Jevan, kata gue mah lu ganggu!

355 65 30
                                    

Malam harinya, mereka yang sudah lelah bermain di luar pun sudah dalam posisinya masing-masing bersiap untuk tidur. Vicky yang memang tidur sendirian di kamarnya pun sudah selesai mengaplikasikan skincarenya dan tinggal menutup mata lalu tidur.

Tapi sepertinya memang ia tidak bisa tenang barang sebentar saja, tiba-tiba ada suara ketukan pintu yang sepertinya tergesa-gesa membuat Vicky menoleh bingung kearah pintunya. Ini rumahnya nggak lagi kerampokan kan? Kok tumben sekali ada yang berani mengetuk pintunya secara bar-bar seperti ini.

Karena penasaran dengan apa yang terjadi di luar yang mungkin saja urgent, Vicky dengan cepat membuka pintunya terlihatlah wajah panik nan pucat milik Yeira dan suara teriakan-teriakan yang entah milik siapa dibarengi dengan bunyi pecahan benda.

"Ada apa sih, kak?" Tanya Vicky terdengar panik karena wajah pucat Yeira.

"Ni-Nicho, dia histeris! Gue nggak tau, gue nggak tau kenapa. Gue bingung, tolongin Vick." Ucap Yeira terbata-bata membuat Vicky langsung berlari ke kamar Nicho yang sudah berantakan tak karuan.

Jevan yang sekamar dengannya pun sudah menangis dipelukan Jaffin, Lily dan Erlinda hanya mampu mengpuk-puk punggung Jevan. Travis dan Justin yang masih berusaha memegangi badan Nicho agar tidak melukai dirinya sendiri.

Reyna, Kylie, dan Gwen yang menjauhkan benda-benda pecah belah di kamarnya agar tidak menjadi bahan lemparan Nicho. Vicky yang melihat semua kekacauan itu hanya mampu mengehela nafas berusaha tenang agar tidak terpancing emosinya juga.

Beberapa maid bahkan sudah mengerubungi mereka dan menatap Vicky dengan pandangan khawatir. Menghela nafas sekali lagi, menyuruh mereka menyingkir dari depan kamar dan akhirnya Vicky masuk ke kamar Nicho dengan langkah pelan. Menatap Nicho yang masih histeris dengan tatapan teduh dan menenangkannya.

Tetapi Nicho malah semakin histeris membuat Vicky menyuruh Travis dan Justin untuk melepaskannya. Tak disangka, ternyata Nicho malah menubruk Vicky dengan keras lalu memeluknya dengan erat, Vicky sangat kaget begitu juga Travis dan Justin di depannya tapi Vicky membuat gestur, "Gapapa-gapapa, aman."

"Nicho kenapa, hm?" Tanya Vicky sembari mengelus rambut Nicho dengan lembut, berusaha menenangkan.

"N-nggak ada yang sayang sama Nicho! Semuanya jahat sama Nicho! Nicho nggak ada yang sayang!" Ucap Nicho sembari menangis sesenggukan.

"Hei, siapa yang bilang begitu? Kak Vicky sayang kok sama Nicho, yang lain juga sayang sama Nicho. Duduk dulu yuk?" Ucap Vicky sembari menggiring Nicho dalam pelukannya agar duduk di kasur.

"Mama sama Papa nggak sayang sama Nicho! Nggak ada yang sayang Nicho!" Ucap Nicho lagi membuat mereka yang mendengarnya ikutan sedih.

"Nicho kenapa? Mau cerita?" Tanya Vicky membuat Nicho bungkam sembari melihat Travis dan Justin bergantian.

"Kalian keluar dulu deh, suruh yang di depan juga pergi aja." Ucap Vicky mengusir.

"Biar gue yang keluar, Travis di dalem aja, takut kenapa-kenapa." Ucap Justin membuat Nicho mengangguk patah-patah.

--

Nicho yang sudah lelah menangis pun tertidur sambil memeluk Vicky yang masih mengelus rambutnya dengan lembut, Travis yang masih setia duduk di depan mereka hanya mampu menghela nafas berat. Ia tidak mengira jika Nicho akan menjadi sehisteris tadi sampai Vicky yang harus turun tangan karena ia satu-satunya yang tidak takut dan mampu menenangkan Niki.

Setelah memastikan Nicho tertidur dengan pulas, Travis dan Vicky pun keluar dari kamar Nicho, sepertinya teman-temannya berada di bawah atau malah sudah tidur? Akhirnya mereka berdua turun ke bawah meninggalkan Nicho yang tertidur.

Interconnected and OppositeWhere stories live. Discover now