14 : malam yang menyakitkan

2.2K 244 24
                                    

🍃🍃 MALAIKAT AYAH🍃🍃








malam di tengah mencari keberadaan Xiaojun, Hendery mendapati kepadatan jalan. Dengan rasa penasaran ia pun mencari tahu, saat sampai ia tidak bisa terkejut melihat kondisi dua orang yang sangat ia kenal.

Hendery menghampiri keduanya. Suara tangisan Xiaojun terdengar jelas di derasnya hujan malam ini. Orang-orang membantu Xiaojun untuk mengangkat tubuh Shotaro ke tepi jalan

"Shotaro! Bangun!" Xiaojun mengguncang tubuh Shotaro yang di penuhi darah. Akibat perbuatannya itu membuat bajunya ikut berlumuran darah.

"Dejun!"

Xiaojun mendongakkan kepalanya. "Dery! Tolongin adek aku! Tolongin dia, Dery."

Hendery kalang kabut, ia pun menahan seseorang untuk meminta tolong membawa mereka ke rumah sakit.

"Bangun kek Lo! Gue emang benci sama Lo hiks tapi gue gak mau Lo pergi! Bangun Shotaro!" Xiaojun terus mengguncangkan tubuh Shotaro yang lemah itu, sambil berharap adiknya segera bangun.

"Gue ga sanggup lagi kalo misalnya Lo ninggalin kita, taro bangun!"

"Dejun, kita bawa Shotaro ke rumah sakit secepatnya."

Dengan anggukkan kepalanya, Xiaojun menggendong tubuh sang adik ke dalam mobil. Lalu Xiaojun mendengar keributan di sebrang jalan sana. Ternyata itu si pelaku yang membuat keadaan Shotaro menjadi seperti ini. Dengan rasa amarah, Xiaojun menyebrang jalan dan langsung menghampiri pelaku.

Tidak ada kata ampun bagi orang yang melukai orang-orang tersayangnya. "Kurang ajar Lo! Ini buat Lo yang udah bikin adek gue kecelakaan!"

Satu bogeman di susul bogeman lain mengenai wajah si pelaku. Xiaojun dengan brutal memukuli wajah orang tersebut.

Sedangkan Hendery hanya menatap perbuatan Xiaojun. Ia pun masuk dalam mobil dan segera menuju rumah sakit. Membiarkan Xiaojun mengurus pelaku. Menunggu Xiaojun melampiaskan amarahnya, akan membuat keadaan Shotaro semakin memburuk nantinya.

Xiaojun memberi semua pukulan yang ia bisa. Orang-orang tak ada yang menahannya, seakan mengerti dengan perasaan Xiaojun saat ini.

"Gue bakal bawa ini ke pihak berwajib! Gue jamin Lo bakal di hukum seberat-beratnya atau kalo perlu hukum mati aja!"

"Pak, tolong bawa dia ke kantor polisi. Saya akan menyusul setelah memberitahukan hal ini pada keluarga saya."

Setelah di iya kan, Xiaojun berterimakasih lalu berlari menuju rumah memberi kabar buruk ini. Ia menyesali perbuatannya, Xiaojun memang benci Shotaro. Tapi, sebagai saudara kandung ia juga begitu khawatir tentang adiknya itu. Kelahiran Shotaro memang tidak salah, namun ia masih berat menerima kenyataan bahwa Papanya pergi selepas melahirkan Shotaro ke dunia. Di dalam Rasa bencinya selama bertahun-tahun, tersimpan rasa sayang dan rasa syukur di dalam hatinya. Bagaimana pun mereka tetap saudara kandung, punya ikatan batin yang saling terhubung.

Kejadian ini seolah menampar dirinya sendiri bahwa tindakannya selama ini kekanak-kanakan. Tidak seharusnya ia membenci Shotaro sampai segininya, Shotaro tidak salah, dirinya yang salah. Takdir Tuhan tidak bisa di ubah. Papanya pergi karena sudah takdirnya. Namun rasanya ia masih tidak bisa merelakan kepergian Papa Winwin walaupun sudah bertahun-tahun lamanya.

•••

Hendery duduk di bangku, sembari menunggu hasil pemeriksaan. Kini Shotaro berada di ruang UGD. Ini sudah 1 jam berlalu, dan sampai saat ini belum ada tanda-tanda dokter keluar. Hendery menatap pintu itu dengan cemas. Sambil terus berharap keadaan Shotaro baik-baik saja di dalam sana.

Malaikat Ayah [REVISI]Where stories live. Discover now