"Apa tidurmu nyenyak?" Lisa bertanya sambil memasukkan botol air mineral kembali ke lemari es. Dia kemudian bergegas menghampiri Jennie yang mulai mengatur meja.

Jennie mengangkat bahu. "Aku tak pernah tidur nyenyak sejak kau mulai mendengkur." Katanya datar.

Sebenarnya, itu bukan masalah besar. Hanya saja Jennie terkadang ingin bersikap dingin karena masih kesal pada Lisa.

"Mianhae. Obat itu bekerja sangat baik akhir-akhir ini, entah kenapa."

"Benarkah? Apakah kau merasakan perubahan?"

"Membuatku tidur lebih cepat dan lebih baik, ya. Selain itu...Entahlah, belum ada perubahan besar."

"Itu hal yang bagus." Jennie tersenyum sambil menuangkan air ke setiap gelas di atas meja. "Obatmu masih banyak yang tersisa?"

Lisa menggelengkan kepalanya. "Masing-masing hanya cukup untuk dua hari lagi."

Jennie mengerutkan kening. "Kenapa habis cepat sekali? Dokter Kwon meresepkannya untuk satu minggu."

Membersihkan tenggorokannya, Lisa mengangkat bahu dan memalingkan wajah. "Entahlah. Mungkin mereka salah menghitung. Kurasa itu wajar mengingat berapa banyak obat yang harus mereka sediakan setiap harinya."

"Hmm..Baiklah. Kita akan pergi ke rumah sakit besok dan meminta resep baru."

Jennie berpikir sejenak, obat itu seharusnya masih cukup sampai sesi konsultasi berikutnya, yang mana masih empat hari lagi. Tapi pikiran itu lenyap ketika dia mendengar derap langkah kaki Chaeyoung menuruni tangga.

"Kau belum pernah meninggalkan Seoul sebelumnya?" Lisa langsung bertanya pada Chaeyoung begitu melihatnya.

"Apa yang kau bicarakan?"

"Kau terlihat seperti pertama kali keluar kota. Lihatlah senyum bodoh itu." Lisa menyeringai.

Chaeng menatap tajam dan hendak membalas ejekan Lisa, tetapi batal melakukannya ketika  mendengar Jennie mengetuk meja.

Jennie melakukannya dengan sengaja agar Tom & Jerry ini tidak bertengkar. Tidak akan ada habisnya jika mereka mulai berkelahi dan saling menghina.

"Duduklah, kalian berdua." Suara Jennie tegas dan dalam. Hal itu membuat keduanya bergidik ngeri.

Pada menit-menit berikutnya, tidak ada dari dua gadis jangkung itu yang berani berbicara. Mata mereka terpusat pada telur goreng dan sosis sebagai hidangan pagi ini, menunggu instruksi Jennie selanjutnya. Belakangan ini keduanya mencoba untuk tidak mengacaukan suasana hati Jennie, mereka menjaga sikap mereka untuk membuat hari-hari Jennie tenang. Ini sulit dilakukan, tetapi mereka berusaha.

Sementara itu Jennie mulai mengisi satu piring dengan nasi, telur goreng, sosis untuk kemudian menyodorkannya pada Lisa. Si jangkung menyambutnya dengan senyuman lebar, dan tidak menunggu lama dia mulai menggali makanan dan memasukkannya ke dalam mulutnya.

Chaeyoung di sisi lain meja menatap penuh kebencian, dia membenci kebiasaan baru Jennie ini; melayani Lisa seperti seorang istri. Biasanya dia akan protes, tapi tidak hari ini.

Sarapan pagi itu berjalan dengan damai. Tidak ada suara Chaeng atau Lisa yang berisik dan biasanya terjadi setiap detik, tidak ada perdebatan atau diskusi tentang hal-hal yang dapat merusak suasana hati. Mereka semua fokus menikmati makanan, sesekali bercakap-cakap ringan.

"Chaeng, kau ingin membawa kimchi buatanku ke sana?" Tanya Jennie ketika mereka selesai makan.

Si pirang menyeka mulutnya dengan serbet dan menggelengkan kepala. "Unnie, di tempat itu ada banyak restoran yang menjual kimchi."

Should I Stay? (JENLISA)Where stories live. Discover now