Part 17 - What Happening

13.6K 1.5K 195
                                    


Happy reading


💜💜💜💜💜



*******

Akhir-Akhir ini Sy mulai merasakan tidak nyaman berdekatan dengan Samuel. Pria itu terlalu banyak bicara juga suka sekali bertanya tentang hal pribadi kepadanya.

Samuel memang tampan juga baik karna suka berbagi permen atau membelikan dia minuman tapi dengan tingkah flamboyan-nya membuat Sy agak risih.

Seperti saat ini. Samuel mengajak Sy menghabiskan waktu ke salah satu café dekat kampus dengan alasan ingin mengenal Sy lebih jauh. Sebenarnya Sy sudah menolak karna dia merasa mulai tidak enak badan. Dari tadi siang badannya terasa lemas juga kepala yang agak sedikit pusing.

Tapi tetap saja Samuel memaksanya. Sy mau minta tolong sama salah satu sahabatnya agar membantunya kabur dari Samuel tapi Sy baru ingat mereka sedang memiliki kesibukan masing-masing.

Kenzo dan Archie sama-sama sibuk dikantor karna mereka pimpinan di perusahaan masing-masing. Apalagi sekarang masih jam kerja. Sy tidak berani ganggu.

Zero sibuk dengan urusan sidang skripsi. Kalau Rose dari tadi siang sudah pergi buat menggantikan daddy-nya menghadiri rapat.

Ezra sedang sibuk belajar menerbangkan pesawat. Salsa apalagi. gadis bar-bar itu sedang pergi manjat gunung, dia kan salah satu anak mapala. Mereka memang pasangan aneh, sama-sama suka ketinggian.

Tapi untung saja Tian dan Widya tiba-tiba saja ingin ikut, Sy sedikit lega.

Walau barusan papa nelpon ingin menjemputnya Sy segera menolak dengan halus. Bukan karna apa-apa. Bapak Dominic ini kalau datang pasti rombongan bersama dua mobil lainnya yang berisi beberapa pengawal. Ngundang perhatian orang-orang saja. Nggak deh makasih.

Saat mereka berempat menuju halaman kampus ternyata disana sudah ada sebuah mobil hitam yang Sy hapal siapa pemiliknya. Tanpa  basa-basi Sy langsung membatalkan pergi ke café. Dia jelas lebih memilih pulang bersama pria dibalik kemudi didalam mobil itu.

Tian sama Widya tidak keberatan. Bahkan mereka terlihat lega. Sy segera berlari memasuki mobil itu tanpa perduli dengan wajah masam Samuel.

****

Sy senang sekali dijemput sama Archie, Gimana nggak senang. Archie ini pria sibuk, jarang sekali ada waktu luang seperti saat ini. Mana mau aja di ajak mampir dulu tadi buat beli jajan. Kan Sy tambah senang jadinya.

"Richie, nanti mampir sebentar yaa di belokan depan. Ibu minta beliin rujak buah.." pinta Sy sambil memperlihatkan layar ponselnya, tadi dia sengaja mengirim pesan kepada Keysha mau dibeliin apa. Ternyata ibu-nya minta dibeliin rujak buah saja.

"Iya ma chérie.Cuma itu saja, si kembar nggak di beliin apa-apa..?"

"Disebelah abang rujak buah ada yang jual takoyaki, nanti beliin itu saja buat si kembar.."

Archie gemas dengan tingkah Sy yang lucu begini. Dia mencubit pelan pipi gadisnya. "Hapal benget sih kalau soal jajanan.."

"Hehehe.. Sy suka jajan soalnya.." akunya tersipu malu.

Archie menggelang pelan lalu berdehem berusaha kembali fokus menyetir agar tidak oleng seperti otaknya. Pasalnya wajah Sy yang tersipu malu mampu membuat kinerja otak Archie berantakan.

"Minggu depan Zero sidang skripsi kan.., aku bakal usahin buat datang ke kampus kalian.."

"Dan kamu bakal menjadi perhatian orang-orang! Tidak deh. Lebih baik jangan.." tolak Sy.

Daisy In The Winter Onde histórias criam vida. Descubra agora