Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Nata dan Jaemin sudah kembali dari puncak. Ketika memasuki kota, mereka diguyur hujan yang sangat deras. Entah kenapa, hujan ini tiba-tiba turun dengan sendirinya dimusim panas seperti sekarang.
“Nat..” Panggil Jaemin dengan sedikit berteriak.
“Apaa?”
“Mampir ke apart aku ya? Hujannya deres banget soalnya.” Tanya Jaemin.
Mereka memang melewati jalan yang dekat dengan apartemen milik Jaemin. Oleh karena itu, dia mengajak Nata untuk berteduh dan menghangatkan badan terlebih dahulu.
“Iya deh gapapa, nanti kamu sakit kalo lanjut jalan.”
Jaemin akhinya mengajak Nata untuk pergi ke apartemennya.
“Kamu ganti baju gih, nanti masuk angin.” Titah Jaemin ketika sampai di apartemen.
“Aku 'kan gabawa baju ganti.” Kata Nata polos.
“Pake baju aku maksudnya.”
“Oh gituu, oke deh. Mana bajunya?” Tanya Nata.
“Kita ke kamar.” Jaemin pergi melangkahkan kakinya terlebih dahulu, diikuti oleh Nata.
“Kamu mau pake celana pendek atau panjang?” Tanya Jaemin. Cowok itu sedang berdiri didepan lemari besar miliknya.
“Pendek aja, ntar aku kelelep kalo make yang panjang.”
Jaemin terkekeh mendengar ucapan pacarnya, tangannya kemudian bergerak untuk mengambil celana pendek yang dimaksud oleh Nata.
“Nih, sekalian bajunya kamu pake hoodie biar gak kedinginan.” Jaemin menyerahkan pakaian miliknya kepada Nata.
“Okee pak dokter!” Ucap Nata setelah menerima pakaian itu. Dia lalu bergegas ke kamar mandi untuk mengganti bajunya.
Nata telah selesai berganti baju, kini dia sedang menunggu Jaemin yang sedang berada di kamar mandi. Dia duduk disofa kamar Jaemin yang dekat dengan balkon, tatapannya fokus melihat indahnya hujan lebat yang mengguyur kota dengan tiba-tiba.
