Sampai sebuah isakan kecil menyadarkan gadis itu dari semua khayalannya. Rintihan yang mengusiknya untuk segera datang membantu. Ify mengedarkan kepalanya ke segala arah untuk mencari sumber suara. Matanya menangkap seorang gadis kecil yang sedang duduk di samping sepedanya yang terjatuh dengan lulut terluka. Bergegas Ify menghampirinya.

"adek, adek kenapa?" tanya Ify sedikit panik sambil menyeka air mata di pipi chubby gadi kecil itu.

"jatuh, kak, sakit.." jawab si gadis kecil di sela isakan tangisnya.

Ify segera membimbing gadis kecil tadi untuk duduk di bangku yang tak jauh dari tempat sebelumnya. Dengan tisu yang dibawanya perlahan ia membersihkan luka di lutut gadis itu. Perlahan isakan gadis itu berhenti.

"udah nggak papa kan?" tanya Ify sambil tersenyum dan membelai puncak kepala anak yang baru saja ditolongnya. Sepertinya Ify tak asing padanya. Dengan teliti Ify memperhatikan wajah gadis mungil itu, mencoba menebak dimana ia bertemu dengannya sebelumnya.

"kamu, adiknya kak Rio ya?" pekik Ify antusias setelah menemukan sedikit identitas gadis kecil itu, yang ternyata Acha, adik Rio.

Acha mengangguk heran sambil berganti mencermati wajah Ify.

"ahhaa... ini kakak yang disukai kak Rio!" ceplos Acha dengan semangatnya. Sepersekian detik berikutnya ia menutup mulutnya dengan kedua tangan mungilnya sadar telah membeberkan sebuah rahasia besar.

Ify terperanjat mendengar ucapan polos Acha, tak mungkin ia sedang mengada-ada. Banyak kupu-kupu yang menari di rongga perutnya, menggelitiknya untuk tersenyum. Perjuangannya selama ini ternyata tidak sia-sia. Perasaannya terbalas.

"kak.." panggil Acha sambil mengibaskan tengannya di depan mata Ify yang sedang melamun sambil terus tersenyum.

"eh.. iya?" jawab Ify gelagapan.

"kakak bisa anggep tadi Acha nggak ngomong apapun enggak?" tanya Acha memelas dan merasa bersalah, walau tetap dengan kepolosannya.

Ify terkekeh mendengar ucapan Acha. Tapi toh ia mengangguk juga karena tak ingin gadis cantik yang menyenangkan itu kembali murung.

"makasih kakak cantik! Kakak em.. kak Alyssa Saufika, biasa dipanggil Ify!" celetuk Acha lagi sambil berusaha mengingat deretan nama yang pernah Rio sebutkan padanya.

"ihh.. Acha tau darimana nama panjang kakak?"

"kak Rio lah! Darimana lagi?"

Ucapan Acha kali ini kembali membawa jiwa Ify terbang. Ternyata Rio tak sedingin dan secuek itu, ia bahkan mengingat nama panjangnya.

"Acha mau beli es krim dulu!" seru Acha sambil melompat dari tempat duduknya karena mendengar musik khas penjual es krim yang gerobaknya berada tidak jauh dari tempatnya dan Ify duduk. Tanpa menunggu jawaban Ify ia berlari menyongsong si pedagang, dan sepertinya ia lupa kalau lututnya baru saja terluka karena jatuh dari sepeda beberapa menit lalu.

Song Of LoveDonde viven las historias. Descúbrelo ahora