidak mungkin menahan dinginnya malam. Dia berjalan seolah menjangkau, namun justru melewatinya.

Dari aksesorinya, seperti wanita kaya.

Tapi--

"Toji~ Sudah lama aku tidak melihatmu!"

"???"

Tercengang dengan pembalikan keadaan , dia berbalik hanya untuk melihat wanita itu merangkul Toji. Melihat bagaimana mereka menempel tanpa niat melepaskan dari satu sisi, Yuzura menebak beberapa hal terkait kejadian hari ini.

Um ...

Sepertinya ... Toji memang bukan orang baik-baik.

"Apa kamu luang malam ini? Biarkan Onee-san ini mengundangmu makan malam~"

Nada dibuat-buat membuat Yuzura bergidik, dia hanya diam menatap reaksi Toji. Terdiam.

"Aku sibuk."

Toji mengelak dengan mudah menggunakan tubuh besarnya dia hanya melangkah maju tanpa melihat kebelakang. Namun wanita kaya itu sepertinya tidak mudah menyerah dan mengerutkan bibir dengan mata sedih.

"Tapi aku sudah menunggu lama, kakiku sangat sakit~"

"..." Waow, hebat sekali aktingnya

Yuzura memberikan tepuk tangan dalam hati. Sebagai pemain mau tidak mau menghargai NPC ini.

Tidak bisa membiarkannya begitu saja, Yuzura maju menarik ujung baju Toji untuk mendekat. Dia juga mengubah ekspresi dengan melakonis, tapi bukan menatap Toji melainkan wanita itu.

"Toji, kamu harus membawaku ke taman sebagai kompensasi ...°^°"

"Oke.," Suara berat menjawab.

Sedikit tidak terduga, dia mengira Toji akan segera menolak tawarannya. Menoleh dengan tatapan kaget, dia tidak mempersiapkan diri untuk langkah selanjutnya. Toji hanya menelusuri jari-jari yang dingin dan memegangnya dengan telapak tangan hangat.

Menyeret langkahnya, dengan tegas menaikkan Yuzura di atas sepeda. Toji memakaikan helm tanpa suara, mata hijau tajam itu terlihat mengkilat dalam pantulan cahaya lampu malam hari.

Tanpa keraguan, Toji melaju cepat meninggalkan patah hati seorang wanita dibelakang. 

Cahaya berkelap-kelip, kabur dengan cepat seolah-olah menjadi latar belakang dengan angin membawa mereka. Yuzura menggenggam pinggang Toji erat. Hampir tidak dapat menangkap suara apapun kecuali angin kencang yang menerbangkan helai rambutnya.

Entah berapa lama dirinya berada di atas lokomotif ini.

Sebenarnya, Yuzura hanya ingin segera berhenti. Dia hampir kehilangan jantungnya dengan kecepatan tidak manusiawi ini. Tidak tahan terlalu lama, dia hanya bisa mencari solusi.

"T-Toji!!"

Suaranya mengecil seolah diterbangkan, hampir tidak dapat mencapai apa yang disebut pendengaran normal. Namun Toji bukan salah satunya, dia memiliki pendengaran yang tajam untuk menangkap panggilannya. Melirik melalui kaca, dia hanya sekilas melihat rambut yang tak beraturan dipunggungnya.

[Jujutsu Kaisen : Otome Game In to Reality] || Jujutsu Kaisen x OCWhere stories live. Discover now