08

21 3 0
                                    

"Sudah ku katakan jangan berikan tumpangan pada orang asing! Tak usah sok baik hati, temanmu saja kau tinggalkan sendirian di tempat asing!" Jack berucap

"Ya ya ya ini salahku, sekarang apa yang harus kita lakukan! dia mulai menggedor kaca mobil! bagaimana jika pecah!" Vincent ikut panik, dan otaknya tak berjalan lancar

"Jalankan mobilnya bodoh!! Cepat sebelum teman-temannya datang!" Teriak Jack

Vincent menjalankan mobilnya secepat mungkin, namun teman-teman crank itu mulai bermunculan memenuhi jalanan, jalan yang gelap gulita

"JIKA PERJALANAN HIDUPKU BERAKHIR SAMPAI DI SINI, AKU INGIN MENGATAKAN SESUATU PADAMU!" Jack berteriak dengan nafas tak beraturan sebabnya dari tadi crank itu terus mengejar mereka dengan jumlah yang bertambah banyak

"APA?" Tanya Vincent

"KAU BODOH, KAU SANGAT BODOH" sahut Jack

"HAY APA YANG KAU LAKUKAN!" Vincent memprotes karena Jack mengganggu ia mengemudi dengan memutar-mutar kemudi

"AKU LEBIH BAIK MENINGGAL KARENA KECELAKAAN DARI PADA HARUS BERUBAH MENJADI MAKHLUK MENJIJIKKAN ITU!!" Sahut Jack.

"Tenanglah, aku bisa mengatasi ini" Vincent mengatur kadar kepanikan nya, ia mulai fokus sekarang. Ia menyetir dengan kecepatan tinggi dan menghindari para crank itu dengan keahlian mengendaranya

"Cahaya!" Seru Jack, Vincent membanting setirannya, ia tak peduli lagi, pikirannya tidak berjalan dengan baik di keadaan panik. Ia mengarahkan mobilnya pada cahaya yang mereka yakini itu adalah sebuah kota

'TIIIITTTTT TTTIIITTT

Vincent tak henti-hentinya membunyikan klakson mobil, di karenakan kota yang tertinggal itu di kelilingi oleh pagar besi melapisi dinding tembok di dalamnya dan Vincent berharap ia di izinkan masuk agar terbebas dari crank yang mengejar. Jack membuka sedikit jendela mobil dan melambaikan tangannya

"Help! Help!" Teriak nya, para penjaga yang peka pun membukakan pintu gerbang dengan cepat, setelah mobil Vincent memasuki gerbang mereka, para penjaga kembali menutup gerbang tersebut. Terlihat para crank mencoba untuk menerobos dinding pembatas itu, namun tak bisa. Pintu besi yang berukuran besar itupun perlahan menutup pintu gerbang kedua dari kota itu, ya mereka memiliki 2 lapis perlindungan.

"Dari mana kalian berasal?" Tanya penjaga gerbang pada Vincent dan Jack

"Kami tersesat, kami mencoba mencari kehidupan" jawab Vincent ya walaupun ada sedikit bumbu kebohongan disana

"Beruntung kalian sampai di sini" ucap pria di sana

"Kalian aman disini" sahut yang lainnya

"Terimakasih" jawab Vincent

"Lanjutkan perjalanan kalian, ada penginapan di sana." Pria itu tersenyum, "gratis, cepat sebelum yang lain melihat kalian mereka tidak akan menerima kalian dengan ramah." lanjutnya, Vincent dan Jack pun berterimakasih dan cepat-cepat menuju penginapan yang di maksud, karena mereka sudah sangat kelelahan.

Sierra mencoba membuka matanya sedikit demi sedikit, ia terbangun di sebuah ruangan berwarna putih polos

"Kau sudah siuman?" Tanya seorang gadis, dia adalah orang yang berbeda dengan orang yang ia temui tadi sore. "Perkenalkan namaku Elsie Paige" ucap gadis di hadapannya. Sierra langsung teringat oleh seseorang, Ava Paige dia adalah orang yang licik dari WCKD yang pernah di cerita oleh ayahnya. "Ya aku tau kau bingung siapa aku dan mengapa kau disini" ucap Elsie

"Kau anak Ava Paige?" Tanya Sierra secara tiba-tiba, ya otak semuanya tak berjalan lancar hari ini termasuk otak author nya yang sangat buntu tanpa adanya sedikitpun celah ide-ide jenius dan sejenisnya.

The Next GenerationWhere stories live. Discover now