Prolog

12.8K 714 21
                                    

"Aku tidak mencintainya," ucap seorang pemuda tampan dengan rambut berwarna biru, memegang lolipop di tangan kiri.

Perempuan cantik dengan mata sayu menatap Jungkook pilu, tangan mungilnya menggenggam tangan pria itu dengan erat.

"Ayo kita pergi!" ajak wanita itu.

"Tidak, aku ingin mendengar kebenarannya." Jungkook menolak.

Jungkook dan wanita itu masih bersembunyi di balik dinding beton di sebuah gedung tempat latihan.

"Tapi kau terlihat sangat dekat dengannya, kukira kau telah jatuh cinta padanya, Tae!" goda pemuda lain pada pria yang bernama Taehyung.

"Kami hanya sahabat tidak lebih." Taehyung dengan tegas menyangkal.

"Lalu kalung ini, kau memakainya sepanjang tahun," tanya pemuda dengan wajah paling riang, sambil memegang kalung yang berada di leher Taehyung.

"Ini hadiah dari Jungkook, aku memakainya untuk membuat dia percaya bahwa aku menerima cintanya."

"Wah ... Wah ..."

Keempat teman Taehyung berseru, salah seorang dari mereka yang tubuhnya paling pendek, merangkul bahu Taehyung.

"Jadi kalian sekarang pasangan?" godanya dengan senyum nakal.

"Benar sekali, jadi mana hadiahnya? Aku sudah memenangkan taruhan yang kita buat."

"Tenang saja kawan, 50 juta masing-masing dari kita, akan kami transfer ke rekeningmu," ujar pria pemilik senyum gummy.

"Kau memang pandai menjerat hati seseorang," komentar yang lain.

Taehyung tersenyum miring, "Tidak juga, Jungkook saja yang terlalu naif dan polos, mudah percaya pada omong kosongku, apa kalian pikir seorang Taehyung akan sudi merayu pria miskin dan menyedihkan seperti dia?"

Tawa mereka kembali membahana, memantul di dinding keras dan masuk dengan tajam ke telinga Jungkook. Ia sudah tak sanggup mendengar lebih banyak lagi. Kepalanya berdenyut, namun sakit di hatinya terlalu perih. Melukai tapi tak berdarah. Ia ingin pergi dan berlari dari semua kenyataan yang telah merenggut cinta dan kepercayaannya.

"Plak ...."

Sebuah tamparan mendarat di pipi mulus Taehyung. Seorang wanita yang sejak tadi bersembunyi bersama Jungkook menatap tajam ke arah Taehyung dan teman-temannya.

"Baguslah, sekarang Kookie tau siapa kau sebenarnya. Kookie memang miskin, tapi dia memiliki kekayaan hati yang tidak kalian punya."

Wanita itu mengambil nafas, dadanya terasa sesak dan matanya dipenuhi embun yang siap bergulir ke wajahnya.

"Kalian orang kaya, tidak cukupkah kemewahan yang kalian miliki, sampai harus menjadikan perasaan seseorang sebagai bahan taruhan?"

Mereka bertiga terdiam, Jimin, Suga, dan Hoseok. Hanya Taehyung yang masih tersenyum mendekati wanita itu, dan menarik dagunya.

"Apa hakmu ikut campur urusan kita? katakan pada temanmu yang cengeng itu jangan berharap terlalu banyak pada tuan muda sepertiku. Oh ya, ku ingatkan juga, lain kali jangan mudah percaya pada orang lain, dan katakan padanya berhenti memanggilku my tae, kita tidak memiliki hubungan apa-apa, dia bukan kekasihku lagi, sadarilah dimana tempatnya!!"

Setelah berkata seperti itu, Taehyung mengajak temannya pergi dari gedung, meninggalkan wanita tadi dengan wajah merah penuh air mata. Kesal, marah, ingin rasanya ia mengumpat dan menjambak si rambut biru itu.

Taehyung berjalan melewati Jungkook yang masih berdiri di tiang penyangga sambil mengusap dada. Matanya penuh oleh air mata. Ia tidak marah sama sekali pada perkataan Taehyung.

Ia menyesal karena tidak menyadari sejak awal, siapa Taehyung dan siapa dirinya, yang tidak pantas untuk berharap atau bermimpi tentang menjalin kisah yang indah antara mereka berdua.

Ternyata semua yang Taehyung ucapkan selama ini adalah dusta.






Tbc.

.....

Oh ya, tinggalkan komen dan saran kalian, dukungan kalian adalah penyemangat bagiku.🤗🤗🤗

Semakin banyak yang baca dan vote semakin tinggi tingkat kehaluanku😁😁😁😁

Baazigar (pencuri hati) End ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang