Dia juga melihat beberapa pria tampan. Ada yang bersama pacarnya, pria tampan yang lainnya bersama dua wanita, dan  pria tampan yang sedang duduk itu sudah keriputan, Hania menghela nafasnya, susah sekali menemukan orang yang benar-benar bisa jadi kriterianya.

Kecuali Pak Sabian.

Seperti nya pandangan Hania cukup terganggu. Pasalnya, baru menyebutnya guru favoritnya tersebut sekarang terlihat sedang berdiri tidak jauh darinya. Hania mengucek matanya, memastikan bahwa itu adalah Sabian.

"Hanoman!!" Celine menepuk pundak Hania secara tiba-tiba.

"Celine ih bikin kaget," keluh Hania sambil mengelus dadanya.

"Lagi liatin pak Sabian juga," sambungnya.

Celine yang baru datang langsung duduk di samping Hania, sambil melihat sekitar.

"Mana gak ada. Jangan ngaco kamu, Pak Sabian kan guru. Mana mungkin ada di sini!" balas Celine.

Hania mengangguk membenarkan. "Kesini naik apa?"

"Oh naik kuda, di anter pangeran kodok!" canda Celine.

Hania mendelik. "Pangeran berkuda sejak kapan jadi pangeran kodok?"

Celine mengangkat kedua bahunya. Lalu mengambil minuman, lantas dia pun segera meminumnya karena sudah haus sejak tadi.

"Bener-bener deh kamu, Nia. Kirain pesta apa, ternyata pesta ulang tahun aki-aki!" kata Celine.

"Aki-aki juga kayak raya, banyak uang nya,"  bisik Hania.

"Oh ya? Mau dong kalo gitu!" pekik Celine.

"Huss kamu itu. Udah punya istri kali, udah punya anak juga. Mau jadi pelakor?" tanya Hania memicing.

"Gakpapa kali, lagi jaman juga. Kalo misalnya pak Sabian udah punya istri emang nya kamu mau jadi pelakor juga?" tanya Celine balik.

Hania terdiam sejenak." Gak mungkin punya istri."

Celine mengangguk sembari pandangannya mengedar ke sekitar.

"Nia, Nia Nia-" Celine begitu antusias karena ada pria tampang yang lewat di hadapan mereka.

"Apa sih, Line?"

"Cogan," tunjuk Celine.

Hania pun menoleh dan lantas tercengang. "Ganteng banget. Jantung aku suka deg deg an deh kalo liat cogan, gak tau kenapa?"

Celine mengangguk. "Sama,"

Karena tidak tahan untuk berkenalan, Celine pun menghampiri nya. Dia sadar dia sudah pacar, tapi selagi belum menikah, maka mencari pasangan sebanyak mungkin wajib bagi Celine, nanti dia tinggal menyeleksi salah satunya.

"Ih di tanggal lagi. Udah punya pacar juga, Line," gumam Hania.

Tidak lama setelah di tinggal Celine, Hania merasa harus segera ke toilet, karena sejak tadi dia terus minum, akhirnya dia harus menuntaskan nya secepat mungkin.

Hania berdiri dan segera mencari dimana letak Toilet tersebut. Untungnya ada staf yang membantu Hania. Walaupun memakai hils, dia tetap berlari karena sudah tidak kuat, sampai akhirnya dia menabrak seseorang.

Hello, Sir!Where stories live. Discover now