Tahun Baru

179 27 1
                                    

Natcha tengah kalut, langkahnya tak henti membawa tubuh jangkung gadis itu mondar-mandir di depan pintu kamarnya. Gelisah dan takut menjadi satu.

"gimana gue ngomongnya ke ayah?" gumam Natcha pada dirinya sendiri.

tok tok tok

"kaaaakkk! Ayok turun kita bantuin bundaaa!!" pekik Force di balik pintu sambil mengetuk-ngetuknya.

Natcha tersentak kaget, sang adik sudah mengetuk pintunya brutal, membuat gadis semata wayang Singto itu makin resah.

Ketukan brutal sang adik yang berhenti malah membuat Natcha makin gelagapan karena digantikan oleh suara lain.

"kak... Bunda masuk boleh?"

Natcha dengan gesit mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih santai juga menghapus riasan kecilnya agar tak dicurigai oleh sang bunda. Setelah beres Natcha dengan gugup membuka pintu kamarnya mempersilahkan Krist masuk.

"lama amat? Ngapain?" tanya Krist heran.

"itu bun.. anu...Nat abis..ganti pembalut! Iyah! Ganti pembalut hehe" alibi Natcha dengan gelisah.

Krist hanya mengangguk "oh iya, ada Keenan di bawah..."

deg!

"...buruan turun yaa!" Natcha sibuk bergelut dengan pikirannya sendiri sehingga tak memperhatikan titah bundanya.

"kak? Denger gak kata bunda?" Krist menjentikkan jarinya diwajah Natcha berkali-kali.

"ah! Iya bun? Turun ke bawah, ya? Bunda jadi bakar seafood-nya, kan? Nat bantuin ya! Ayok bun ke dapur..." Natcha menarik lengan Krist, namun ditahan "kak... Kamu kenapa?" Krist sangat mengenali berbagai sifat putrinya satu ini.

Natcha kikuk, ia tahu bahwa bundanya mengetahui apa yang sedang ia rasakan.

"kamu mau keluar sama Keenan?" tebak Krist.

"e-enggak! Kan Nat mau barbeque-an disini, nanti ada keluarga paman Tay sama uncle New, terus paman Earth udah janji bawa kak Siwi kesini kan? Nga-ngapain Nat pergi sama Keen? Mending disini, Nat mau telpon tante Alice biar kesini juga sama kak Jane, oh iya bun, ajak budhe Fern sama kak Ciize juga!" Nat berceloteh panjang lebar, Krist menghela napasnya.

"kak..."

"iya, bun?"

Krist memegangi bahu putrinya "kamu ngomong banyak banget, kamu bohong, kan?" Natcha makin gelagapan. Bundanya memang sangat mengenali dirinya.

"jujur aja sama bunda.... bunda gak marah kok" Krist menatap sendu putrinya, akhirnya gadis berambut bergelombang tersebut menunduk "ma-maaf bun, iya Nat bohong" ujar Natcha mengakui kebohongannya.

"Nat pengen banget tahun baruan sama Keen..." Natcha menunduk "t-ta-tapi gak cuma berdua kok! Kita ke rumah uncle New, Nanon kan sekelas sama Nat sama Keen juga! A-ada kak Purim sama temen-temennya juga!" Natcha memelas.

Krist menghela napasnya "iya bunda udah tau, uncle New udah bilang ke bunda" jeda Krist "tapi kenapa gak bilang kalo sama Keenan?" tanya Krist.

"Nat..takut ga diizinin sama bunda sama ayah" Natcha menunduk.

"kan ada bunda...kalo Nat bilang dari kemarin-kemarin pasti bunda bisa bantu ngomong ke ayah" ujar Krist.

Seketika gadis Singto itu mengangkat wajahnya terkejut "lhoh..kok bunda..." Krist terkekeh "asal kamu gak ngelewatin batas kamu, bunda gak akan ngelarang" Krist mengusap bahu putrinya "kamu sama Oon itu udah mau lulus smp, bunda juga belajar kasih kepercayaan ke kamu sama Oon, ini salah satunya. Jadi..jangan rusak kepercayaan bunda, oke?"

Keluarga Macamana (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang