•|Alan Sakit Gigi?~57|•

Start from the beginning
                                    

Gadis itu sadar dari keterpukauannya.Gadis itu mengerjapkan matanya lucu.

"E-eh apa kak?"gadis itu malah bertanya balik.

Vian mengernyitkan dahinya bingung.Kemudian,ia terkekeh pelan.Cowok itu turun dari motor besarnya.Kemudian mengecup singkat kening gadisnya.Lalu,mengusap puncak kepala gadis itu dengan sayang.

"Udah sana masuk! Martabaknya keburu dingin nanti!"ucap Vian.Karena,gadis itu masih menatapnya bingung.

Zaza tersadar,kemudian menunduk melihat martabak manis yang berada di kantong plastik yang ia genggam.

"Ihh lupa! Yaudah kalo gitu Zaza masuk dulu,"sahutnya.

"Hati-hati! Jangan ngebut! Dadahh!"gadis itu melambaikan tangannya dengan riang.Kemudian,berlari masuk kedalam rumahnya.

Vian tersenyum tipis,menggelengkan kepalanya melihat kelakuan gadisnya yang sebelas duabelas dengan kekakuan anak kecil.

Cowok itu kemudian,naik keatas motornya,memakai helm fullface miliknya.Lalu,melenggang pergi dari sana.

—⭒✿⭒—

Baru saja membuka  pintu rumahnya.Vian sudah dikagetkan dengan adiknya yang tengah memakan coklat hingga mulutnya belepotan.

Ian berjalan menghampiri dirinya.Tangan mungilnya bergerak meminta untuk digendong oleh abangnya.

"Gendong,bang!"ujar Ian dengan lucu.

Vian mengangkat adiknya kedalam gendongannya.

"Sampe belepotan gini!"cowok itu berjalan masuk sambil menggendong adiknya.Yang masih setia memakan coklatnya.

Vian mengambil tisu yang disediakan diruang tamu."Udah jangan makan coklat terus! Nanti giginya sakit mau?"

Vian mengelap bibir dan juga pipi adiknya yang dipenuhi coklat.

Ian menggeleng pelan."Enggak mau!"jawabnya.

Vian tersenyum kecil,ia mengecup pipi adiknya dengan gemas.Cowok itu duduk,sambil memangku adiknya.

"Kakak cantik dimana,bang?"tanya Ian sambil menatap abangnya itu.

"Dirumahnya,emang kenapa? Nanyain kaka cantik hm?"tanya Vian sambil menatap adiknya.

"Mau ketemu,kakak cantik! Pengen main sama kakak cantik lagi!"jawab Ian dengan antusias.

Sepertinya sudah lama Vian tidak mengajak Zaza kerumahnya sehingga Ian sangat ingin bertemu dengan Zaza.

"Mau kerumah kakak cantik? Atau diajak kesini?"tanya Vian memberi pilihan.

Pandangan Ian menerawang seoalah sedang berpikir."Mau kerumah kakak cantik aja deh! Boleh gak?"tanya Ian.

Vian mengangguk sebagai jawaban.Membuat Ian tersenyum lebar.Lelaki bertubuh kecil itu menepuk tangannya senang.

Vian menatap adiknya dengan gemas.Cowok itu mencubit pipi gembul milik adiknya itu.

"Loh,Yan? Kok belum ganti baju? Baru pulang? Habis dari mana kamu?"tanya ayahnya bertubi-tubi.Sambil turun dari tangga.

"Habis dari rumah Zaza!"jawab Vian sambil memainkan jemari adiknya yang sedang fokus menonton TV menayangkan si kotak kuning Spongebob.

DEVIAN [END]Where stories live. Discover now