Bab 11+

623 95 4
                                    

Jika Lin Yu tidak salah mengingat, bocah kembar yang di temuinya hari ini adalah salah satu penjahat yang akan tumbuh sebagai pembunuh bayaran yang paling di takuti dalam buku. Namun melihat keduanya di ganggu oleh teman-teman sekelasnya mendadak memberikan Lin Yu kesan yang samar bagaimana si kembar tumbuh selama itu.

Biar bagaimana pun, titik balik kehidupan mereka baru akan terjadi ketika salah satu dari kerabatnya berhasil menguasai seluruh harta waris keluarga. Lin Yu tidak terlalu paham mengenai perebutan harta waris ini karena di dalam novel penjelasan nya tidak terlalu rinci. Penulis hanya menjelaskan nya dalam satu baris bahwa si kembar telah di usir dari rumah mereka sendiri oleh kerabatnya yang tamak dan menjadi gelandangan pada umur mereka yang baru menginjak 7 tahun!

Meskipun saat itu dia hanya membacanya sebagai sebuah cerita fiktif, penulis membuat pelecehan pada anak dibawah umur terlalu membuatnya sangat tidak nyaman. Di tambah hari ini dia telah melihat keduanya dengan matanya sendiri, betapa rapuh dan kecilnya mereka. Lin Yu selalu menjadi orang yang paling tidak tahan dalam berurusan dengan anak-anak.

Jadi dia berniat melihat situasi nya terlebih dahulu sebelum mencari kesempatan untuk membawa si kembar dibawah sayapnya. Lin Yu akan dengan serius memberi mereka pengasuhan yang baik dan menanamkan nilai-nilai penting dalam menjadi masyarakat yang taat hukum dengan baik agar duo kembar itu tidak menumbuhkan sifat haus darah lagi seperti bagaimana mereka tercipta di dalam buku nya.

Lin Sichi dan Lin Yu saat ini dalam perjalanan kembali dari sekolah. Sepanjang perjalanan, Lin Sichi tidak pernah berhenti untuk memperhatikan kelinglungan Lin Yu, seolah menjadi kebiasaan, dia menegur; "Kakak, kau melamun lagi."

Lin Yu telah sibuk memikirkan banyak rencana yang akan di lakukan nya di masa depan, sedikit terganggu; "Aku baru ingat, ini adalah hari terakhirmu untuk pemeriksaan tubuh. Bagaimana jika kita mampir terlebih dahulu ke rumah sakit?"

Lin Sichi tidak mengetahui apa yang sebelumnya Lin Yu pikirkan, tapi pertanyaan yang di ajukan Lin Yu sekarang sedikit banyak membuat dia merasa nyaman dan hangat; "Kakak bisa mengaturnya. Aku sama sekali tidak keberatan."

Walaupun Lin Yu lemah dalam mengurusi urusan sehari-harinya, dia merupakan anak jenius yang dapat membuat para ilmuwan menyembahnya sebagai seorang guru. Itu bisa di lihat ketika keduanya akhirnya sampai ke rumah sakit, staf-staf yang bekerja disana langsung mengenalinya sebagai Professor termuda. Meskipun dokter bukan bidang akademik yang di ikuti Lin Yu, orang-orang masih sangat menghormati nya.

Salah satu staf rumah sakit segera datang dan bertanya dengan sopan padanya; "Guru Lin, apakah ada sesuatu yang perlu kami bantu?"

Lin Yu mengangguk; "Sichi ku akan masuk sekolah lusa, aku ingin dia menjalani pemeriksaan terakhir untuk melihat apakah dia benar-benar sudah sehat."

Staf rumah sakit sangat efisien, dia langsung membuat jadwal dengan dokter yang menangani Lin Sichi sebelumnya dan membawa keduanya ke ruang praktik. "Dokter Ed telah menunggu anda di dalam."

Lin Yu tersenyum; "Terimakasih. Kau telah bekerja keras."

Staf rumah sakit itu adalah seorang perempuan, dia telah melihat banyak pria tampan dalam hidupnya dan merasa Lin Yu merupakan pria paling sempurna yang pernah ada. Ketika pria itu tersenyum sedemikian rupa, hati mungil gadisnya segera tersipu, itu di ikuti dengan pikiran nya yang menjadi berantakan karena terlalu gembira. "Selama kau nyaman, Guru Lin. Itu sudah menjadi tanggung jawab saya."

Lin Yu tidak mengetahui bahwa senyuman biasa nya terlalu membunuh. Setelah berbasa-basi sebentar dengan staf, dia memasuki ruangan bersama-sama dengan Lin Sichi yang mengikutinya dari belakang. Sebelum pintunya di tutup, Lin Sichi memberikan pandangan dingin pada staf yang masih menunggu di depan.

Please, Don't be Jealous! (Bi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang