[Revisi] Awal Petaka

15.2K 1.5K 34
                                    

Flashback

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Flashback

Naren adalah salah satu staff marketing di perusahaan periklanan yang cukup terkenal di Indonesia, Advegi. Delapan tahun lalu, ia ditugaskan oleh perusahannya untuk melanjutkan studi sekaligus mengerjakan proyek kerjasama dengan brand luar negeri.

Awal hubungan LDR kami masih baik-baik saja. Kami masih sering berkomunikasi lewat video call atau telepon setiap hari. Kemudian turun menjadi seminggu sekali, dan entah sejak kapan komunikasi kami mulai tak karuan.

Aku hanya sedikit tahu soal kesibukannya. Yang pasti jam tidurnya kacau, makan pun jika ingat, dan soal menghubungiku aku masih bisa memakluminya.

Aku memutuskan untuk menemuinya di Edinburg saat Bestari memulai projek penerbitan buku terjemahan dari salah satu penulis yang juga teman dekat Pak Hariyanto.

Setelah beberapa hari aku menyelesaikan pekerjaanku, aku memiliki sedikit waktu luang sebelum kembali ke Indonesia. Naren belum kuberitahu soal kedatanganku di UK karena aku ingin memberinya kejutan.

"Serius kamu?" tanyanya tak percaya.

Aku terkekeh pelan. "Iya, Bestari lagi ada kerjasama sama penulis luar yang juga teman dekat Pak Hariyanto," ucapku senang.

"Mau aku jemput?" tanyanya.

"Aku aja ke tempat kamu. Kirim lokasinya dan kasih tahu aku harus ke mana," tolakku bersemangat. Aku juga ingin merasakan banyak pengalaman naik kendaraan umum di sini. Suasana dan kenyamanannya sangat berbeda jauh dengan Jakarta.

"Kamu di mana sekarang?" ungkapnya diseberang suara.

"Hmm.. Royal Mile. Kita tadi habis makan di salah satu café di sana."

Naren diam sebentar, "Nanti kamu jalan ke Princes Street, trus naik bis yang ada tulisannya N25. Kalau kamu bingung tanya petugasnya aja ya bilang mau turun ke Port Hamilton, gitu. Nanti kamu bakal turun di halte Shandwick Place, aku tunggu di sana."

Aku sebenarnya tidak paham dengan apa yang barusan Narendra katakan. Princes Street, Port Hamilton, nama-nama yang sangat asing. Tapi yah, zaman teknologi sekarang apapun bisa diakses lewat google, kan?

"Siap bos!" jawabku antusias.

Sambungan telepon aku tutup kemudian. Sepanjang perjalanan aku menikmati udara musim gugur yang hampir mendekati musim dingin. Daun-daun sudah banyak berguguran dan hampir tak bersisa di setiap pepohonan. Aku bahkan harus memakai baju berlapis-lapis saking dinginnya.

Perjalanan dari Royal Mile ke dorm tempat tinggal Naren tidak terlalu jauh, sekita setengah jam. Aku berjalan dari Scran Bistro menuju Princes Street sekitar enam menit. Haltenya cukup sempit dan banyak sekali wisatawan yang juga menunggu bus di sini. Mungkin karena aku juga ada di kawasan pusat kota. Aku menunggu mungkin lima belas menit hingga bus yang dikatakan Naren mampir di halte ini.

COMEBACK MANTAN [TAMAT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora