Mahabharata

5.5K 510 36
                                    

Selamat membaca

*
*
*

.
.
.

-Drupadi berkata pada Yudhistira, "Tidak selalu tepat untuk membalas dendam ... tetapi untuk selalu memaafkan juga tidak benar."-

Mahabharata.


.

.

Jungkook yang malang, membersihkan diri di toilet. Membungkus bajunya yang kotor ke dalam plastik yang diberikan penjaga kantin. Ia memakai sweater pemberian Taehyung.

Begitu kain hangat itu masuk ke tubuhnya, aroma maskulin yang hangat menyeruak ke dalam indera penciuman Jungkook. Ia hampir hilang kendali oleh keharuman Taehyung yang melekat di pakaiannya.

Jungkook tak bisa berpikir lagi dengan sikap Taehyung yang berubah-ubah. Ia mulai lelah menerka segala praduga. Takut hatinya jatuh ke jurang yang sama, meski tak bisa dipungkiri, ia sebenarnya masih belum bangkit dari kejatuhannya semula.

.

Jungkook meminta ijin pada Namjoon selaku ketua pembina siswa untuk pulang terlebih dahulu. Ia akan kembali sore nanti untuk latihan menari dengan Taehyung.

Namjoon terlihat khawatir, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Ia mengerti bagaimana watak Tae  jika berusaha diperbaiki dengan wejangan atau nasehat, Taehyung akan berontak dan mengeluarkan taring. Butuh kesabaran dan sikap lembut untuk menundukkan bayi macan sepertinya.

Namjoon hanya tersenyum, mengelus kepala Jungkook lembut dan berkata,
"Jangan pedulikan Tae lagi, apapun yang ia lakukan padamu, kau berhak menentangnya, apalagi jika ia sampai melewati batas seperti ini."

Namjoon tidak tahu bahwa yang menyerang Jungkook bukan Taehyung melainkan Jenie. Ia hanya mendengar desas desus dari para siswa yang kembali dari kantin, bahwa Jungkook disiram kuah hangat, dan Taehyung berteriak pergi.

Begitulah gossip, apa yang terlihat dan apa yang didengar tidak memiliki ketepatan seratus persen.

.

.

.

Jungkook tiba di rumahnya jam 9, menggunakan transportasi umum.

Mata hitamnya melihat sebuah mobil mewah terparkir di halaman rumahnya yang sempit. Jungkook mulai bertanya dalam hati, orang kaya mana yang sudi duduk di kursi rumahnya yang kumal dan berantakan?

Jungkook mengetuk pintu, ibunya tergopoh untuk segera membuka.

Di ruang tamu ukuran 4 kali 5 meter itu, duduk seorang perempuan muda berparas cantik dengan senyum menarik.

"Kau pasti Jeon Jungkook," ucapnya penuh kehangatan, merangkul tubuh Jungkook dalam pelukannya.

"Apa kau sudah melupakanku, apa wajah asliku tidak sama dengan foto yang kuunggah di media sosial?" wanita itu mencerca Jungkook dengan ragam pertanyaan.

"Bibi Yuna!" Jungkook berteriak senang, mengingat potret yang sering ia lihat wara wiri di beranda fb-nya. Wanita yang selalu bertanya tentang keadaan Jungkook dan keluarga lewat inbox atau DM di IGnya.

Baazigar (pencuri hati) End ✅️On viuen les histories. Descobreix ara