[10/10]

642 110 18
                                    

Hadiah ini mungkin ...

__________

Hari yang spesial. Dan Blaze tidak mungkin melupakan hari tersebut. Terlebih ini adalah kali pertamanya memiliki hubungan romantis dengan orang lain.

Sudah cukup lama ia memiliki hubungan dengan [Name], seorang gadis cantik pendiam yang ada di kelasnya.

Berawal dari sebuah tantangan. Dan malah berakhir jadi beneran. Terkadang Blaze sendiri masih belum mempercayainya.

Mereka berdua masih canggung dalam hal berpacaran. Terlebih mereka berdua sama-sama tidak pernah berpacaran sebelumnya. Namun terkadang hal itu malah membuat momen lucu diantara mereka.

Blaze menyiapkan sebuah hadiah kecil untuk [Name]. Meski tidak seberapa, ia harap [Name] akan suka.

Lalu, ia memberikannya. Ke sosok [Name] yang berdiri di hadapannya. Gadis itu tampak dengan pakaian rapi dan tebal, serta tersenyum kearahnya.

Bersama dengan sebuah koper di tangan kanannya.

"Tidak terasa sudah cukup lama, ya." [Name] bersuara. Agak serak, namun ia terima hadiah itu dengan senang hati.

Sebuah bingkisan kecil lucu. [Name] tahu jika Blaze susah payah membelikan dan memilihkan hadiah itu untuk dirinya.

"Akan kusimpan selamanya, hadiah ini." [Name] maju dan memeluk sosok Blaze yang hanya diam tidak berkutik. "Karena itu, jangan memasang ekspresi seperti itu."

Blaze sedih.

Amat sangat sedih.

Orang yang sangat ia cintai. Kini harus pergi. Ia tidak ingin melepaskan [Name], namun ia tidak bisa menahannya juga.

[Name] harus mengikuti orang tuanya, dan pindah dari kota ini. Dan [Name] diharuskan untuk ikut ke sana, dan bersekolah di tempat yang baru.

'Pesawat tujuan xxx akan berangkat 30 menit lagi, dimohon segera memasuki area--"

Suara panggilan terdengar. [Name] melepas pelukannya pada Blaze. "Aku ... harus pergi."

[Name] melepas kalung yang ia pakai. Mengambil tangan Blaze, dan meletakkan kalung berbentuk hati itu di sana. "Mungkin ini menyakitkan, terima kasih atas semuanya. Lagipula aku tidak tahu kapan aku akan kembali."

"Jadi, kita putus mulai saat ini."

Hati Blaze berdenyut nyeri. Ia tersenyum kecut. Namun tetap tidak mengekspresikan rasa sakitnya di hadapan [Name]. "Baiklah."

[Name] mulai berjalan menjauhi Blaze. Langkahnya menuju masuk ke area penumpang. Kini dirinya dan Blaze sudah terpisah jarak yang cukup jauh.

"[NAME]!!" pekik Blaze tiba-tiba. Membuat semua orang di sana, melihat ke arahnya. Termasuk [Name] sendiri yang menunggu lanjutan ucapan Blaze.

"AKU AKAN MENUNGGUMU SAMPAI KAPANPUN!! JADI ..."

Memorinya dengan [Name] terkenang. Membuatnya semakin sakit.

"JADI SAAT KAU KEMBALI, AKU AKAN MENGAJAKMU BALIKAN!!"

[Name] tersentak. Ia tidak tahu jika Blaze benar-benar mencintainya. Padahal, mereka berawal dari sebuah tantangan. Dan kini, rasa suka itu berakhir menjadi sebuah cinta murni.

"Aku juga ..."

"AKU JUGA MENYUKAIMU!!"

Bagi mereka. Ini adalah hadiah paling indah yang diberikan.

Bukan karena hadiah berbentuk barang.

Namun, ungkapan cinta yang mereka dapatkan. Lebih tulus dari apapun.

.

.

• Bonus •

"AKU MENCINTAIMU!!"

"AKU JUGAA!!"

"Heh! Ngapain kalian teriak-teriak disini! Hus hus!!"

__________

... Yang paling menyakitkan.

My Cool Darling || Boboiboy Blaze [End]Where stories live. Discover now