Bab 7

714 100 1
                                    

"Dream Lover's" bercerita mengenai perjalanan sang tokoh utama wanita—Ruan Zu untuk mengejar kekasih impian nya. Namun dalam perkenalan tokoh yang penulis sendiri beritahu, disana sudah tertera bahwa protagonis—Su Liheng yang akan menjadi pria yang harus digapai oleh Ruan Zu.

Lin Yu awalnya tidak terlalu suka dengan buku feminin seperti ini, dia hanya tertarik untuk membaca persaingan para penjahat dan protagonis untuk kejayaan mereka sendiri. Selain karena Ruan Zu hanya karakter yang mudah di tindas, cerita sebenarnya adalah tentang adu ketampanan, adu kepribadian, adu kesuksesan, dan lain-lain yang membuat para pembaca wanita terlalu bingung untuk memilih siapa pria favorit mereka.

Ada sekitar lima pria tampan dengan kesuksesan yang mengesankan sebagai pilihan, selain Gu Sichi sang karakter jahat nomor 1, ada juga karakter jahat nomor 2 dalam novel bernama Wang Cai. Berbeda dari Gu Sichi yang berperut hitam, Wang Cai memiliki daya tarik liar seorang hooligan yang sulit di kendalikan. Disamping itu, Su Liheng sang protagonis tentu saja orang yang paling sempurna, 2 pria yang lainnya adalah teman-teman dari pihak protagonis sendiri yaitu Pei Zhaobai sang jenderal dengan kepribadian tegas dan Chen Jiran sang dokter muda yang memiliki kepribadian paling lembut dari keempatnya.

Lima diantaranya hanya 2 orang yang berakhir mati di tangan Su Liheng yaitu Gu Sichi dan Wang Cai, sementara 2 lainnya yang berpihak pada protagonis hidup dengan diri mereka sendiri sambil merelakan cintanya. Hal ini jelas menimbulkan konflik panas diantara fans para suami yang tidak memiliki akhir baik.

Lin Sichi: "Kakak, kau melamun lagi."

Lin Yu yang sebelumnya mengerjakan beberapa catatan di meja dan berpikir tersadar kembali karena sentuhan Lin Sichi di tangan nya. Pemuda itu menepuk lembut tangan Lin Sichi yang memegang punggung tangan kirinya dan berdiri. "Hari ini aku akan pergi untuk membelimu barang-barang."

Sudah tiga bulan Lin Sichi resmi tinggal di tempatnya, Lin Yu juga telah mendapatkan persetujuan surat adopsi. Pada awalnya pemuda itu sedikit bingung dengan apa yang harus dijadikan alasan saat Kakeknya mengetahui soal ini, namun sampai detik ini sang Kakek belum muncul sama sekali.

Bahkan Lin Yu berpikir bila mungkin Kakek dari pemilik sebelumnya tidak terlalu dekat, itu lebih bagus jika benar. Jadi Lin Yu dapat melakukan apapun tanpa terhalang sama sekali.

Lin Sichi tiba-tiba ikut berdiri: "Aku akan mengikutimu."

Lin Yu sedikit mengernyit, "Kau harus menyelesaikan pekerjaan rumahmu hari ini. Jika kau membutuhkan sesuatu, kau bisa langsung menghubungiku."

Lin Sichi merapikan buku-buku nya di bawah meja belajar dan membalas lebih tegas: "Aku akan ikut."

Lin Yu: "...." Leluhur kecil ini...

Berpikir bahwa sudah lebih dari dua setengah bulan Lin Sichi di sibukkan dengan les privat yang di atur Lin Yu dan tak pernah keluar untuk menghirup udara segar, Lin Yu akhirnya membiarkannya.

Dalam perawatan para pelayan yang teliti selama tiga bulan, sosok kecil dan kurus Lin Sichi dari sebelumnya kini sudah lebih berisi, kulitnya yang kuning karena kekurangan gizi pun mulai berubah menjadi lebih putih dan cerah. Dibalut dengan pakaian bersih dan cantik, penampilan nya jadi tampak seperti Pangeran kecil yang sopan dan lembut.

Jika Lin Sichi menghilangkan raut serius dari wajahnya, akan lebih lucu lagi.

Dalam perjalanan menuju toko alat tulis, Lin Sichi bertanya: "Apa yang akan diberikan Kakak kalau aku mampu menghafal materi dasar dan bisa bersekolah di bulan depan?"

Lin Yu yang mulai mengambil troli sedikit tertawa: "Kau bahkan sudah berpikir ingin mendapatkan hadiah dariku?" apakah semua anak kecil selalu berpikiran seperti ini? Sepertinya iya.

Please, Don't be Jealous! (Bi)Where stories live. Discover now