Badboy 4

15 4 0
                                    

Setelah melewati keributan yang terjadi dikantin, kini Anna dan Sena berjalan pelan menuju perpustakaan.

"Katanya mau jelasin yang tadi? Buruan lah" kata anna tidak sabar.

"Ya sabar lah, mau yang mana dulu? Yang lo tabrak apa yang bantuin lo?" tanya sena.

Anna terdiam sejenak, sepertinya orang yang ia tabrak tadi menarik. "Yang gue tabrak"

"Dia Devan. Ketua gengnya Billion yang sempet gue ceritain ke lo"

Dengan cepat anna menyela, "Oh, geng motor itu?"

Sena mengangguk dan melanjutkan ceritanya. "Ganteng sih, ganteng banget. Tapi yaa... Layaknya ketua geng yang lain, dia itu bahaya. Lebih bahaya dari yang lo tau. Dia gak mandang cewek atau cowok, kalo lo posisnya emang salah ya... terima konsekuensinya. Lo liat sendiri kan tadi di kantin? Waktu ada orang yang numpahin minuman ke dia langsung ditonjok gitu aja?" 

Anna mengingat kejadian yang sempat ia lihat tadi. Ah iya, jika kalian bertanya kenapa hanya ditonjok, jawabannya adalah karena sekarang ada clara, mereka tidak bebas menghajar seseorang sekarang. Maka, devan sedikit membatasi emosinya tadi.

"Makanya tadi pagi dia gak nolongin lo, ya karena emang lo yang nabrak dia duluan" sambung sena.

Anna ber-oh ria, sudah ia duga saat pertama kali melihat devan, lelaki itu terlihat berbahaya. "Tapi kok dia gak nonjok gue ya? Kan gue udah nabrak dia"

Sena menghela nafas, "Gue juga ngarepnya gitu sih, lo ditonjok terus masuk UKS, kan seru"

Sebuah pukulan dilayangkan oleh anna, "Kok gitu sih? Orang gue becanda doang!" anna merengek sebal.

"Skip, nah kalo yang bantuin lo tadi dia sahabatnya. Namanya Rico, pastinya lebih baik dan lebih berperasaan, kayaknya paling alim juga diantara mereka" sambungnya.

"Udah pada punya pacar belum?" tanya anna dengan polosnya.

Sena mengernyit, "Belum sih, kenapa? Mau lo gebet?"

"Ih! Orang nanya doang" suara anna meninggi membuat penghuni perpustakaan menoleh.

"Kalo mau ngegosip mending keluar aja deh, disini bukan tempatnya" celetuk salah satu siswa yang terganggu. Jangan lupakan tatapan seramnya saat menegur mereka.

"Eh... Iya sorry"

Benar benar memalukan.

••••••••••


23.42

Setelah melakukan balapan bersama geng yang menantang mereka, kini sebagian dari anggota Billion berkumpul di basecamp.

"Sok iye banget nantangin, ujungnya tetep kalah juga. Hilih" kata azriel yang masih kesal.

"Tau nih si bangsat, gara-gara ajakan itu gue jadi gagal jalan sama gebetan baru gue" timpal bastian.

"Woy! Pada gak mau pulang apa? Udah ampir jam 12 nih, nanti clara nyariin" ujar rico yang sudah siap dengan jaketnya.

Bastian sempat membohongi clara tentang balapan tadi, bisa bisa ia dilarang ikut jika terus terang.

"Yaudah ayo, cabut" devan bangkit dan diikuti yang lain. Suara knalpot motor terdengar begitu nyaring dan lambat laun hanya tersisa devan yang beda arah jalan pulang.

Begitu sampai ia memasukkan motornya kedalam garasi. Sudah ada mobil putih terparkir rapi disana, artinya papanya sudah pulang. Sebenarnya ia tidak terlalu mempedulikan kehadirannya, namun langkahnya tiba-tiba melambat saat melihat Wijaya tengah berdiri diambang pintu sambil menatapnya tajam.

BADBOYWhere stories live. Discover now