Bab 8+

710 105 1
                                    

"Tuan Kecil sangat pintar, dia bisa menghafal dan menyerap hampir semua pelajaran dasar yang anak seumuran nya tau. Kemungkinan dia lebih cerdas dari anak seusianya jika ia dari awal diberi pembelajaran wajib."

Walau Lin Yu tahu bagaimana kepintaran para tokoh utama dalam novel "Dream Lover's" yang dibacanya, dia masih cukup terkagum dengan bagaimana cepat Lin Sichi belajar dan menyerap ilmu-ilmu yang diajarkan guru lesnya. Lin Yu diam-diam memandang Lin Sichi yang tengah serius mengerjakan pekerjaan rumahnya, dan merasa agak bangga, seolah dirinya adalah seorang ayah.

Lin Yu: "Kau benar Guru. Sichi keluargaku sangat berbakat!"

Lin Sichi sedikit menoleh, matanya melihat Lin Yu yang sedang mengobrol dengan guru les nya tidak jauh dari tempat dia belajar, ketika matanya beradu, anak kecil itu memberikan nya senyuman riang.

Ayah Lin Yu sangat bahagia: "Dia sangat lucu!"

Guru les mengangguk setuju, ikut senang bersamanya: "Yah."

Setelah dua jam pembelajaran, guru les memeriksa waktu dan memohon pamit. Lin Sichi segera mendekati Lin Yu untuk duduk di sofa bersamanya dengan membawa buku pelajaran nya.

Lin Yu: "Apakah kau ingin bertanya terkait pelajaran denganku?"

Lin Sichi awalnya hanya ingin duduk di dekatnya dan membaca buku, tapi saat mendengar ini dia akhirnya memilih satu soal; "Um, ada yang tidak ku mengerti tentang ini. Apakah kakak tau apa itu?"

Anak kecil itu menunjukkan pada Lin Yu sebuah kalimat Inggris yang melatinkan sebuah nama mikroorganisme, kebetulan itu adalah hal yang dirinya ketahui melalui ingatan pemilik tubuh asli yang di pakainya. Karena jiwa Lin Yu sudah berbaur dengan jiwa sebelumnya, kepintaran nya tidak terpengaruh. Jadi dia menjelaskan secara rinci pada Lin Sichi, bahkan menambahkan contoh dan persoalan yang terkait tentang itu.

Lin Sichi mendengarkan dengan serius sambil menatapnya tanpa mengedipkan mata. Diam-diam memperhatikan bagaimana pemuda ramah itu menguraikan satu-persatu hal yang ia tanyakan. Dengan suasana damai, tenang dan cahaya matahari yang bersinar menyinari ruang belajar santai itu, menyelimuti keduanya dengan hangat, hanya ada dia dan pemuda ramah di depan nya. Lin Sichi berpikir, 'Betapa hidup sangat menyenangkan'.

Namun itu hanya pikiran nya sekilas, Lin Sichi nyaris tidak tahu apa yang sebenarnya dia inginkan sekarang. Selain karena keinginan nya untuk hidup dan sukses di masa depan ketika dia saat itu terpuruk di pinggir jalan, bermimpi dapat merangkak ke puncak dan membalas semua orang yang pernah menginjaknya dengan ganas. Kali ini keinginan nya tidak sejelas dulu, itu seolah tersamar dan sulit untuk di jamah oleh tangan kecilnya.

Lin Sichi diam-diam berpikir; 'Aku ingin segera dewasa.'

Lin Yu: "Apa kau mengerti apa yang ku jelaskan sebelumnya?"

Lin Sichi telah lama tenggelam dalam pikiran nya sambil memandangi wajah tampan pemuda, tentu saja dia tidak tahu: "Aku pikir... Kakak menjelaskan nya dengan baik. Tapi aku masih sulit untuk memahami nya."

Lin Yu sama sekali tidak marah, mengelus puncak kepalanya lembut: "Itu wajar. Pembelajaran ini hanya dibahas saat SMA dan sekarang kamu baru SMP kelas 1. Kamu tidak perlu memaksakan diri."

Lin Sichi dengan asal setuju, masih terbenam dalam pikiran nya sendiri. Kemudian dia melihat Lin Yu memeriksa jam tangan nya dan berdiri, Lin Sichi tanpa sadar meletakkan bukunya kesamping; "Kakak, apa kamu ingin pergi?"

Lin Yu mengangguk: "Ku pikir, aku akan kembali di malam hari. Jika kau lapar, kau bisa makan duluan tanpaku."

Lin Sichi: "Bisakah aku ikut?" Kau pasti berniat mengunjungi pencuri itu lagi, kan? Sebenarnya anak kecil itu ingin menanyakan ini, tapi dia dengan bijaksana tidak mengungkapkan nya.

Please, Don't be Jealous! (Bi)Where stories live. Discover now