18: ego yang terkalahkan

1.9K 206 15
                                    




🍃🍃 MALAIKAT AYAH🍃🍃



🍃🍃 MALAIKAT AYAH🍃🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Pict. Pinterest)

Didalam ruangan ICU. ketika masuk ke dalam, kulit dan Indra penciuman mu akan merasakan hawa dingin. Alat monitor berbunyi, menciptakan suasana sendu kala melihat seseorang terbaring lemah di sana. Hati berdenyut nyeri, tidak kuat harus melihat tubuh mungil itu mengalami hal tragis seperti ini.

Pada saat pintu terbuka nampak lah sosok pria tua yang sedang tertidur di sofa. Raut lelahnya, wajahnya yang terlihat lusuh dan juga bagaimana helaan nafasnya yang memberat. Membuat Jaemin tak tega melihatnya.

Jaemin berpamitan dengan perawat yang membawanya masuk hingga ke dalam ruangan. Dengan langkah kaki yang sangat pelan menghampiri tubuh terkulai lemas dengan selang-selang berada di tubuhnya yang kecil.

Jaemin tak kuat lagi menahan diri untuk tidak menangis. Apalagi saat menyentuh tangan Shotaro, dadanya semakin nyeri dibuatnya. "Maafin kakak, Taro" lirih lelaki itu di sela isakannya.

"Semua terjadi karena kesalahan kakak, kakak ceroboh. Maafin kakak hiks.. hiks.." isakan itu berubah menjadi tangisan menyedihkan.

"Harusnya kakak gak nekat keluar rumah buat ambil job itu. Maafin kakak, taro"

Mendengar suara tangisan yang tak asing, menyadarkan pria tua ini untuk segera membuka matanya. Mengerjap pelan untuk melihat keadaan sekitar, lalu Yuta menyipitkan matanya kala melihat sosok lain yang berada di ruangan ini.

Kerutan di keningnya muncul, "Nana?" Gumam pria itu. Seraya mengusap matanya, ingin memastikan apa yang ia lihat itu benar adanya. Saat tahu itu adalah salah satu anaknya, ia pun segera beranjak menghampiri anak kesayangannya.

Jaemin duduk berjongkok di hadapan sambil menangis. Ia telah gagal menjadi kakak bagi Shotaro.

Yuta membawa tangannya menyentuh kepala sang anak dan mengelusnya pelan. "Nana?"

Jaemin mendongak, menatap sendu wajah Ayahnya itu. Lalu, menundukkan kembali kepalanya dan kembali menangis.

Sang Ayah langsung bertindak. Yuta jongkok sambil mendekap tubuh anak kesayangannya. Yuta menyayangi semua anak-anaknya, tapi hanya Jaemin yang spesial. Semenjak kepergian Winwin, Jaemin menjadi sakit. Berbagai penyakit datang pada anaknya ini, sehingga Yuta yang masih dalam keadaan berduka pun harus mencari cara agar anaknya sembuh dan tetap bersamanya.

Anak kembar biasanya merasakan hal yang sama, contohnya seperti jatuh sakit. Jika, yang satunya sakit, maka yang satu laginya ikut sakit. Dan bodohnya seorang Na Yuta, tidak menyadari akan hal itu. Justru pria tua itu hanya memfokuskan kesembuhan pada satu anaknya dan melupakan anak yang lain dengan kebutuhan yang sama. Sekuat itu memang batin anak kembar.

Malaikat Ayah [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang