Chapter I : Dark Reality

1K 112 12
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Gelegar guruh mengaung di langit yang tampak muram. Kumpulan mega putih yang semula berarak, didepak mega mendung hingga tenggelam tak tersisa. Sang mentari enggan muncul dari persembunyiannya karena malu pada hujan yang berkuasa. Kendati hujan begitu deras berlomba menginjak tanah, langit biru bergulir hitam dan petir menyambar, tak menghentikan tekad Jisoo Adeline untuk bertahan. Perempuan yang masih mengenakan seragam sekolah menengah atas itu tetap berdiri di depan gerbang sebuah rumah—menunggu sang empunya membuka gerbang—meski berkali-kali tak dihiraukan.

"Jisoo, kita pergi saja dari sini." Seokjin menarik lengan Jisoo—sang adik—paksa.

Rontaan lemah dilayangkan Jisoo, ia sudah tak bertenaga untuk sekadar melepaskan cengkraman Seokjin. "Lepaskan! Aku tidak akan pergi sebelum bajingan itu bertanggung jawab!" bentaknya dengan suara serak. Bagaimana tidak, selama setengah jam ini Jisoo berteriak dan menangis menuntut pertanggung jawaban Arkana Taehyung—pria yang telah tega menghamilinya.

"Jisoo, dengarkan aku!"—Seokjin mengeratkan cengkramannya, kedua matanya menatap Jisoo iba—"tolong jangan menyiksa diri seperti ini. Kamu bisa sakit jika seperti ini terus."

Gelengan lemah dan rintihan kecil menandakan gadis malang itu enggan menuruti keinginan sang kakak. "Tidak Kak, aku akan menunggu Taehyung di sini sampai dia keluar dan mengakui semua perbuatannya. Janin yang sedang kukandung ini adalah anaknya, darah dagingnya sendiri! Kupastikan dia datang dan bertanggung jawab."

Seokjin berdecak sebal saat sikap keras kepala Jisoo muncul, ia harus sabar membujuk Jisoo untuk menghentikan aksi nekat yang hanya menyiksa dirinya sendiri. Bagaimanapun, Seokjin khawatir terhadap kondisi kesehatan adiknya, apalagi sekarang Jisoo tengah berbadan dua. Cengkraman tangan Seokjin di bahu Jisoo menguat. "Jisoo, dengarkan aku sekali lagi. Hentikan semua ini! Percuma kamu melakukan ini, Jisoo. Si pengecut Taehyung tidak akan pernah datang menemuimu, yang kamu lakukan hanyalah sia-sia. Aku tahu bagaimana perasaanmu, sakit yang kamu rasakan sama dengan sakit yang kurasakan. Lukamu adalah lukaku juga. Jadi, aku berjanji akan membuat bajingan itu bertanggung jawab dan membawa dia ke hadapanmu!"

Hati Jisoo luluh, setidaknya ada sedikit cahaya terang menghadapi pahit dan gelapnya kehidupan. Ia masih memiliki Seokjin yang mendampinginya menyelam dalam kenyataan kelam. Tamparan keras di pipi yang sebelumnya Jisoo dapatkan dari Seokjin, tak sebanding dengan sakit hati sang kakak saat mendengar Jisoo tengah berbadan dua. Amarah Seokjin meluap saat mengetahui itu. Meski begitu, Seokjin tidak pernah berpikir akan meninggalkan Jisoo.

Maafkan aku Kak, aku mengecewakanmu, lirih Jisoo dalam hati.

Maafkan aku Kak, aku mengecewakanmu, lirih Jisoo dalam hati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BITTER MARRIAGEWhere stories live. Discover now