02

63 6 1
                                    

"baiklah, waktunya tidur" bisik gadis itu semua orang pun pulang dan tidur karena ini sudah sangat larut.

"Sierra" panggil Brenda

"Ya" sahut Sierra menoleh

"Hammock mu di gunakan oleh Lily" ucap wanita itu

"Oh, baiklah tak apa, aku akan tidur di rumah malam ini" jawab Sierra

"Baiklah, selamat malam" ucap Brenda

"Selamat malam juga untuk mu bi" sahut Sierra pergi menuju kerumahnya yang lumayan jauh dari keramaian

"Sierra!" Panggil seseorang

"Ada apa lagi Vincent! Aku kelelahan" sahut gadis itu

"Kau melihat Jack?" Tanya Vincent

"Tak tau dan tak peduli" sahut Sierra, "aku lelah aku ingin tidur, mungkin Jack di rumahnya, banyak Hammock yang di pinjam sementara dan beberapa tidur di rumah" lanjut Sierra

"Ya aku tau, mungkin saja dia di rumah kan" jawab Vincent

"Tak tahu dan tak peduli, lebih baik aku tidur. Selamat tinggal" Sierra pergi meninggalkan Vincent yang berdiri mematung. Sesampainya di rumah gadis itu langsung menuju ke kamar, otaknya sekarang hanya memikirkan kasur, tidur dan mimpi indah. Ia berjalan melewati kkamar ayah dan ibunya, disana ia melihat ayahnya sedang duduk di sudut kasur menunduk. "Dad?" Panggil Sierra mengetuk pintu kamar

"Sierra" sahut Minho

"Ada apa?" Tanya Sierra

"Tidak ada" Jawab Minho lagi

"Baiklah" balas Sierra berjalan lagi, kemudian dia mundur beberapa langkah dan kembali menghampiri ayahnya, "dad bagaimana jika-"

"Tidakk" potong Minho, "sudah ku katakan berkali-kali ibu mu tidak selamat, itu sudah 5 tahun yang lalu" lanjut pria itu putus asa

"Bagaimana kau bisa tau, kau bahkan belum pernah meng-cek WCKD itu lagi, dan lihat orang-orang itu mereka selamat" sahut Sierra, Minho terdiam tak bisa menjawab apa yang dikatakan oleh anak semata wayangya itu. "Memang dari awal dad tidak ingin mencari mom" emosi Sierra memuncak, bahkan ia tak tahu lagi apa yang ia ucapkan barusan, akhirnya ia pun mengambil langkah pergi dan ke tujuan awalnya yaitu menuju kamarnya.

Ke esokan harinya matahari seperti malu-malu untuk terbit di lindungi oleh awan mendung, setelah sarapan Gally dan anak buahnya membuatkan rumah untuk para pendatang dan mereka yang memiliki anak kecil.

Sierra, Jack dan Vincent hanya duduk dan meratapi aktivitas penduduk Safe Haven, mereka menganggur di karena kan semua pekerjaan mereka sudah selesai pagi-pagi sekali

"Sekarang apa?" Tanya Jack

"Jangan tanya aku" sahut Sierra

"Apalagi aku" balas Vincent, "kita sudah tak memiliki markas dan tempat bersantai lagi" ucap laki-laki itu menatap pos kemanan yang dulunya tempat 3 remaja itu bermain

"Kita buat yang baru" sahut Sierra

"Dimana?" Jack bersemangat

"Hutan? Kita akan membuat rumah pohon. Pertama-tama kita harus mencari pohon yang besar dan kokoh" sahut Vincent

"Ide yang bagus, ayo!" Sierra beranjak menuju hutan, akhirnya tiga remaja itu menelusuri hutan dan berhenti setelah menemukan rumah pohon yang terbilang besar dan kokoh, sangat cocok untuk di jadikan rumah pohon

"Disini?" Tanya Vincent

"Setuju!" Sahut Jack dan Sierra bersamaan

"Baiklah kita harus cari papan dan peralatan untuk membangun rumah pohon" ucap laki-laki itu, mereka pun kembali ke pedesaan dan mencari ahli bangunan, siapa lagi jika bukan Gally

The Next GenerationWhere stories live. Discover now