Follow for 🔓🔓🔓 maaf di private.
Kisah rumahtangga Lalisa Manoban bersama Jennie Kim, serta malaikat-malaikat kecil yang hadir memberi warna dalam kehidupan keduanya sebagai seorang Idol.
Warning ⚠️ Mature Content.
Hard NC 🔞🔞🔞 G!p (Futanari).
B...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Target vote tidak berubah. Jadi, jangan lupa untuk tinggalkan vote dan komentar🥺
Setidaknyaberikanapresiasiterhadap tulisan yang author buat😔
Sungguh.. merangkai kata agar dapat dinikmatisangatlah tidak mudah :')
Selamat membaca. Terima Kasih ❤️
||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|||||||||||||||||||||||||
|||||||||||||||
By: avrG
^^
^^
^^
🌼🌼🌼
Didalam asa penuh pengharapan, butiran airmata berlinang suka cita.
"Oh Tuhan aku sangat bersyukur. Terima kasih eonni, Lisa, sungguh terima kasih."
Airmata jatuh membasahi pipi Miyeon setelah mendengar kabar bahagia tentang Yoojin yang akan mendapatkan pendonor jantung. Setelah bertahun-tahun perjuangan, pengorbanan dan merelakan, sang putra kini memiliki harapn untuk hidup normal layaknya anak-anak yang lain. Air mata bahagia itu mengalir tanpa bisa ia hentikan hingga Miyeon terisak.
Dihadapannya dua wanita menatap dengan binar mata tak kalah berkaca-kaca. Lalisa dan Jennie memutuskan untuk langsung menuju apartemen Miyeon, keduanya ingin memberikan kabar bahagia itu secara langsung kepada ibu yang melahirkan putra mereka. Keduanya tahu betapa berat jalan yang harus Miyeon pilih, dan sekarang beban menyesakkan itu perlahan terangkat dari bahunya.
Tentu tidak mudah, memilih memohon pada Jennie dan menyerahkan putra yang ia lahirkan untuk hidup jauh darinya adalah pilihan sulit yang ia lakukan sebagai sosok yang melahirkan Yoojin. Keadaan pada saat itu yang tidak memungkinkan untuknya bisa merawat Yoojin dengan layak mengharuskan Miyeon menahan keras ego dan rasa malu.
Dan selama tahun-tahun berganti, wanita yang ia mintai pertolongan ini tidak membuatnya sedikit pun merasa hina, rasa syukur yang ia miliki kepada Jennie dan kebesaran hati yang dimiliki wanita itu membuatnya semakin sadar arti kata seorang ibu.
