31. Pertengkaran

20 3 9
                                    

𝙅𝙞𝙠𝙖 𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙣𝙘𝙖𝙧, 𝙞𝙩𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙖𝙧𝙩𝙞 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙩𝙪𝙢𝙗𝙪𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙙𝙚𝙬𝙖𝙨𝙖.

🐰

Jaemin mengajak Nata pergi ke danau tempat favorit cewek itu. Kemarin sepulang dari Negeri Paman Sam, dia telah menghias tepi danau ini sebagus mungkin. Rencananya, dia akan melamar Nata. Bukan lamaran resmi sih, tapi dia berjanji akan melamar cewek itu disaat yang tepat.

“Kamu siapin hadiahnya di danau favorit aku?” Tanya Nata.

Jaemin hanya mengangguk. “Sekarang tutup dulu mata kamu.” Perintahnya.

“Oke.”

Setelah Nata menutup kedua matanya, Jaemin menuntun cewek itu untuk menuju ke tempat yang telah dia hias.

“Jalannya hati-hati, Na.”

“Iya sayang, aku pegangin kamu kok.”

“Kalo aku bilang buka, buka mata kamu ya?”

Nata mengangguk.

Detik berikutnya, Jaemin menyuruh Nata untuk membuka matanya.

“Buka sekarang.”

Nata membuka matanya perlahan. Setelah terbuka sempurna, dia dibuat takjub dengan pemandangan yang ada dihadapannya saat ini.

“Na, ini kamu yang siapin semuanya?” Tanyanya.

Jaemin mengangguk, dia kemudian memegang kedua tangan Nata.

“Di usia kamu yang ke-20 tahun ini, aku mau kamu jadi calon istri aku.” Ucap Jaemin.

“Kamu mau 'kan, jadi istri aku?” Tanyanya.

Mata Nata mulai berkaca-kaca karena perlakuan Jaemin. “Na, kamu—serius?” Tanyanya tidak menyangka.

Jaemin mengangguk.

“Mau atau—”

Nata mengangguk cepat. “Aku mau.”

Mata Jaemin berbinar, dia merasa senang karena Nata mau menerima dirinya. Tanpa pikir panjang, dia meraih Nata kedalam pelukannya.

“Maaf kalo aku ngelamarnya belum resmi, tapi aku janji bakal ngelamar kamu didepan keluarga kamu.” Ucap Jaemin disela pelukannya.

Nata mengangguk mengerti. “Iya Na, aku ngerti kok.”

“Makasih, karena kamu udah ngertiin aku.”

“Apa sih yang enggak buat kamu?” Nata terkekeh.

Jaemin kemudian melepas pelukannya. “Berarti, kalo mau kiss boleh?”

Nata mendelik. “Heh, gaboleh!”

Jaemin cemberut. “Ah, kamu gak asik!”

Nata tertawa melihat tingkah Jaemin yang menurutnya sangat lucu. Dia kemudian mendekat kearah Jaemin dan mengecup bibir cowok itu singkat.

Jaemin menatap Nata intens. Dia tidak menyangka jika Nata akan melakukan hal itu.

“Udah 'kan?” Nata menaikkan sebelah alisnya.

“Kamu udah berani nyium duluan ya?!” Goda Jaemin.

“Ya—biar kamu gak marah.”

“Eits kena tipu, aku gak marah kok.” Jaemin terkekeh.

NAT-JAEMIN (NCT)☑Where stories live. Discover now