For the First Time

1K 110 8
                                    

Vicky yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung saja ingin buru-buru keluar dari sana karena malas mendengar ocehan kakak kelasnya yang isinya hanya membahas tentang ketampanan seorang Travis itu.

Jujur, Vicky terkadang heran. Kalau Travis memang tampan terus ya kenapa gitu loh? Emang kalau tidak dibahas terus bumi akan gelap begitu ya? Kan tidak???

Ah, itu sih karena Vicky yang belum pernah melihat secara detail wajah Travis makanya merasa heran. Soalnya ia memang tidak kenal dengan Travis walaupun sebenarnya sering berada disatu ruang.

Entah Vicky yang terlalu cuek atau Travis yang terlampau dingin, mereka tidak pernah berada dalam satu conversation sekalipun walaupun sama-sama sudah menginjak kelas 11.

Kembali ke kegiatan awal, setelah membersihkan diri setelah latihan cheers, ia segera menghampiri kakak kelasnya yang lebih tepatnya adalah salah satu teman dekatnya di cheers. Iya, Vicky ini anak cheerleaders. Lebih tepatnya, ia menduduki posisi center.

"Ada apa, kak?" Tanya Vicky tepat berada di depan Gwen.

"Vick, bisa minta tolong nggak?" Angguk Vicky setelah mendengar pertanyaan yang dilontarkan Gwenny.

"Minta tolong tanyain ke kapten basket dong, mereka nanti turnament mau dibantu apa gitu. Biar jelas kitanya, soalnya mereka belum ada konfirmasi kalau jadi ikut turnament. Aku cuma takut miskom aja sih, soalnya sekolah nanyain," Lanjut Gwen yang membuat Vicky mengerutkan kening.

"Kenapa nggak kakak aja? Lagi pula, kalau emang misal mereka beneran mau turnament ya harusnya udah langsung konfirmasi ke sekolah dong. Ya minimal ke OSIS lah," Gwenny menghela nafas mendengar jawaban Vicky yang sepertinya enggan.

"Aduh, gimana ya Vick, karena basket nih kayak ekskul yang berpengaruh jadi sekolah pengen treat mereka dengan cara yang terbaik juga gitu loh. Nah pas banget, katanya pekan depan nih ada turnament gitu di sekolah lain, makanya sekolah tuh pengen konfirmasi gitu loh kalau emang beneran ikut. Lagi pula, aku lagi buru-buru banget, mau ada acara di rumah malem ini. Jadi harus buru-buru pulang sekarang." Jawab Gwenny memberi alasan yang membuat Vicky menghela nafas panjang.

"Yaudah deh, cuma nanyain itu aja kan? Selebihnya kakak tanya sendiri deh ya, aku kan nggak tahu apa-apa." Jawaban Vicky membuat senyum jelas terpancar di wajah Gwenny yang tadinya sudah murung.

"Oke! Makasih ya Vick, kakak duluan. Kalau ada apa-apa langsung hubungin aku atau yang lain ya! See you, beb!" Diiringi lambaian tangan dan senyum hangat Gwen keluar dari kawasan lapangan indoor.

"Haduh, kapten basket tuh siapa sih? Udah mau dua tahun gue disini masih nggak ngeh, kapten basket tuh yang mana orangnya," Dumel Vicky sembari berjalan memasuki lapangan indoor tempat dimana anak basket berkumpul lebih tepatnya mereka seperti sedang tertawa ria, sih.

"Oh, Eh Vicky!" Sapa David, anak basket yang kebetulan kakak kelasnya itu yang dibalas anggukan dan senyum yang terarah kepadanya.

"Ada apa Vick kesini?" Tanya Jaffin dari arah belakang yang membuat Vicky menoleh lalu menghela nafas.

"Mau ketemu sama kapten lu dong, ada yang mau gue sampein soalnya nih. Tolong Fin, please..." Jawab Vicky yang membuat Jaffin terkekeh.

"Nunggu bentar, gapapa? Orangnya lagi mandi sih kayaknya. Nanti tinggal lu samperin aja orangnya kalau udah keluar." Jawab Jaffin santai lalu melangkah ingin meninggalkan Vicky.

"Eh anjir, lu mau kemana? Gue tuh nggak tahu yang mana orangnya anjir... Tungguin gue dulu kenapa sih, tega banget lu sama gue, Fin" Tahan Vicky dengan muka memelas.

"Serius lu? Maksud gue, serius lu nggak tahu Travis? Namanya aja gitu lu nggak tahu? Wajahnya juga? Gila lu ya, selama ini ngapain aja lu pe'a" Jawab Jaffin sambil menoyor kepala Vicky gemas, kok bisa ada orang yang nggak update gini padahal mereka seangkatan.

Interconnected and OppositeWhere stories live. Discover now