[4/10]

802 143 16
                                    

Kuharap aku tidak akan terlambat lagi ...

__________

Sebagai perayaan karena telah jadian. Menjadi sepasang kekasih yang tentunya mampu membuat orang lain iri karena kecantikan [Name].

Blaze sebagai sang pacar yang baik hati pun mengajak kekasihnya itu untuk berkencan.

Jika dipikir-pikir lagi oleh Blaze. Percakapan antara dirinya dan [Name] mungkin hanya beberapa kali sebelum pacaran.

Dan hal itu tidak bagus untuk hubungan mereka.

Blaze sudah jatuh cinta, itu pasti. [Name] menurutnya adalah gadis yang sempurna. Cantik, baik, pintar pula. Blaze yang hanya remahan tepung ayam krispi ini jadi bersyukur mendapatkan [Name].

Omong-omong soal kencan. Ini adalah kencan pertama Blaze sebagai jomblo seumur hidup. Tentu saja harus terlihat tampan.

Melihat-lihat dirinya di depan kaca. Si adik tukang tidur itu datang menyembulkan kepala dibalik pintu kamar.

"Kak Blaze, kau sedang apa?"

"Haha, tentu saja kencan," jawab Blaze bangga sambil menampilkan gigi taringnya.

"Ohh." Ice terlihat tidak peduli. "Jam berapa?"

"Jam sembi--" Blaze mematung saat melihat jam dindingnya yang menunjukkan pukul sembilan lewat dua puluh menit.

"AKHHH AKU TELAT!"

Langsung saja lelaki itu cabut dari sana. Ice hanya bisa geleng-geleng kepala dan kembali ke kamarnya untuk melanjutkan tidur siangnya yang tertunda.

Blaze mengambil motor di bagasi. Setelah memakai helm, dia langsung tancap gas menuju ke tempat janjian.

Mereka janjian bertemu jam 9 pagi di taman bermain. Dikatakan bahwa hari ini akan ada festival sehingga ramai.

Blaze sampai dengan terburu-buru. Ia mencari lokasi [Name] melalui chat terakhirnya. Setelah tahu [Name] ada dimana, ia langsung menghampirinya.

Ia melihat gadis yang familiar dengan dress selutut berwarna biru dongker.

"Ah [Name]!" Blaze terengah-engah. "K-kamu sudah nunggu lama, ya?"

Gadis itu melihat ke arah Blaze dengan sungut wajah masam. Langsung membuang pandangan karena marah.

"Kamu ngambek ya? Maaf ya [Name]." Blaze menyesal. Ia sendiri bingung harus membujuk pakai apa.

Melihat [Name] tidak berbicara apapun. Blaze sadar bahwa gadis itu benar-benar marah.

Blaze melihat kesana-kemari. Setelah itu pergi meninggalkan [Name] sendirian.

[Name] menyadari kepergian Blaze. Diam saja. Ia hanya menautkan jari-jarinya saja dengan pandangan tertunduk.

Lima menit berlalu. [Name] baru mau memutuskan untuk pergi saja. Tiba-tiba sebuah boneka ayam besar muncul di hadapannya. Gadis itu terkejut dan melihat boneka ayam besar itu.

"[Name] cantik~ jangan ngambek dong. Aku beliin kamu ayam nih, jangan ngambek lagi ya~"

Blaze bersimpuh di hadapan [Name] sambil menunjukkan boneka ayam besar itu.

"[Name] masih marah ya? Maaf ya, aku tadi terlalu senang buat kencan sampai-sampai ga sadar sudah jam segitu," sesal Blaze.

[Name] menggeleng. "Aku ga marah kok."

"Beneran?" Blaze berbinar. "Kalau ga ngambek, ambil ayamnya dong."

[Name] diam sebentar. Lalu akhirnya mengambil boneka ayam besar itu dan memeluknya.

Lagi-lagi, terlihat pemandangan indah di mata Blaze.

Bidadari cantik itu tersenyum dengan pipi yang sedikit memerah.

"Manis," gumam Blaze.

.

.

• Bonus •

"[Name] lucu banget deh, kayak petok."

"Petok?"

"Ayamku, nanti kukenalkan ke dia ya. Kita minta restu."

"Ahaha .. oke."

__________

... Tapi [Name] juga cantik kalau lagi ngambek :(

 Tapi [Name] juga cantik kalau lagi ngambek :(

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Cool Darling || Boboiboy Blaze [End]Where stories live. Discover now