Demi Ayang

76 4 0
                                    

Hii guys assalamu'alaikum,balik lagi sama cerita karangan aku Berawal Sahabat Berujung Akad,sebelum baca jangan lupa untuk vote cerita ini yah,Happy Reading.

“Jangan menjadi pelangi,yang datang lalu pergi,jadilah seperti Bulan dan Matahari yang pergi namun berjanji akan kembali”

___________________________

Selepas bermain tadi Iqbal mengaduh badannya remuk.

"Gini yah kalo punya anak?"tanya Iqbal pada diri sendiri.

"Yeu baru segitu aja udah capek,katanya mau punya anak sembilan"sahut Mira yang baru saja membersihkan diri.

"Capek yang"adu Iqbal.

Setelah di pikir-pikir wajar sih,karna yang jadi pesawat buat gendong Ayla Iqbal,dan yang mengayun ayunan Teza,Ayla juga Iqbal Mira hanya duduk memperhatikan mereka.

"Iya iya sini aku pijitin"

Mira merangkak menuju ranjang yang di duduki Iqbal.

"Yang mana yang pegal?"tanya Mira.

"Ini yang"ujar Iqbal menunjuk pada punggungnya.

"Naik yang"titah Iqbal.

"Hah"cengoh Mira.

"Naik ke punggung aku,kamu pijitannya gak kerasa"

"Oh iyah"Mira menginjak punggung Iqbal hingga terdengar bunyi 'krek'.

"Agak mendingan"ucap Iqbal.

Iqbal bangun dan mengganti posisi paha Mira ia gunakan sebagai bantal.

"Pusing yang,pijitin"pinta Iqbal.

Mira hanya menurut dan memijat pelipis Iqbal.

Suasana tenang damai.

Tiba-tiba Mira bangun dari duduknya sehingga kepala Iqbal terjatuh di kasur.

"Yang kenapa?"tanya Iqbal panik.

"Sebentar aku ngerasa kek ada sesuatu"ucap Mira lalu berdiri.

Mira mengeok ke bawah damn banyak darah di tempat yang ia duduki tadi.

"Aaaaaaa"pekik Mira.

Iqbal langsung terlonjak kaget dan menoleh ke belakang.

"Kenapa-kenapa?"tanya Iqbal panik.

"Itu"tunjuk Mira pada darah yang berserakan di atas kasur.

"Yang kamu keguguran?"tanya Iqbal panik.

"Lah kok aku bisa keguguran"tanya Mira.

"Eh apa sih kok bahas keguguran,bentar aku check kalender dulu"ucap Mira.

Setelah melihat kalender benar saja,tamu bulanan Mira sudah datang.

"Yang,aku boleh minta tolong nggak?"tanya Mira.

"Tolong apa?"Iqbal mengerenyitkan dahinya.

"Beliin aku itu...mmmm..itu aduh gimana yah"Mira bingung harus menjelaskannya bagaimana.

"Itu apa?"tanya Iqbal bingung.

"Beliin aku pem-pembalut"ucap Mira dengan cepat lalu menutup pintu kamar mandi.

Iqbal terlonjak kaget dengan permintaan Mira.

"Yang gimana yang?"tanya Iqbal.

"Yang bersayap,panjangnya 32cm mereknya Lauri*nt"sahut Mira dari dalam kamar mandi.

"Oke,kamu tunggu sebentar Iqbal beliin dulu yah"Iqbal bergegas mengambil jaket,masker dan topi hitam miliknya.
Setelah beberapa detik,Mira membuka pintu kamar mandi dan memunculkan kepalanya.

Berawal Sahabat Berujung Akad [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang