Bab 1

58.5K 4K 65
                                    

Sudah kesekian kalinya Kinara me-reject panggilan masuk. Papanya memang sangat mengesalkan kalau menginginkan sesuatu. Sudah seminggu ini Papa terus menerus mengganggu dengan meneleponnya.

"Papamu lagi yang nelfon?"

Kinara membalikkan posisi ponselnya dengan kesal. "Kalo ada perlunya pasti nelfonin terus kayak gini," dumelnya. Kinara mengabaikan ponselnya dan menatap Eta, teman yang saat ini duduk di hadapannya.

"Emang kamu disuruh ngapain sih?" tanya Eta sembari menusuk swedish meatball.

"Nggak tau." Kinara mengangkat bahunya. "Tapi kalo udah nelfon berulang kali, pasti penting dan mendesak banget."

"Kamu pasti nunggu di-stop dulu uang bulanannya baru nyamperin ke rumah. Iya, kan?" Eta sudah paham dengan kelakuan temannya.

Kinara mengangguk-anggukan kepalanya malas. Meski harus ia akui perkataan Eta memang benar adanya. Semenjak kepergian Kakek dan Neneknya, Papa adalah sumber keuangannya. "Kebetulan bulan ini lagi nggak banyak belanja. Makanya belum butuh uang lagi," ucapnya pelan.

Eta tersenyum tipis. Nnggak banyak menurut Kinara, tapi menurut Eta cukup banyak. Bahkan nominalnya bisa sampai dua kali lipat gaji Eta dalam satu bulan. "Datengin aja ke rumah orang tuamu. Siapa tau beneran penting."

Kinara mendengus kesal.

Setelah lulus menjadi sarjana, Kinara belum juga bekerja. Bukan karena dia tidak mampu, tapi karena dia tidak mau. Setelah lulus, ia mencoba melamar ke berbagai perusahaan. Niatnya hanya ingin merasakan euforia mencari kerja seperti teman-teman yang lain. Dari lamaran yang ia kirim, ada beberapa panggilan wawancara yang harus diterima oleh Kinara, tapi ia malah sengaja tidak datang.

Begitu semua teman-teman kuliahnya sudah mendapat kerja, ia malah asyik dengan hidupnya sendiri. Kegiatannya saat ini di apartemen adalah makan, tidur, nonton film, dan yang paling penting merawat bunga-bunganya. Kadang ia akan keluar dari apartemen menunggu temannya libur kerja, seperti saat ini.

Eta memperhatikan Kinara yang sedang menggulung spaghetti menggunakan garpu. Dulu ada sedikit ada rasa iri saat temannya ini bisa mendapatkan uang dengan mudah. Cantik dan terlahir kaya merupakan privilege yang tidak semua orang bisa miliki. Dan Kinara punya dua hal itu dalam hidupnya. Tapi rasa iri itu hilang saat tahu betapa tidak harmonisnya keluarga Kinara yang membuat temannya itu selalu kesepian. Lambat laun ia dan Kinara makin dekat dan tahun ini, pertemanan mereka sudah masuk tahun kesebelas.

Pertama kali mengenal Kinara saat duduk di kelas satu SMP. Eta yang saat itu tidak lolos ke SMP Negeri, ia malah mendapatkan beasiswa untuk masuk ke SMP swasta terbaik. Sekolah yang sembilan puluh persen muridnya berasal dari golongan menengah ke atas. Ia yang datang dari keluarga biasa aja, cukup tertekan saat sekolah di sana. Kalau bukan karena kepintarannya, mungkin ia tidak akan bisa bertahan di sana.

Bertemulah Eta dengan Kinara yang saat itu duduk di belakangnya. Perempuan yang tanpa tahu malu bertanya jawaban saat ulangan harian matematika. Dan dengan polosnya Eta memberikan jawaban pada Kinara. Padahal Kinara dan Eta tidak pernah mengobrol banyak sebelumnya. Mereka hanya saling tahu nama masing-masing.

Dari situ pertemanan mereka dimulai. Kinara dengan segala sifat manja dan sedikit centil selalu membuat pertemanan mereka ramai. Eta yang sering mengajak Kinara belajar bersama, meski temannya itu selalu saja malas untuk belajar. Walaupun selalu belajar bersama Eta, nilai Kinara tidak banyak berubah. Bagi Eta, tidak remedinya Kinara membuat ia sudah cukup puas. Itu artinya Kinara mau berusaha meski hasilnya tidak bisa optimal.

Kalau Eta yang mengajari Kinara mengenai mata pelajaran, berbeda halnya dengan Kinara yang selalu melindunginya saat teman sekolah melakukan bullying padanya. Beberapa dari temannya menganggap Eta tidak layak sekolah di tempat mereka. Saat itu Kinara yang maju dan pasang badan untuk Eta. Tidak ada yang berani dengan Kinara karena Kakeknya adalah salah satu ketua komite di sekolah.

Let Me Closer (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang