Chapter VI : Born (Baby Blues)

402 71 5
                                    

Jangan lupa vote dan komen 😊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa vote dan komen 😊


*****

Detik berlalu begitu singkat, hari bergulir begitu cepat. Tanpa terasa usia kandungan Jisoo sudah menginjak 9 bulan. Ia melewati fase 9 bulan kehamilan tanpa peran sang suami di dalamnya. Bahkan di hari kelahiran pun, Taehyung tidak mendampinginya. Beruntung ada Bu Lisa-pemilik warteg yang menemani Jisoo bersalin.

Selama 7 bulan lebih mengenal Jisoo, sedikitnya pemilik warteg mengetahui sikap Taehyung yang kurang memperlakukan istrinya dengan baik walau Jisoo tak pernah bercerita.

"Jisoo, bayinya perempuan. Sehat dan tak kurang apapun. Sangat cantik sekali seperti ibunya." Bu Lisa tengah menggendong gadis kecil Jisoo.

Jisoo tak henti-hentinya menangis usai bersalin. Ia begitu terharu dan tak menyangka bisa melewati semuanya hingga sampai titik di mana ia melahirkan sang buah hati. "Bu, aku ingin menggendongnya," pinta Jisoo.

Bu Lisa menyerahkan bayi itu pada Jisoo. Ia turut terharu melihat perjuangan Jisoo sampai detik ini. "Jisoo, apa tidak sebaiknya kamu memberi tahu suamimu? Bukankah dia harus melihat putrinya?"

"Aku sudah mencoba menghubunginya, tapi susah dihubungi karena nomornya tidak aktif. Dia mungkin sibuk. Sudahlah, tidak apa. Aku terbiasa melakukan apapun tanpanya."

"Seharusnya dia mendampingimu saat melahirkan, bukan meninggalkanmu. Laki-laki itu sangat tidak bertanggungjawab. Padahal ini darah dagingnya sendiri. Malang sekali nasib malaikat cantik ini, memiliki bapak yang keji seperti dia. Rugilah dia menyia-nyiakan istri sebaikmu dan anak selucu ini." Jisoo tersenyum miris mendengar ucapan Bu Lisa.

Bu Lisa melirik Jisoo yang hanya menanggapi dengan senyum yang terkesan memaksa. Wanita itu enggan berucap. Kembali Bu Lisa bertanya, "Lalu kakakmu?"

"Mengenai Kak Jin, aku akan memberitahunya setelah pulang dari rumah sakit. Aku tidak ingin terlalu merepotkannya, sudah cukup dia selalu susah karenaku."

"Kamu jangan bicara begitu, justru kakakmu pasti akan marah jika tidak segera diberi tahu. Kakakmu pasti senang mendengar berita ini dan sudah menjadi paman. Dia pasti sangat menantikan keponakannya."

"Tenang saja, aku akan segera beri tahu," ucap Jisoo tersenyum.

*****

Sudah seminggu ini Taehyung tak pulang-menginap di rumah orang tuanya- karena sibuk mempersiapkan diri untuk ujian masuk perguruan tinggi sesuai permintaan sang mama. Tiba di rumahnya, Taehyung dikejutkan dengan suara tangisan bayi.
"Suara bayi siapa itu?" gumamnya pelan.

Tubuh Taehyung menegang saat melihat Jisoo tengah menggendong seorang bayi yang tengah menangis. Mungkinkah Jisoo sudah melahirkan?!

"Hiksss ... Lia, jangan menangis terus. Bunda bingung harus bagaimana. Bunda sudah menggantikanmu popok, memberimu ASI, tapi kamu tetap saja menangis," isak Jisoo yang telihat putus asa membuat Lia-gadis kecilnya-tenang.

Pasca pulang dari rumah sakit Lia lebih rewel, terlebih di malam hari. Jisoo yang notabennya sekarang menjadi mama muda sampai kurang tidur dan kelelahan karena harus menenangkan Lia. Tidak mudah tentunya bagi Jisoo bisa beradaptasi menjadi seorang ibu. Akibatnya, Jisoo mengalami baby blues-merasa putus asa, sedih, tertekan, kesal sendiri hingga menangis-karena tanggung jawab baru yang membuat ia sedikit kewalahan.

Netra Jisoo bersibobrok dengan presisi Sehun yang entah sejak kapan berdiri beberapa meter tak jauh darinya.

"Siapkan air panas, aku ingin mandi!" titah Taehyung.

Jisoo hanya melirik sekilas lalu kembali pada aktivitasnya menenangkan Lia.

"Apa kamu tidak dengar? Siapkan air panas sekarang!" Taehyung mengulang perkataannya karena Jisoo tak kunjung menjawab.

"Apa kamu tidak lihat aku sedang apa? Anakmu ini dari tadi merengek terus! Aku sedang mencoba membuatnya tenang. Aku bingung harus melakukan apa! Bisakah kamu tidak menambah rumit keadaan?" murka Jisoo yang terlihat frustrasi.

"Aku tidak peduli. Cepat turuti mauku sebelum aku bertindak kasar!" perintah Taehyung.

"Dasar manusia tidak punya nurani! Bahkan saat kamu pulang, kamu tidak menanyakan keadaanku setelah melahirkan dan menyapa anakmu sendiri!" Jisoo makin naik pitam.

"Diam, Jisoo! Cepat turuti mauku, atau ... kamu mau aku tampar lagi, hah?"

Sungguh, Jisoo sedang tak mau berdebat dengan Taehyung. Terlebih, ia kasihan pada Lia yang makin menjerit saat mendengar kedua orang tuanya bertengkar. Jisoo pasrah dan meletakkan Lia yang masih menangis di atas tempat tidur. "Sebentar ya, Nak. Bunda Tinggal dulu."

***** To Be Continued *****

BITTER MARRIAGEWhere stories live. Discover now