33 - Bioskop

1K 191 11
                                    

Suara tawa yang mengudara dengan puas itu membuat si empu yang menjadi penyebab tawanya hanya bisa mendelik malu dengan telinga yang memerah.

"Udah dong ketawanya," ucap Hiro yang masih malu akibat ulahnya sendiri.

Ceritanya, malam ini mereka betulan jadi buat nonton, awalnya mereka sama-sama belum ambil keputusan mau nonton film apa, lalu Hiro merekomendasikan film horror yang baru-baru ini tayang dan naik daun. Ivy sih iya-iya saja, soalnya dia juga suka sama sesuatu yang berbau makhluk halus gitu, bikin penasaran katanya.

Awal mereka masuk ruangan, semuanya masih baik-baik saja, sampai film yang mereka tonton diputar, barulah Hiro mulai merasa gelisah. Karena mereka duduk sampingan, otomatis Ivy sadar kalau Hiro kelihatan nggak menikmati tontonan mereka, bahkan beberapa kali Hiro minta maaf karena tanpa sadar menggenggam tangan Ivy.

"Lo kenapa? Takut?" Ivy bertanya.

Hiro hanya menggeleng cepat tanpa suara, lalu pura-pura menonton sambil memakan pop corn-nya.

Dan puncak memalukannya, sewaktu satu ruangan teriak karena jumpscare, Hiro ikutan kaget dan refleks peluk Ivy. Asli refleks bukan modus ataupun niat buruk.

Di situ Hiro langsung minta maaf berkali-kali, sambil nahan malu. Ivy memang ikutan kaget, tapi lebih kaget lagi karena tiba-tiba dipeluk, mana tangannya Hiro dingin banget waktu kena kulit lengannya Ivy.

Gara-gara itu, Hiro jadi awkward banget, dia lebih milih buat diem dan alihin perhatiannya sampai film selesai.

Pas keluar, baru deh, ditanya sama Ivy.

"Lo kenapa sih? Takut? Kalau takut kenapa ngajak nonton horror sih, Markonah?"

"Sorry." Hiro cuma bisa jawab begitu, karena dia masih berusaha mengumpulkan nyawa, dengan keadaan yang setengah syok.

Ivy yang teringat kejadian di dalam studio tadi pun nggak bisa nahan tawa, gimana air muka Hiro yang panik karena tiba-tiba peluk dia karena kaget ada jumpscare.

"Lo kayak orang naber, asli." Dan setelah berkata seperti itu, Ivy tertawa renyah.

Sedangkan Hiro mendelik malu. Sebetulnya dia bukan orang yang penakut, dia suka dan enjoy saja nonton horror, makanya Hiro merekomendasikan film horror untuk ditonton, awal film mau dimulai pun Hiro sudah siap-siap menikmati, tapi sialnya, dia dilihatin sama sesuatu yang bikin keantusiasan nontonnya langsung anjlok.

"Lo kalau gue kasih tau kayaknya nggak bakalan percaya sih, Jul," ujar Hiro dengan tatapan yang membuat Ivy penasaran seketika.

"Apa? Lo liat 'itu'?" tanya Ivy antusias.

Hiro menatap gadis itu dan mengangguk. "Heem."

Dan detik itu juga, Ivy langsung menarik tangan Hiro, membawanya lari dari gedung bioskop. Hiro kira karena gadis itu takut juga, makanya menarik dia untuk segera keluar dari gedung bioskop, eh tahunya malah mencari tempat dan menyuruh Hiro untuk bercerita.

Ekspresi Hiro saat itu langsung kayak; yang bener aja??

"Gimana? Ayo cerita," ujar Ivy dengan semangat.

"Di sini?" Hiro menyapu pandangannya pada sekitar, lalu mengusap tengkuk, merinding. "Ke mobil aja deh, kita cari tempat yang terang benderang, jangan yang gelap begini," usul Hiro.

Ivy langsung nengok ke sekitar. Perasaan tempatnya biasa aja, tapi kesan perkataan Hiro seolah mereka lagi gelap-gelapan, padahal banyak orang lewat juga, tapi karena mau dengar ceritanya, Ivy tidak protes dan menurut saja.

Renjana Where stories live. Discover now