Bad Boy 29

8 1 0
                                    

Bastian dan Devan masih melayangkan tatapan tajam hingga saat ini, pemandangan itu membuat Rico jengah.

"Udah-udah, lo berdua kaya anak kecil deh!"

"Kasih tau tuh sama temen lo yang munafik!" Ujar bastian.

"Masih hidup lo!" Sarkas devan.

"Van lo gak tau kan kemaren hampir aja tulang hidung bastian patah" ucap azriel.

"Cuma hampir kan?! Udah untung gak sampe patah apa lagi mati di tangan gue kemaren"

Mereka bertiga bahkan anggota billion kaget mendengar ucapan devan pada bastian itu.

"Van kenapa lo gini?" Tanya rico.

"Gue cuma nunjukin sikap yang sama saat orang lain memperlakukan gue" acuh devan.

"Gue cuma suruh lo kejar cinta lo doang ya tai!" Ucap bastian marah.

"Lo tau apa sih soal cinta bas! Lo aja gagal! Jangan so tau soal cinta deh anjing!!" Kesal devan lalu melangkah mendekat ke arah bastian.

"Gue tau! Gue tau lebih dari elo!! Anak yang selalu kalah dari abangnya tau apa sih HAH?!" Bastian di tarik dengan kedua tangan devan yang mencengkram kuat kerah bajunya.

"Kalo lo TAU. Kenapa keluarga lo gagal?"

Deg!

"Bilang apa lo tadi van?! Ngomong sekali lagi ANJING!!!" Bastian ngamuk langsung menonjok pipi devan sampai devan terjatuh.

"Berhenti ya anjing!! Cape gue sama kelakuan kalian berdua!" Bentak rico sambil menghalangi tatapan tajam bastian pada devan dan berdiri di antara mereka.

"Gue SABAR ya sama kalian berdua!! Gue coba yang paling berfikir realistis soal semuanya! Bisa gak usah selalu pake kekerasan kalo ngadepin masalah HAH?!!" Bentak rico lagi pada keduanya dan membuat orang yang lalu lalang berakhir memperhatikan mereka.

"Dan sekarang apa?! Ngungkit-ngungkit masa lalu?! Itu cara lo berdua nyelesain masalah hah!" Rico benar-benar sudah di ambang kesabarannya sekarang.

"Udah bubar-bubar! Ini bukan ajang tontonan ya!" Ujar azriel membuat para siswa dam siswi itu berhamburan pergi sambil di bantu anggota billion lain agar cepat pergi.

"Jangan ikut campur soal apapun yang menyangkut gue, anna atau pun arva! Camkan itu bas! Gue gak perlu saran atau nasehat apapun dari lo soal cinta! Lo sendiri pun menyedihkan" ujar devan lalu pergi begitu saja masuk ke halaman sekolah.

Mendengar tuturan devan, bastian teringat kembali masa-masa dimana kedua orangtuanya ribut atas cinta dan berakhir pisah. Bastian akui, dia memang tidak tau apapun soal cinta.

"Bas..." Tanya azriel khawatir melihat wajah bastian yang berubah.

"Gue cabut ya, izinin gue co. Gue perlu angin seger kayaknya, gak perlu ikutin gue" Bastian pergi keluar sekolah sambil mengendarai motornya.

Selama pertemanan mereka yang sudah terjalin sejak umur 5 tahun. Mereka tak pernah saling menyumpah serapahi satu sama lain apalagi ada kata 'mati'.  Mungkin ini adalah perang terhebat antara Bastian dan Devan selama pertemanannya.

•••••••••••

Sore hari di taman kota.

"Liv... Lo bisa ke taman anggrek yang gak jauh dari sekolah lo gak?" Ujar bastian pada telepon yang tersambung pada oliv.

"Bisa, bentar ya. Gue lagi baru aja keluar dari sekolah nih"

"Oke gue tunggu"

Sepuluh menit oliv pun sampai dan duduk di pinggi bastian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang