Holly

4.1K 373 64
                                    

Geeta, gadis india yang sekarang menjadi teman Taehyung. Karena sikapnya yang ceria dan mudah akrab. Mengetuk pintu kamar Taehyung di jam 5 pagi. Saat itu Taehyung masih berada di dunia mimpi. Ia berusaha mengumpulkan jiwanya yang masih berserakan di alam bawah sadar, lalu membuka matanya yang masih merah.
Ia khawatir terjadi sesuatu, karena tidak biasanya ia dibangunkan di jam begini.

Biasanya Taehyung bangun jam 7 saat sarapan telah selesai dibuat. Taehyung akan mencuci muka lalu duduk berkumpul dengan keluarga Malhotra yang menampung keberadaannya.
Sarapannya sangat sederhana, segelas susu, ladu, manisan, paratha lengkap dengan kuah sambalnya.

Taehyung membuka pintu dalam keadaan masih terhuyung. Ia melihat Geeta berdiri di depan pintu kamarnya, dengan senyum yang tak pernah lepas semenjak ia berjumpa Taehyung.

Ia menyerahkan satu stel pakaian serba putih. Taehyung berpikir dalam hati, pemakaman siapa hari ini?

Namun wajah si gadis justru menyiratkan makna sebaliknya. Gadis bernama Geeta itu tampak riang dan gembira.

"Baiyya, kau bersiaplah segera. Jam 7 kita akan merayakan festival hari raya holly di halaman rumah tuan Takur ...!"
Taehyung masih tidak mengerti. Belum sempat ia bertanya, Geeta telah menutup pintu dari luar, dan pergi dari hadapan Taehyung.

.
.
.

Jam 6.42

Taehyung mengamati dari jendela, banyak orang yang telah berkumpul di halaman luas milik tuan Takur. Suara Geeta yang melengking dengan kegembiraan, memaksa Taehyung untuk ke luar kamar segera.

Taehyung berjalan di belakang keluarha Malhotra. Inilah kesempatan baginya untuk mendekati Takur. Setelah 2 hari ini ia mendekam di kamar, menyusun rencana yang matang.

Begitu terompet dari kerang di tiup, mereka berhamburan, mengambil warna yang berada di nampam besar untuk dilempar pada yang lainnya. Mereka semua memakai pakaian putih, sehingga saat bubuk itu mengenai baju mereka, tercipta pelangi yang indah. Mereka terlihat bahagia.

Taehyung mengamati dari jauh. Tak ada niat untuk bergabung dengan puluhan manusia yang saling menyerang satu sama lain. Sampai seseorang tiba-tiba mengotori celananya dengan bubuk merah muda. Taehyung menunduk, bukan seseorang lebih tepatnya anak kecil berusia sekitar 4 tahun. Matanya kecil, hidung dan bibirnya juga kecil. Wajahnya putih bersih, tidak terlihat seperti keturunan india.

"Paman, ayo rayakan holly bersamaku ...!" teriaknya sambil menarik-narik celana Taehyung yang kini berubah warna.

Taehyung mencari keberadaan orang tuanya ke segala arah, tapi tak ada tanda-tanda keberadaan mereka. Akhirnya Taehyung berjongkok untuk mensejajarkan tinggi mereka.

"Paman orang baru disini. Tidak tahu cara merayakan holly ...."

Anak kecil itu menatap Taehyung penuh semangat, ia mengambil nampan berisi bubuk kuning di dekatnya, lalu mengusapkannya pada pipi kanan Taehyung.

"Sekarang giliran paman ...!"

Anak itu menyerahkan nampan di sampingnya ke arah Taehyung.

"Sekarang giliran paman ...." ucap anak itu sekali lagi, mata kecil anak itu, mengingatkan Taehyung akan sesuatu.

Alalagi saat Taehyung menyentuh pipinya, mengusapnya pelan dengan bubuk kunyit yang ia pegang.
Seperti sesuatu terhubung ke dalam jiwanya, memenuhi ruang kosong di hatinya.

Tangan Taehyung berhenti di kedua pipi anak itu. Taehyung hendak mencium dahinya, sampai seseorang meneriakinya dari belakang.

"Jeon Yi ... papa sudah bilang jangan berdekatan dengan orang asing ...!"

Baazigar (pencuri hati) End ✅️Where stories live. Discover now