Jaffin Best Boy

392 77 3
                                    

Masih terlalu awal untuk memulai pembelajaran karena sekarang masih pukul 05.50 dan sekolahnya menetapkan jam masuk pukul 07.00.

Masih ada waktu sekitar satu jam untuk mencari materi yang akan Vicky pelajari untuk mempersiapkan Olimpiade Matematika nya ini. Dan ini hari pertama Vicky mendapat bimbingan belajar khusus setelah selesai melaksanakan turnament kemarin.

Sebelum ke perpus untuk mencari buku referensi sebaiknya Vicky ke kelas Lily dulu guna mengantarkan 3 potong kue yang dibelinya semalam. Iya, jadi semalam setelah pulang dari rumah Lily, Vicky kembali ke toko kue yang tadi sempat ia kunjungi bersama Lily.

Karena Vicky merasa kasihan pada Lily yang terus saja mendumal karena kuenya dimakan oleh keluarganya jadi dengan inisiatif Vicky membelikan tiga potong kue dengan rasa yang sama seperti kemarin Lily beli.

Tadinya Vicky ingin membelikan dua box cake utuh seperti yang Lily beli kemarin tapi ternyata kuenya sudah sold out semua, hanya tersisa beberapa potong saja yang kebetulan semuanya Vicky ambil untuk dibagikan kepada Lily dan untuk dirinya sendiri. Tapi Vicky janji deh, nanti kalau pulang Lily boleh ambil kue yang dimau, Vicky traktir!

"Mau kemana, Vick?" Tanya Rey yang kebetulan berpapasan dengannya di lorong kelas.

"Perpus, ngambil buku referensi yang diminta Pak Ateng,"

"Lah lu mau makan di perpus?"

"Nggak, ini mau anter ke kelas Lily bentar baru ke perpus,"

"Mau gue temenin?"

"Nggak usah, lu baru dateng juga. Mending ke kelas aja paling bentar lagi Jihye dateng." Ucap Vicky lalu berlalu menuju kelas Lily.

Sesampainya di kelas Lily, ia tidak langsung masuk ke dalam kelas karena ya bukan kelasnya jadi Vicky tak bisa seenaknya walaupun itu adik kelasnya.

"Pagi, kak Vicky! Nyari siapa kak?" Tanya Erlinda segera menghampiri Vicky yang berada di depan kelasnya.

"Oh, pagi Lin. Lily nya ada?" Tanya Vicky ramah pada adik kelasnya ini.

"Kebetulan Lily belum dateng kak, ada yang mau dititip? Nanti aku sampein kalau Lily nya udah dateng," Tawar Linda.

"Yaudah deh. Ini aku titip ya, terus ini buat kamu. Tolong sampein ke Lily ya, makasih Lin," Ucap Vicky sembari memberikan salah satu box yang berisi potongan cake dari dalam shopping bagnya.

"Eh? Makasih ya kak, nanti aku sampein ke Lily," Ucap Erlinda yang dibalas anggukan beserta senyuman ramah oleh Vicky.

--

"Terus gimana kok kak Vicky nitipin ke elu?" Tanya Lily heran.

"Ya tadi pas banget kak Vicky di depan terus gue liat ya udah gue samperin aja," Jawab Erlinda seadanya.

"Oke, makasih ya Lin,"

"Yoi, btw tadi gue dikasih salah satu kuenya juga sama kak Vicky. Kayaknya nggak enak soalnya udah nitipin ke gue, deh" Kata Erlinda membuat Lily menganggukkan kepalanya.

"Ya bagus dong, lu jadi kecipratan kuenya sepotong? Lagi pula kak Vicky mah emang gitu, sering beliin temen-temennya makanan atau barang gitu sih, baik banget kan? Lu aja sampe dapet tuh kuenya" Jawab Lily enteng sembari menunjuk box cake yang diatas meja Erlinda.

"Iya ya, aslinya nggak kak Vicky baik banget tapi kok malah dikenalnya sebagai orang yang nyeremin gitu, padahal kalau gini nggak loh??" Heran Erlinda yang lagi-lagi membuat Lily menganggukkan kepalanya.

"Ya mungkin emang begitu kali, Lin. Kan orang-orang cuma liat luarnya aja. Lu tau kak Travis? Dia aslinya nggak senyeremin itu walaupun emang masih tetep serem sih. Lagipula, kak Vicky tuh emang auranya aja begitu, mukanya kalau lagi diem juga mendukung jadi pantes aja orang segan buat deketin dia berakhir bilang dia begitu, padahal mah kalau disapa dia tetep bales senyum gitu kan" Lily memberi pendapat yang membuat Erlinda mengangguk membenarkan.

Interconnected and OppositeWhere stories live. Discover now