8. perhatian Shena

10.7K 535 5
                                    

"1 gram tiga juta. Kalo lo mau 2 gram berarti lo harus bayar gue enam juta sekarang" Ucap Arga kepada laki-laki dihadapannya.

"Gue ada lima juta doang"

Arga memutarkan bola matanya malas. "Lo pikir gue gak butuh duit?"

Brakk!

Arga menoleh kearah seorang perempuan berkepang dengan jaket bombernya seraya menaruh kasar plastik berisi uang dihadapan Arga.

"Enam juta 2 gram" Ucap perempuan itu seraya menatap Arga.

Arga mengulaskan senyumnya, menerima dengan senang hati uang tersebut.

"Gak guna lo, pergi sana!" Usir Arga kepada laki-laki itu.

"Mana?" Pinta perempuan itu.

Arga mengeluarkan sebuah Sabu dari dalam tasnya dan diberikan kepada perempuan itu. Sebelum perempuan itu menerimanya, Arga menahannya sejenak.

"Lo yakin?"

Perempuan itu mengernyit. "Lo meremehkan kemampuan perempuan?"

Arga terdiam sejenak, hingga perempuan itu merebut paksa sabu ditangam Arga.

"Tau darimana gue jual itu?" Tanya Arga penasaran.

"Lo pikir gue gak kenal sama anak ingusan kaya Aldo? Dia suami adek gue." Ucap perempuan itu santai seraya memainkan hembusan vapenya.

"Oh jadi lo kakak iparnya Aldo"

Perempuan itu mengangguk.

"Lo pecandu?" Tanya Arga tiba-tiba.

Perempuan itu menatap Arga diam. "Apakah ada orang yang beli barang haram ini itu suci?"

Arga menggaruk kepalanya yang tak gatal dengan bingung. "Udah berapa lama?"

"Harus banget gitu pembeli cerita tentang pengalamannya kepada penjual?"

Arga mengulumkan bibirnya. "Oke kalo lo gak mau ngobrol sama gue. Gue terima. Tapi lo juga harus tau, perempuan itu--"

"Gak usah ngajarin gue" Ucap perempuan itu memotong ucapan Arga.

Arga menghela nafasnya kasar. "Iya yaudah"

Perempuan itu memainkan asap vapenya ke udara dengan santai menghiraukan Arga yang terdiam memandangnya.

"Kalo udah mending lo pergi" Usir perempuan itu.

"Selain penjual, gue juga bisa kok jadi temen ngobrol lo." Ucap Arga tiba-tiba.

"Harus banget penasaran sama gue?"

Arga mengangguk. "Harus"

Perempuan itu memutarkan bola matanya malas. Arga mengambil batu kecil kemudian dia menuliskan sesuatu ditembok.

"Gue Arga, kalo lo butuh teman curhat lo bisa hubungi gue." Ucap Arga menunjuk nomor handphonenya yang dia tulis besar ditembok itu. Tanpa mendapatkan respon dari perempuan itu, Arga bergegas pergi meninggalkannya.

Cekrek...

Tanpa disangka perempuan itu memotret nomor yang Arga tulis dan kemudian duduk santai memakai sebuah handset di telinganya.

***

"Udah tau miskin tapi gak nyadar gitu hamilin anak orang."

"Mending kasih kehidupan yang baik buat Shena. Ini malah kasih beban buat dia"

"Berbanding terbalik lah sama Gerald"

99% TOXIC ARGAWhere stories live. Discover now