01-07 [Raja Kutukan]

683 161 2
                                    

Mata merah itu melayang pada tubuh Yuzura. Aroma manis menyenangkan tadi memang bukan ilusi, itu memang datang dari Yuzura sejak dia membangkitkan kekuatan kutukan. Dia tidak tau apakah itu ada hubungannya dengan darah klan naga atau tidak. Tapi yang jelas Kutukan tingkat rendah akan berbondong-bondong untuk menyerbunya jika bukan karena ini wilayahnya.

Uraume pasti juga menyadarinya.

Sekarang, melihat lehernya yang basah akan air panas dan matanya yang menatap waspada walau kekuatannya terlalu lemah untuk memberikan perlawanan. Bibir Sukuna ditarik menjadi seringai jahat.

Sepertinya enak untuk menggigitnya.

Jika Yuzura bisa mendengar pikiran Sukuna. Dia mungkin sudah melempar meja dengan ganas, pikiran tentang Sukuna yang memandangnya sebagai tidak penting terbang pergi dan memberikan judul kakek kanibal di atas kepalanya.

Dan kini Sukuna baru menyadari luka di pipi Yuzura yang disebabkan kejadian sebelumnya tanpa mengatakan apa-apa.

[Ding! Kesukaan saat ini : 10% » 13%!]

"..."

Yuzura yang diam sedari tadi menjadi tak bisa berkata-kata, dia tidak tau apa yang membuat kesukaan Sukuna meningkat dalam keheningan mencekam ini.

Karena dia hanya bisa merasa horor.

***

"Uraume, apakah kamu punya perban atau herbal untuk menyembuhkan luka?"

Yuzura bertanya dengan sedih pada orang di depannya. Tepat ketika matahari menjelang sore, dia pikir akan menghabiskan seluruh malam dalam keheningan bersama Sukuna di onsen tadi, Uraume datang tanpa diminta bahkan menyiapkan pakaian tidak hanya untuk Sukuna tapi juga untuk dirinya.

Yuzura tidak bisa tidak terharu dan mulai lebih mempercayai Uraume.

Dia sekarang butuh sesuatu untuk merawat lukanya agar tidak mati terinfeksi besoknya dan satu hal yang terlintas dibenaknya hanyalah Uraume yang bisa diandalkan.

Uraume terdiam sejenak, mengingat sebentar lagi jam makan malam dan waktunya memasak phoenix bakar. Dia pikir luka Yuzura bisa membuat konsentrasinya buyar saat memasak dan hasil masakannya menjadi kurang maksimal.

"Berikan tanganmu."

Yuzura dengan tatapan bingung menuruti kata-katanya. Dia mengulurkan tangannya ke arah Uraume yang kini meletakkan kain handuk yang akan dilipatnya.

Ketika Uraume meraih tangannya, Yuzura bisa merasakan perasaan dingin mengalir dari nadinya dan perlahan bertahan di pipinya. Perasaan dingin ini mirip saat dia meluncurkan es dari belati yang mengejutkannya tadi.

Rasa perih menghilang dengan cepat, yang mengejutkan Yuzura. Saat dirinya ingin bertanya tentang apa yang terjadi dengan mulut terbuka, Uraume secara kooperatif memberikan cermin emas. Cermin emas tidak seperti cermin modern yang jernih, bayangan yang dipantulkan masih buram.

Tapi secara sekilas Yuzura bisa melihat bahwa luka pipinya benar-benar sembuh, bersih tanpa bekas samasekali hanya dengan beberapa detik disentuh energi dingin Uraume. Matanya berbinar menatap orang di depannya.

"Uraume, barusan itu apa?!"

"Energi kutukan." Uraume menjawab singkat, namun Yuzura teringat sistem yang memberikan notif bahwa dirinya membuka energi kutukan, walau hanya 5%.

Ternyata bisa digunakan seperti ini ...

"Apakah aku bisa mempelajarinya?"

Yuzura bertanya dengan bersemangat. Kekuatan penyembuhan luka sangat keren, bahkan mungkin dirinya akan sangat membutuhkan kedepannya mengingat targetnya Raja Kutukan.

[Jujutsu Kaisen : Otome Game In to Reality] || Jujutsu Kaisen x OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang