17 : kata hati

1.4K 187 7
                                    









🍃🍃 MALAIKAT AYAH🍃🍃









Disaat saudaranya yang lain tengah menikmati waktu berduanya dengan pasangan. Berbeda dengan Jaemin, dengan kondisi belum pulih ia nekat kabur dari rumah dengan melewati jendela.

Karena posisi jendela lumayan tinggi dari jalan, membuat Jaemin membuat tali dari pakaian-pakaiannya yang ia ikat kuat.

"Gue ga bakal tenang kalo belum liat sendiri, salah siapa larang-larang gue. Gue bakal nekat demi adek." Gumam Jaemin sambil mengikat satu baju dengan baju yang lain.

Tok tok tok

Ketukan pintu membuat Jaemin terkesiap, ia takut rencananya akan gagal. Ia menanggalkan pakaian-pakaian itu, lalu beranjak untuk mengunci pintu. Sembari mendekati pintu, Jaemin mencoba menerka-nerka siapa yang ada dibaliknya. Jika itu Renjun, tidak mungkin. Karena kembarannya itu akan langsung masuk tanpa mengetuk lebih dulu. Dan kemungkinan dibaliknya adalah Xiaojun, karena yang hanya mengetuk kamarnya itu Xiaojun, Ayah Yuta dan Shotaro.

Jaemin sudah berada tepat di depan pintu. Tangannya telah memegang kunci itu, hendak memutarkan kunci itu, namun tangannya tiba-tiba terhenti kala mendengar suara tak asing itu.

"Nana? Lo di dalem?"

Rasa rindunya dengan pemilik suara itu langsung membuat Jaemin berdebar, dan dengan terpaksa harus membukakan pintu itu, untuk melihat wajah orang tersebut. Terlihat wajah lusuh dengan rambut yang apek dan berantakan, peluh membasahi wajah dan tubuh orang itu.

"Jeno? Ngapain disini?" Tanya Jaemin sembari memperhatikan keringat Jeno yang mengalir.

"Gapapa, cuma mau liat keadaan Lo aja." Jawabnya dengan nafas tersengal.

Jaemin mengerutkan keningnya, "gue baik-baik aja kok. Dari mana sih sampe Lo kayak gini?"

Jeno menyeka keringatnya, lalu tersenyum. "Dari sekolah, gue denger kabar kalo Shotaro masuk rumah sakit. Dan gue khawatir sama Lo."

Lelaki berwajah manis itu menambah kerutan di keningnya. "Gue gapapa kok. cuma agak syok dikit. harusnya yang Lo khawatirin itu Renjun bukan gue."

"Kenapa bisa gitu?" Tanya Jeno yang tak mengerti maksud dari ucapan Jaemin.

Ada kata yang tak sanggup Jaemin keluarkan, rasanya begitu berat. "Ga tau. mending Lo balik, gue mau istirahat."

Rasa rindunya telah terbayarkan, kini dengan terpaksa harus disudahi sebelum hatinya jatuh lebih dalam dan menanggung rasa sakit yang berlebih. Jaemin hendak menutup pintu itu, namun di tahan oleh Jeno.

"Bilang dulu maksud dari perkataan Lo tadi."

Jaemin mendengus kasar, "gue yakin Lo ngerti, cuma ga mau salah tanggap aja kan? Apa yang Lo pikirin sekarang tentang omongan gue, itu benar."

Masalahnya Jeno benar-benar tak mengerti, dan semakin tak mengerti dengan ucapan Jaemin. Jeno sempat berfikir bahwa Jaemin cemburu, karena pasalnya Renjun adalah mantan kekasihnya. Jaemin mengira Jeno masih menyimpan rasa pada Renjun.

Melihat Jeno yang terdiam, Jaemin menjauh dari pintu tanpa menutupnya seperti rencananya di awal. Ia kembali melanjutkan kembali mengikatkan baju-bajunya.

Malaikat Ayah [REVISI]Where stories live. Discover now