008 Kepergian sang kekasih

1.1K 69 0
                                    

Johnny segera memakai bajunya dan mengeluarkan sayapnya yang bewarna hitam biru itu untuk bersembunyi diluar.

"Sebentar yah" Jaehyun memakai baju tidurnya dan berjalan sempoyongan menuju pintu. Selangkangannya perih dan sakit.

Jaehyun membuka pintu kamarnya, dan kemudian terlihat sang ayah yang sudah berdiri di depannya.

"Ada siapa disini? jujur pada ayah." Ucap sang ayah dengan matanya yang melihat kesana kemari.

"Tidak ada siapa-siapa yah, Ayah bisa cek sendiri" Ucap Jaehyun sambil tersenyum kepada ayahnya.

"Ini tidak bisa dibiarkan pangeran, kalau kau terus saja membuang-buang benihmu. Bagaimana bisa kau nanti memberiku keturunan yang sehat. Ayah sudah menemukan wanita yang pas untukmu. Dan ayah putri itu berkata kepada ayah ingin dengan segera dinikahi olehmu."

"Jadi?"

"Biarkanlah ayah duduk terlebih dahulu pangeran." Jaehyun menyingkir dari pintu itu dan membiarkan ayahnya masuk.

Jaehyun berjalan ke tempat makan yang ada disana. "Ada apa dengan cara berjalanmu itu? apakah lututmu sakit?"

"Ah iya yah, aku terpeleset saat melakukan mandi malam barusan"

"Ah...pantas saja. Panggil tabib kerajaan untuk mengobati lukamu."

"Jadi bagaimana yah?"

"Ah iya ayah hampir lupa, jadi singkat ceritanya ayah menyetujui permintaan ayah dari calon istrimu. Dan ayah bilang pernikahanmu dan putrinya bisa diselenggarakan lusa"

"APA? Tapi yah...Jaehyun tidak mau"

"Kau harus mau pangeran. Bagaimana kau bisa memberiku cucu jika kau tidak mau menikah"

"Yah...ada sesuatu yang ingin aku bicarakan tapi sekarang bukanlah waktunya..."

"Permisi Pangeranku, ini aku Tabib Gon."

Jaehyun segera beranjak dari duduknya dan berlari untuk menemui sang tabib. Ayah Jaehyun menyusul dari belakang.

Jaehyun membuka pintu kamarnya. "Selamat malam pangeranku. Ah selamat malam juga yang mulia raja"

Ayahnya hanya menundukkan kepalanya. "Ah kau sudah memanggil tabib sendiri untuk mengobati lukamu rupanya. Bagus lah kalo begitu, Ayah ingin berjalan-jalan malam sebentar"

"Baiklah yah" Jaehyun mempersilahkan sang tabib untuk memasuki ruangannya. Mereka mengobrol di tempat biasanya jaehyun makan.

 Mereka mengobrol di tempat biasanya jaehyun makan

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Beginilah visualisasi ruangannya. Dan yang disamping disana adalah tempat tidur Jaehyun.

"Tuanku, saya sudah memeriksanya. Saya memggunakan biji gandum untuk memeriksa urine anda."

"Begitu rupanya..."

"Hasilnya bertunas pangeran, dan konon katanya dalam ajaran mesir kuno. Itu pertanda pangeran sedang mengandung anak perempuan"

Jaehyun tersenyum, kemudian menundukkan kepalanya. "Saya siap tabib, untuk diasingkan darisini."

"Tuanku, jangan bicara seperti itu."

"Saya tidak mau kehilangan anak ini, dan saya juga tidak mau kehilangan Ayah dari anak ini." Ucap jaehyun sambil melirik ke arah jendela.

"Ayah dari anak ini? Siapa ayahnya Tuanku, jikalau hamba boleh mengetahuinya"

"Dia merupakan bukan dari bangsa kita. Dia sangat sakti dan tampan. Tubuhnya sangat besar dan bersayap seperti malaikat." Ucap Jaehyun sambil tersenyum.

"Apa? lalu bangsa apa yang tuan maksud?"

"Dia adalah bangsa dari manusia setengah serigala, dia yang mengubahku seperti sekarang. Aku awalnya marah dengannya tetapi, tidak untuk sekarang. Karena aku sudah mulai mencintainya. Aku sudah terikat dengannya tabib"

"Tuanku, selama ini tuanku pergi ke tempat lain?"

"Aku memasuki kawasannya tabib, tapi dia menolongku dari rakyatnya yang tidak sengaja ingin menghabisiku. Aku berhutang budi padanya"

"Ya ampun tuanku, kau tidak apa?"

"Tidak, dia mengobatiku dan membuang racun yang ada didalam tubuhku akibat serangan salah satu rakyatnya."

"Syukurlah kalo begitu, Tuanku. Mau sampai kapan tuan menyembunyikan hal ini dari kerajaan?"

"Aku tidak tahu tabib, tapi tolong rahasiakan ini."

"Baiklah Tuanku, kali begitu saya permisi dulu"
Tabib istana pun pergi darisana. Meninggalkan Jaehyun sendiri di kamarnya.

Jaehyun langsung mengunci kembali kamarnya. jaehyun dengan sigap berlari ke jendela disana, Jaehyun melirik kesana kemari mencari keberadaan Johnny.

"Johnny...where are you? John... apakah Johnny pulang ke kawasannya setelah mendengar perkataan ayah?" Jaehyun menangis, Jaehyun duduk di lantai, dengan kedua tangan yang menutupi wajahnya dipangku oleh lututmya.

Jaehyun menangis, karena Johnny tidak ada. "Jangan pergi John....kenapa kau pergi saat aku sudah mencintaimu..."

Jaehyun menundukkan kepalanya. Jaehyun sengaja meneteskan air matanya ke kalung yang ia kenakan agar Johnny bisa mendengar perkataanya.

"Johnny...come back.." Suara Jaehyun mulai terdengar parau. Wajahnya basah dengan air matanya yang terus bercucuran ke wajahnya yang cantik.

TBC

Jaylynn| Johnjae🔞Onde as histórias ganham vida. Descobre agora