01. Meet

166 129 37
                                    

Seminggu setelah OSPEK, kini Nata sudah resmi menjadi maba di Universitas NEO. Berbeda dengan ketiga sahabatnya, Nata masuk ke Fakultas Sastra. Karena Nata cinta Indonesia, dia memilih masuk Fakultas Sastra Indonesia.

Hari ini, Nata dan ketiga sahabatnya kebetulan ada kelas bareng. Jadi mereka memutuskan untuk berangkat bersama dengan mobil yang dikendarai oleh Zeichora, dan Nata yang memilih mengendarai motor kesayangannya.

Sampai di parkiran kampus, terlihat ada beberapa cowok yang menghampiri mereka.

“Duh, kenapa harus ada dia sih? Nyesel gue kuliah disini.” Gerutu Nata.

“Kenapa sih Nat, lo tuh kesel mulu bawaannya kalo sama kak Jaemin?” Ucap Vana.

“Lo pikir aja sendiri!” Nata mendengus.

“Hai sayang..” Sapa Canada boy, dia Mark.

“Haii..” Jawab cewek yang dipanggil sayang, yaitu Sasa.

“Itu si Nata kenapa, kok mukanya ditekuk gitu?” Tanya Haechan.

“Biasaa, lagi bete dia.” Kata Zeichora.

“Bete kenapa by?” Tanya Haechan.

Haechan dan Zeichora memang sudah berpacaran sejak Zeichora kelas 11 SMA. Vana sama Jeno juga. Kecuali Mark sama Sasa, mereka berdua berpacaran sewaktu Sasa kelas 10. Cuma Nata aja yang jomblo.

“Udah ah, males gue. Pagi-pagi udah denger setan sayang-sayangan!” Ucap Nata kelewat kesal.

“Sembarangan lo, ngatain kita setan!” Balas Haechan.

“Dah yok Cung, ke kelas!” Nata menarik tangan Jisung.

Jisung memang sekelas sama Nata, entah dorongan dari mana cowok itu masuk Fakultas Sastra.

Karena ditarik paksa, Jisung hanya mengikuti kemana Nata pergi.

“Woyy Cung, jagain cewek guee..” Teriak Jaemin.

Jisung hanya mengacungkan jempolnya.

“Gimana perkembangan lo sama Nata, Jaem?” Tanya Renjun.

Jaemin mengedikkan bahu. “Gak gimana-gimana.”

“Lo sih, dari dulu gitu-gitu aja.” Cibir Jeno.

“Gitu-gitu aja gimana? Orang dari dulu gue udah berusaha deketin dia, tapi dia nya aja yang liat bang Doy mulu.” Ucap Jaemin kesal.

“Ngapain lo, bawa-bawa abang gue?!” Sasa tidak terima.

Jaemin mendengus. “Ya lo liat aja, dari dulu Nata berharapnya sama bang Doy.”

Sudah bukan rahasia umum lagi, bahwa Nata menaruh hati kepada Doyoung. Mereka semua sudah mengetahui itu, bahkan Jaehyun juga mengetahuinya.

“Yaudah, lo berjuang lagi. Masa mau nyerah ditengah jalan?” Tanya Zeichora.

“Nah, bener tuh kata Zeicho. Semangat kak Jaemm!!” Vana menyemangati Jaemin.

“Yaudah yok, kita masuk. Heran deh gue, kenapa kelas kita itu selalu bareng?” Jeno terheran.

“Eh, iya juga ya?” Haechan nampak berfikir.

“Itu artinya—gue sama Nata jodoh haha.” Ucap Jaemin dengan tawanya.

“Kata lo itu mah.” Jeno menoyor kepala Jaemin.

“Dah ah, males gue. Yok Chan, ke kelas!” Ajak Renjun.

“Le, nitip Vana yaa.. Jangan sampe lecet!” Ucap Jeno kepada Chenle.

Vana memang sefakultas sama Chenle, sekelas juga. Jadi, Jeno bisa santaii.

“Siap bang, aman sama gue.” Jawab Chenle.

Setelah itu, mereka semua memutuskan untuk masuk ke kelas masing-masing.

🐰

Di dalam kelas, Nata memilih untuk duduk di bangku deretan menengah agak kesamping, karena dia tidak suka duduk di depan ataupun di belakang.

“Cung, lo duduk sebelah gue gih. Lo 'kan suka duduk deket tembok.” Perintah Nata.

“Eh iya deh, inget aja lo kesukaan gue.”

“Yaelah Cung, lo lupa apa gimana? Kita udah temenan sejak kecil loh.”

“Emang iya ya?” Jisung menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Yee dasar lo! Perasaan, disini yang paling muda itu lo!” Nata mencibir.

“Yaa maap, banyak pikiran gue.” Jisung cengengesan.

Nata hanya memutar bola matanya.

“Eh Nat, gue mau nanya deh.” Kata Jisung.

“Apaan?” Nata mengangkat sebelah alisnya.

“Lo sama bang Jaem gimana?” Tanya Jisung.

“Gimana apanya?” Tanya Nata balik.

“Maksud gue tuh, ada kemajuan gak?”

“Kemajuan apaan sih?” Nata terlihat bingung.

“Lo 'kan tau, kalo bang Jaem dari dulu suka sama lo.”

“Yang suka tuh dia, nanya ke dia sana!”

“Masa lo gaada perasaan dikit gitu?” Jisung ini anaknya emang kepo tingkat dewa.

“Perasaan gue cuman buat kak Doy.”

“Tapi, bang Doy gak pernah anggep lo.”

“Iya, gue tau. Suatu saat, pasti bang Doy anggep gue.”

“Gue saranin, mending lo coba buka perasaan lo sama bang Jaem deh Nat. Dia gak seburuk yang lo kira.” Jisung menepuk pundak Nata, lalu fokus membaca buku.

Nata terlihat sedang memikirkan apa yang dikatakan oleh Jisung. Dia berpikir, yang diucapkan Jisung ada benarnya juga. Detik berikutnya, dosen dan mahasiswa yang lain berdatangan untuk memulai pembelajaran.

TBC

Dosennya Nata sama Jisung:

MOON TAEIL

Jangan lupa follow sama vomen ya guys!

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Jangan lupa follow sama vomen ya guys!

Senin, 11 April 2022

NAT-JAEMIN (NCT)☑Kde žijí příběhy. Začni objevovat