001. Berkelana

2.9K 112 1
                                    

Pada pagi hari itu, sang pangeran terbangun dari tidurnya. Wajahnya yang putih bak air susu, bibirnya yang merah merona seperti bunga rose merah, bulu matanya yang jentrik dan hidung yang mancung sangat cocok di wajahnya. Menambah kharismatik dirinya sebagai pangeran dengan postur tubuh yang bagus dan berisi juga tinggi. Membuat semua orang terpikat padanya.

Tok tok tok (seorang pelayan istana mengetuk pintu kamar sang pangeran yang masih didalam kamarnya itu.)

"hmm... jangan gangguu" Pangeran berbicara dari dalam kamar dengan suaranya yanng khas baru bangun dari tidurnya.

Pelayan pun beranjak pergi dari pintu kamar sang pangeran. Dan segera menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.

Tiba-tiba saja ayah sang pangeran atau raja Jung berhenti tepat di depan pelayan istana yang barusaja membangunkan sant pangeran.

"Sudah membangunkan pangeran? apakah dia sudah bangun atau belum?"

"Mohon maaf Tuanku, Pangeran jaehyun belum sama sekali bangun dari tidurnya.  Saya sudah berusaha membangunkan pangeran namun pangeran masih saja belum bangun Tuanku"

"Begitu rupanya, biar saya yang membangunkan. Terimakasih sebelumnya. Anak itu memang bak seekor beruang yang hibernasi jikalau sudah bertemu kasurnya" Ucap sang raja sambil tersenyum, kemudian berjalan menaiki tangga dengan kedua tangannya yang tersimpan rapi di belakang punggungnya. Sangat berwibawa.

Sang raja pun menundukkan kepalanya dan berhenti tepat di depan pintu anaknya, pangeran jaehyun.

"Jaehyun, bangun nak. Matahari sudah hampir muncul, tidakkah kau ingin makan bersama ayah ibumu dan adikmu dibawah?" Tutur sang raja dengan lembut.

"nanti saja yah, jaehyun tidak lapar" Sahut sang pangeran, sang raja hanya menghela nafasnya kemudian membuka knop pintu kamar anaknya.

"Jung Jaehyun, bangunlah. Bagaimana bisa menjadi seorang pemimpin jikalau kau terus bermalas-malasan." Tutur sang ayah sambil memijat dahinya, wajahnya menunduk dan terus menghela nafas panjang.

"Iya, iya yah. Ck, padahal aku sedang bermimpi indah bertemu dengan seorang putri cantik" Ujar jaehyun sambil memajukan bibirnya, cemberut.

"Sudah jangan banyak mengeluh, kamu harus lekas bangun dan sarapan. Hari ini kita akan penelusuran ke setiap pasar di desa. Bagaimanapun juga kita harus tetap menjaga rakyat kita dengan penuh kasih."

"Ayah sudah berceramahnya? jaehyun mau mandi" Ucap sang pangeran sambil menyingkirkan selimutnya yang menutupi tubuhnya yang indah dan mulus itu.

"Jung Jaehyun"

"Apalagi yah? jaehyun mau mandi"

"Setelah kau mandi, ayah ingin berbicara serius denganmu. Perihal calon istrimu, bagaimanapun juga ayah ini sudah tua. Dan kau anak laki-laki satu-satunya ayah. Sang pemimpin harus segera mendapatkan pasangan dalam menjalankan tugas kerajaan."

"Bisa tidak ayah berhenti membicarakan perihal perjodohan, aku sudah muak mendengarnya dari tahun kemarin yah."

"Jung Jaehyun"

"Sudahlah yah, tinggalkan aku sendiri. Aku ingin membersihkan diriku dulu." Ucap jaehyun tanpa berbalik menatap wajah ayahnya. Jaehyun memasuki bilik yang berisi bak besar khusus dirinya mandi dan membersihkan dirinya.

"Huhh anak itu, benar-benar susah diatur seperti adiknya"

Setelah itu sang raja beranjak pergi dari ruang tidur jaehyun. Dengan perasaan kesal, karena anaknya masih enggan membahas tentang perjodohan.

Di ruang makan sudah ada adik jaehyun, yeri. Kemudian ada ibunya yang sudah siap dengan makanannya.

"Dimana Jaehyun suamiku? dia masih belum bangun?" Tanya istri sang raja atau Nyonya jung yoona.

"Dia sudah bangun, sedang mandi. Dia akan segera kemari, mari kita makan terlebih dahulu saja. Menunggu Jaehyun akan lebih lama, istriku." Ujar sang ayah.

"Ck, kakak benar-benar pemalas yah." Gerutu Yeri sambil mulai memakan makanannya. Menu mereka hari ini adalah serba daging dan air putih yang menyegarkan.

Sementara itu jaehyun masih berdiam diri didalam kamarnya. Jaehyun sudah menyelesaikan mandinya. Saat ini jaehyun sedang duduk di kasur kesayangannya, sambil membayangkan seseorang yang berada di dalam mimpinya.

"Aneh sekali rasanya, wajahnya tidak begitu jelas. Tetapi suara wanita itu tidak mirip dengan wanita, jelas seperti pria. Hmm apakah aku harus menemui penafsir mimpi hari ini?" Gumam jaehyun, kemudian jaehyun berdiri dari tempat tidurnya dan keluar dari kamarnya untuk segera didandani oleh pelayan-pelayan kerajaan.

"Mari Tuanku" Ucap salah satu pelayan yang ada sekitar 4 orang itu. Mereka akan mendadani jaehyun dan menyiapkan pakaian untuknya. Jaehyun keluar kamar hanya menggunakan celana dalam dan handuk yang melingkar di pinggangnya.

"Ya, mari." Jaehyun berjalan mendahului pelayan-pelayan itu. Wajahnya yang berkharisma, dan kulitnya yang indah membuat para pelayan itu terpesona.

Jaehyun sudah sampai di ruangan berdandan. Kemudian jaehyun duduk di kursi yang sudah disediakan.

Mulai dari riasan wajahnya, kemudian pemakaian bajunya dan terakhir pemilihan sepatu yang akan dikenakan jaehyun berkelana hari ini.

"Sudah selesai Tuanku, dipersilahkan untuk berdiri untuk pemasangan sabuk." Ucap salah satu pelayan disana. Jaehyun menuruti mereka, kemudian dipasanglah sabuk bewarna merah mencolok. Tema baju jaehyun hari ini adalah warna kuning emas dengan perpaduan warna merah.

Jaehyun berjalan menghampiri keluarganya di ruang makan. Mereka terlihat barusaja selesai makan.

"Kemana saja pangeran tidur" Sindir adiknya sambil menatap sinis. Jaehyun hanya tersenyum sekilas tanpa berkata apapun. Hanya melangkahkan kakinya untuk menuruni anak tangga.

Kemudian Jaehyun duduk di kursi samping ibunya yang kosong. Pelayan pun memberikan porsi Jaehyun. "Cukup, saya sedang tidak berselera makan" Ucap jaehyun.

Pelayan itu menunduk, kemudian kembali ke dapur.

"Heol, tidak berselera makan? Kau ini perempuan kak?  Tidak selera makan segala"

"Bisa berhenti bicara? Kepalaku pening mendengarnya, Yeri." Ucap jaehyun, kemudian Yeri pun berhenti berbicara.

"Jaehyun, cepatlah makannya. Kita harus berkelana ke banyak desa hari ini"

"Iya iya yah" Ucap jaehyun dengan malas.

TBC

huhu awal episodenya aneh banget🙂

Jaylynn| Johnjae🔞Where stories live. Discover now