"Kau datang hanya sendiri?" Tanya Aro sambil celingak-celinguk mencari seseorang dibelakang Diaz.

Diaz mengangguk. "Tadinya Ahra ingin ikut, tapi kalian tau sendiri seperti apa Sharga"

"Ck, apa salahnya membiarkan Ahra ikut denganmu? Bukankah selama ini dia selalu menuruti larangan Sharga untuk tidak keluar tanpa didampingi pria itu. Sharga keterlaluan" Gerutu Fai.

"Ahra terlalu berharga untuk Sharga, tentu saja dia akan menjaga Ahra dengan segenap jiwanya, ya walaupun sedikit berlebihan" Sahut Aro.

"Hmm... Bagaimana kalau malam ini kita menginap ditempat Sharga? Hitung-hitung mengunjungi Ahra. Dia pasti bosan hanya menghabiskan waktu dirumah akhir-akhir ini" Usul El sambil menatap satu persatu orang didepannya.

"Aku juga tadinya ingin meminta itu pada kalian" Sambung Diaz.

Aro dan Fai tampak berfikir. Fai jelas tidak keberatan. Dia tidak memiliki kesibukan lain selain di restoran tentunya. Berbeda dengan Aro. Tidak ada yang tau tentang kehidupan pria itu sebenarnya.

"Aku minta ma'af, malam ini aku tidak bisa. Ada hal penting yang harus aku kerjakan" Kata Aro akhirnya.

Fai dan El tampak bingung. Setau mereka, selain di restoran Aro tidak memilikiki kesibukan lain. Setelah pulang dari restoran, pria itu biasanya langsung ke tempat kost dan tidak lagi keluar kost. Berbeda dengan dua wanita itu, Diaz paham apa maksud dari perkataan Aro.

Diaz sangat merasa bersalah karna tidak bisa membantu Aro. Dia terlalu sibuk dengan masalahnya sendiri hingga melupakan niatnya untuk membantu Aro.

"Ya sudah, tidak masalah. Semoga hal pentingmu cepat selesai" Kata Diaz sambil menepuk bahu Aro.

Fai menghembuskan nafasnya. Kalau Aro tidak ikut menginap, sudah dipastikan hanya dia yang tidak ada pasangan. Entahlah Fai mungkin sudah mulai terbiasa dengan adanya Aro. Sejak adanya Aro, hidup Fai rasanya lebih berwarna. Akan hampa dan sepi jika pria itu tidak ada.

"Tidak perlu memasang wajah sedih begitu, jika urusanku selesai aku akan menyusul... Hm" Ucap Aro dengan mencubit pipi Fai gemas.

Perlakuan manis Aro itu tentu membuat Fai salah tingkah. Jangan tanya bagaimana keadaan jantungnya sekarang. Seperti ingin keluar dari tempatnya hingga Fai berharap tidak ada yang mendengar degup jantungnya.

"Ehem... Jadi sekarang kita ke bioskop dulu?" Tanya El membuyarkan lamunan Fai.

"Tentu, seperti rencana awal. Double date kita!" Seru Aro bersemangat.

Fai yang mendengar itu langsung memukul kepala Aro. Lalu tanpa rasa bersalah, langsung meninggalkan Aro.
Aro berdecak sambil mengusap-usap kepalanya yang tadi dipukul Fai.

"Ck... Kalau tidak kasar, bukan Fai namanya" Gumam Aro sambil melangkah menyusul Fai.

Diaz dan El yang melihat kelakuan kedua sahabat mereka hanya geleng-geleng kepala.

"Mereka lucu sekali" Kata El tersenyum penuh arti.

Diaz hanya membalasnya dengan menganggukkan kepala. Melihat reaksi Diaz yang hanya biasa saja membuat El gemas sendiri.

🌺🌺🌺

Seperti yang sudah dibicarakan sebelumnya, El dan Fai menginap dikediaman Sharga. Hal itu membuat Ahra senang. Sejak kedatangan kedua sahabatnya, Ahra sibuk bercerita. Sharga yang melihat itupun sangat berterima kasih pada mereka. Setidaknya Ahra aman didalam rumah.

Love For EleanorWhere stories live. Discover now