02-01 [Sampah Klan Zenin]

726 143 17
                                    

Yuzura memasuki game kembali setelah beberapa hari tidak memainkannya. Dia berkedip menatap sekitar dengan kebingungan. Tidak menyangka sistem akan membiarkannya muncul pertama kali di sebuah keramaian pejalan kaki. Tapi jika sudah pengaturan, dirinya tidak banyak memprotes.

Matanya mendongak menatap langit linglung, memperhatikan rintik hujan menetes di pipinya. Perlahan, Jarinya mengusap melalui kulit pipi dan dia segera menepi untuk berteduh.

Duduk di bangku pinggir trotoar, Yuzura mulai memilah ingatannya perlahan tentang identitasnya saat ini. Identitasnya adalah anak tunggal dari keluarga billioner Hanami Corp. Nama Hanami sendiri di jaman Edo diangkat menjadi keluarga bangsawan dan mendapat lencana oleh kaisar yang sangat dihargai jasanya sebagai pembangun ekonomi.

Jadi dia dibesarkan sangat baik oleh orang tuanya dan menjadi anak teladan sempurna.

Tapi kecelakaan maut orang tuanya dua tahun lalu merenggut kebahagiaannya dalam rumah Hanami. Kini dirinya tinggal sebagai satu-satunya penerus keluarga Hanami dan seluruh warisan jatuh padanya.

Tidak ada yang mengetahui identitasnya kecuali dirinya dan pengasuhnya dari kecil yang kini tinggal sebagai pembantu sekaligus wali rumah. Uang sakunya sangat banyak tiap bulan, tapi Yuzura jarang menggunakannya.

Pengasuhnyapun juga jarang membatasi pengeluaran uang. Mengingat banyaknya aset yang bahkan tidak akan habis tujuh turunan.

Setting latar tempat pinggir trotoar ini sebenarnya sering dikunjungi setelah pulang sekolah, itu menjelaskan mengapa Yuzura memakai seragam sekolah dan tas. Sekolahnyapun merupakan sekolah SMA khusus putri yang terkenal. Dan sepanjang riwayat pendidikannya, sekolah yang dikunjungi sejak SMP semua khusus putri.

Yuzura tidak terlalu memikirkannya dan menghela napas kegirangan. Dia tidak menyangka dirinya akan menjadi sangat kaya kali ini, setelah sebelumnya menjadi sampah yang diremehkan dari klan Naga. Dia segera menuju ATM terdekat dan membuka kode sesuai yang tertera oleh sistem.

Dia mengecek saldo untuk menambah manis di atas gula.

Saldo Rekening Anda

10.XXX.XXX.XXX ¥

Matanya menatap seperti melihat hantu. Dia merasa sesak napas hanya dengan melihat nol yang berjajar menghipnotis kesadarannya. Dia hanya bisa dengan kaku menarik kembali kartunya dan keluar dengan senyum diwajahnya yang tidak mau turun.

Aku kaya! Ya Tuhaaannn!!!

Jika dirinya tidak berada di keramaian, Yuzura yakin dirinya sudah meneteskan air mata.  Dia tidak menyangka untuk sekali seumur hidup akan merasakan hidup seperti ini.

[Mengingatkan bahwa ini hanyalah game.]

"... Iya iya."

Dia tidak marah, dia hanya terus tersenyum dan berjalan menuju restoran terdekat. Meski hanya game, dia sudah menganggap game sebagai kehidupan ke-2nya secara tidak resmi. Langkahnya memantul dengan sepatu pantofel mengtuk jalan secara berirama, tapi tiba-tiba langkahnya berhenti.

Tubuhnya kaku di tempat saat menatap sekitarnya. Lingkungannya tidak berubah, masih sama dengan lautan manusia sibuk berjalan menuju tujuan masing-masing. Dia mendongak lagi, kini bukan melihat hujan tapi melihat berbagai bangunan menjulang langit yang tidak pernah ada di Okinawa. Tangannya tiba-tiba tremor dan kepercayaan dirinya menciut.

'Sistem, ini dimana? Apakah bagian kota besar seperti Kyoto?'

[Bukan, ini Tokyo]

[Jujutsu Kaisen : Otome Game In to Reality] || Jujutsu Kaisen x OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang