13 - Hati Kecil

951 183 2
                                    

tw / fight, harrassment, violence /

***

"Cel, ini lo nggak lagi ngerjain gue 'kan? Seriously, kita ngikutin Clara daritadi sampe sekarang, udah tiga jam loh. Gue ngantuk, asli, suntuk banget."

Ivy sudah mengeluh untuk kesekian kalinya, sebab dia benar-benar tidak paham kenapa Celine malam ini aneh sekali mengajaknya untuk mengawasi orang pacaran, yang mana orang itu adalah Clara dan Nathan, dan paling aneh lagi, kenapa juga Ivy mau-mau saja?

Celine tadi cuma bilang, "Vy, lagi free, nggak? Hang out yuk?"

Ivy yang memang lagi nggak ada kerjaan pun setuju-setuju saja, eh sampai di lokasi, ternyata Celine ngajakin dia buat jadi agen intel dadakan.

Celine mengembuskan napas berat. "Oh, c'mon, bisa sabar sedikit lagi, nggak?"

"Sabar sih sabar, tapi lo gabut banget apa ngikutin orang pacaran? Nggak ada apa-apa juga daritadi, Clara kelihatan seneng-seneng aja sama pacarnya."

Celine berdecak. "Tunggu bentar lagi, sampe mereka pulang."

"Orang mobilnya daritadi udah jalan, ya pasti udah mau pulang lah," ujar Ivy, melihat mobil berwarna hitam di depan yang tengah mereka ikuti itu.

Tapi barusaja Ivy berkata demikian, mobil yang ditumpangi Clara dan Nathan justru berbelok ke arah yang bukan menuju rumah Clara.

"Eh, ngapain tuh? Kok belok ke situ?" ujar Ivy, terkejut.

Celine langsung menambah laju mobilnya, namun karena tak ingin membuat mereka yang sedang diikuti curiga, Celine menyalip mobil berwarna putih itu, sehingga ia yang berada di depan.

Awalnya Nathan yang menyetir itu curiga karena mobil di belakangnya mengekor sedari tadi, tapi melihat mobil itu menyalipnya, presepsi jika ia sedang diikuti pun lenyap.

"Kita kok ke sini, Babe? Bukannya mau pulang? Aku udah ditelfon Mami nih daritadi," ujar Clara, menatap Nathan yang sedang sibuk menyetir.

Tapi bukannya menjawab, Nathan malah meminggirkan mobilnya. Jalanan di sini sangat sepi dan gelap, hanya disinari lampu jalan yang temaram, tak ada mobil lain yang lewat, membuat firasat Clara langsung tak enak seketika.

"Cel, Cel, mereka berhenti, Cel." Ivy yang tadinya ngantuk pun sewaktu lihat mobil yang ditumpangi Clara berhenti di jalanan gelap dan sepi langsung melek lebar matanya.

Posisinya, mereka berdua ada di belakang mobil Nathan, cukup jauh dan berjarak. Setelah menyalip, Celine langsung mencari jalan untuk berputar dan kembali pada jalan yang tadi.

"Apa gue bilang? Firasat gue emang udah nggak enak banget sama si Nathan ini," ujar Celine, menatap Ivy.

Mendengar itu pun, Ivy jelas kaget. "Terus kenapa lo diem aja? Nggak bilang langsung sama Clara?"

"Dia keliatan bahagia banget, masa gue rusak? Makanya, waktu dia bilang mau kencan malem ini, gue ngajak lo buat ngikutin."

Ivy hanya berdecak, kembali memperhatikan mobil Nathan yang tiba-tiba berhenti di tempat sepi, mengundang rasa curiga yang besar.

Ingin positif thinking jika mereka kehabisan bahan bakar, tapi apa harus berbelok ke jalan sepi dan minim penerangan seperti ini?

"Mereka ngapain sih berhenti di situ? Coba telepon Clara deh, makin nggak beres nih." Ivy mulai merasa gusar.

Celine mengangguk, mengambil ponselnya di dashboard dan menghubungi Clara, lama banget diangkatnya, padahal biasanya sekali dengar ponselnya bunyi, Clara pasti langsung angkat.

Renjana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang